1.
Struktur Isi Teks Eksposisi
a. Tujuan : Siswa dapat mengenal definisi dan struktur teks eksposisi.
Dalam materi kali ini, kalian diajak
untuk mengenal definisi dan struktur teks eksposisi agar mampu menganalisis dan
memahami isinya, baik lisan maupun tulisan.
b. Definisi Teks Eksposisi
Teks eksposisi adalah suatu teks
yang berfungsi untuk memaparkan dan menjelaskan suatu informasi. Tujuan
tersebut dapat dengan mudah kita pahami berdasarkan kata bahasa Inggrisnya,
yaitu expose yang berarti ‘menyingkap’ atau ‘membongkar’. Teks eksposisi dapat
berisi satu topik (permasalahan) tertentu. Topik yang berisi permasalahan
tersebut lalu dikaji berdasarkan sudut pandang penulis. Di sini tugas penulis
adalah berusaha membuktikan, mengevaluasi, atau mengklarifikasi permasalahan
tersebut.
c. Struktur Teks Eksposisi
Struktur tek s eksposisi terdiri
atas tiga bagian: (1) tesis, (2) argumentasi, dan (3) penegasan ulang.
1) Tesis
Tesis adalah bagian yang berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Istilah ini mengacu ke suatu bentuk pernyataan atau bisa juga sebuah teori yang nantinya akan diperkuat oleh argumen. Dalam teks eksposisi, bagian ini merupakan bagian penting yang muncul di awal teks walau ada kemungkinan dapat diletakkan kembali pada bagian akhir (penegasan ulang).
Tesis adalah bagian yang berisi sudut pandang penulis terhadap permasalahan yang diangkat. Istilah ini mengacu ke suatu bentuk pernyataan atau bisa juga sebuah teori yang nantinya akan diperkuat oleh argumen. Dalam teks eksposisi, bagian ini merupakan bagian penting yang muncul di awal teks walau ada kemungkinan dapat diletakkan kembali pada bagian akhir (penegasan ulang).
d. Contoh tesis teks eksposisi
Kopi dapat membantu menjaga
kesehatan mulut dan gigi.
Argumentasi Argumentasi adalah
bentuk alasan atau bukti yang digunakan untuk memperkuat pernyataan dalam tesis
walaupun dalam pengertian yang umum, argumentasi juga dapat digunakan untuk
menolak suatu pendapat. Argumentasi dapat berupa pernyataan umum (generalisasi)
atau dapat juga berupa data hasil temuan penelitian, pernyataan para ahli atau
fakta-fakta yang didasari atas referensi yang dapat dipercaya.
e.
Contoh argumentasi
1.
Kopi
ternyata mengandung senyawa yang bersifat antibakteri sehingga dapat membunuh bakteri
yang bersarang dalam mulut.
2. Kopi juga mengandung zat
trigonelline yang mencegah gigi berlubang.
3. Penegasan Ulang/Simpulan
Ini adalah bagian terakhir dari struktur teks eksposisi. Bagian ini mengandung pernyataan simpulan yang menegaskan kembali tesis yang telah dikemukakan di awal teks dan dibuktikan atau diperkuat oleh unsur argumen pada poin kedua.
Ini adalah bagian terakhir dari struktur teks eksposisi. Bagian ini mengandung pernyataan simpulan yang menegaskan kembali tesis yang telah dikemukakan di awal teks dan dibuktikan atau diperkuat oleh unsur argumen pada poin kedua.
f. Contoh penegasan ulang
Kopi yang mengandung senyawa antibakteri terbukti dapat menjaga kesehatan mulut dari bakteri dan mampu mencegah gigi berlubang karena mengandung zat *trigonelline.*
Kopi yang mengandung senyawa antibakteri terbukti dapat menjaga kesehatan mulut dari bakteri dan mampu mencegah gigi berlubang karena mengandung zat *trigonelline.*
g. Sifat/Ciri Teks Eksposisi
Sebuah teks eksposisi, walaupun menonjolkan sisi faktual, harus tetap menunjukkan bahwa teks tersebut muncul atas dasar sudut pandang penulis. Dengan demikian, teks eksposisi dapat dilihat dari sifat kebahasaannya melalui penggunaan kata-kata yang menunjukkan sikap penulis, seperti penggunaan pronomina/ kata ganti orang (saya, kami, kita) atau penggunaan kata-kata bernada opini (seharusnya, dapat, bisa).
Selain hal di atas, teks eksposisi pun harus mampu menghubungkan fakta-fakta agar tercipta susunan yang sistematis/runut. Hal ini membuat teks eksposisi sarat dengan penggunaan konjungsi/kata sambung yang menunjukkan berbagai macam hubungan makna, seperti
Sebuah teks eksposisi, walaupun menonjolkan sisi faktual, harus tetap menunjukkan bahwa teks tersebut muncul atas dasar sudut pandang penulis. Dengan demikian, teks eksposisi dapat dilihat dari sifat kebahasaannya melalui penggunaan kata-kata yang menunjukkan sikap penulis, seperti penggunaan pronomina/ kata ganti orang (saya, kami, kita) atau penggunaan kata-kata bernada opini (seharusnya, dapat, bisa).
Selain hal di atas, teks eksposisi pun harus mampu menghubungkan fakta-fakta agar tercipta susunan yang sistematis/runut. Hal ini membuat teks eksposisi sarat dengan penggunaan konjungsi/kata sambung yang menunjukkan berbagai macam hubungan makna, seperti
1. sebab-akibat/kausalitas : dengan
demikian, oleh sebab itu, oleh karena itu, jadi
2. pertentangan/konsesif : namun, akan
tetapi, meskipun demikian
3. kronologi : kemudian, lalu,
h. Poin Penting
Teks eksposisi (expose) berisi
penjelasan/pembeberan/pembuktian suatu permasalahan yang dikembangkan
berdasarkan sudut pandang penulis.
Ø Struktur
teks eksposisi terbagi atas tiga hal:
1.
Tesis
(pernyataan awal)
2.
Argumentasi
(pembuktian)
3.
Penegasan
ulang (simpulan)
Ø Ciri teks eksposisi
1.
Penunjukan
sikap penulis melalui penggunaan pronomina dan kata bernada saran
2.
Adanya
hubungan yang sistematis antara satu fakta dan fakta yang lain melalui
penggunaan kata hubung.
2. Ciri
bahasa teks eksposisi
a.
Tujuan : Siswa memahami
ciri-ciri bahasa teks eksposisi.
Banyak
cara yang dapat digunakan untuk mengomunikasikan ide kepada orang lain, baik
itu komunikasi lisan maupun tertulis. Dari segi tujuannya komunikasi tertulis,
ada berbagai bentuk tulisan yang dapat digunakan, diantaranya bentuk eksposisi
atau paparan.
Teks
eksposisi ialah teks yang memaparkan keadaan, proses, atau suatu masalah dengan
sejelas-jelasnya. Dalam karangan eksposisi ini, pengarang bertujuan memberikan
informasi atau penjelasan dengan cara mengembangkan gagasan dengan harapan
pembaca benar-benar mengetahui informasi atau penjelasan yang disampaikan itu.
b. Ciri-ciri
bahasa teks eksposisi:
1.
Bersifat nonfiksi/ilmiah: teks eksposisi
memaparkan informasi atau pengetahuan sering kali dilengkapi dengan pendapat
para ahli, contoh, dan fakta-fakta.
2.
Bersifat informatif/menjelaskan
/memaparkan: teks eksposisi bertujuan memberikan informasi atau penjelasan
dengan cara mengembangkan gagasan dengan harapan pembaca benar-benar mengetahui
informasi atau penjelasan yang disampaikan itu.
3.
Berdasarkan fakta: teks eksposisi
menggunakan fakta-fakta untuk membuat rumusan dan kaidah yang dikemukakan itu
lebih konkret.
4.
Tidak memengaruhi: teks eksposisi tidak
berusaha untuk memengaruhi pendapat orang lain, tetapi berusaha menerangkan dan
menguraikan suatu pokok pikiran yang dapat memperluas pandangan atau
pengetahuan seseorang setelah membaca uraiannya.
5.
Sering menggunakan kata pronomina (kita
atau saya).
6.
Menggunakan istilah.
7.
Menggunakan bahasa baku.
8.
Akhir teks berupa penegasan: bagian
akhir dari teks eksposisi berupa penguatan kembali atau penegasan terhadap
pendapat yang telah ditunjang oleh fakta-fakta.Cirinya berupa kesimpulan bahwa
apa yang diuraikan itu penting.
Ø Perhatikan! Contoh :
Salah
satu cara menyejahterakan kehidupan masyarakat desa adalah dengan menggerakkan
agrobisnis yang berbasis bahan baku apa yang tersedia di kawasan tersebut.
Basis bahan baku tersedia ini sangat penting agar proses terakhir jatuhnya
tidak mahal. Misalnya, agroindustri kelapa. Di negeri kita ini , kelapa
merupakan produk yang ada di setiap daerah pedesaan, baik di padalaman maupun
di pesisir. Seluruh penduduk negara kita mengonsumsi kelapa. Budidaya buah
kelapa dengan segala hasil olahannya dapat dijadikan sandaran hidup masyarakat
pedesaan. Dengan demikian, kelapa memberi manfaat ekonomi yang penting bagi
kesejahteraan penduduk di pedesaan.
Ø Mari
kita ulas!
Dari
kutipan tersebut terbukti bahwa teks eksposisi memang faktual, memberi
pengetahuan bagi pembaca, menggunakan pronomina (kata ganti kita), terdapat
penggunaan istilahagrobisnis, dan
menggunakan bahasa baku. Di samping itu, ada penutup yang berupa penegasan
pentingnya budidaya kelapa di Indonesia.
3.
Interpretasi isi teks
eksposisi ( INTERPRETASI ISI TEKS EKSPOSISI)
a. Tujuan Pembelajaran: : Siswa mampu
meninterpretasi teks eksposisi.
Kata
eksposisi berasal dari bahasa Inggris dari kata exposition yang berarti penjelasan terperinci,
karangan yang menjelaskan sesuatu. Dengan kata lain eksposisi adalah karangan
yang bertujuan menjelaskan sesuatu kepada pembaca sehingga pengetahuan pembaca
bertambah.
Tulisan
ini disebut juga paparan karena memaparkan fakta, data, bahkan grafik untuk
memperjelas isinya. Dari sisi bentuk atau ragamnya teks eksposisi dapat
berbentuk artikel, resep, laporan, dan buku pelajaran. Teks eksposisi mempunyai
ciri sebagai berikut ini. berdasarkan
fakta opini untuk menguatkan fakta bersifat objektif menggunakan bahasa baku bersifat informative Cara atau metode yang biasa digunakan untuk mengembangkan tulisan
eksposisi ialah identifikasi,
perbandingan, definisi, proses, klasifikasi, ilustrasi, dan laporan.
Ø Pehatikan
contoh-contoh di bawah ini.
a.
Perbandingan
Dalam metode ini dapat ditunjukkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara dua hal yang mempunyai kedudukan sama. Ada dua cara membandingkan.
Dalam metode ini dapat ditunjukkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan antara dua hal yang mempunyai kedudukan sama. Ada dua cara membandingkan.
Ø Pola AB+AB
Dengan
pola AB+AB, rincian tentang A dan B disajikan dalam paragraf yang sama, jadi
cukup satu paragraf. Pola ini juga dikenal dengan pola sebagian-sebagian
Ø Contoh:
Bandung berbenah. Tampak perubahan nyata di berbagai sudut
kota Bandung. Hal ini terlihat dari adanya taman-taman bertema yang membuat
penduduk Kota Bandung memiliki kesempatan untuk berekreasi bersama keluarga
atau teman di taman-taman tersebut. Demikian halnya dengan Jakarta, kota inipun
berbenah. Terlihat pengerukan sampah di sungai-sungai. Hal ini menjadikan Kota
Jakarta tampak lebih bersih.
Ø Pola A+B
A
dan B adalah dua hal yang dibandingkan. Dengan pola A+B, A dan B diuraikan
secara terpisah sehingga memerlukan minimal dua paragraf. Paragraf pertama
menguraikan A, paragraf kedua menguraikan B.
Ø Contoh:
Dalam buku Emha Ainun Najib, *Sedang Tuhan pun Cemburu*,
digambarkan priyayi adalah yang duduk di kursi, kakinya tak menyentuh tanah dan
kepalanya dilindungi payung. Kaki tak memijak tanah berarti perjuangan
elitisasi pribadi, dan kepala dilindungi payung berarti pengabdian dan kesetiaan
terhadap pusat-pusat kekuasaan. Dalam
buku Umar kayam, *Sugih Tanpa Banda*, bertutur tentang seorang priyayi agung
bernama Pak Ageng beserta pembantunya, Mister Rigen dan anak istrinya. Pak
Ageng digambarkan sebagai juru kisah yang menceritakan kehidupannya dengan
segala interaksi dalam bergaul dengan pembantu dan sahabat-sahabatnya.
Contoh
perbandingan yang pertama memberi informasi kepada pembaca bahwa ada perbedaan
antara Anisa dan Andri. Jadi, dalam perbandingan itu sekaligus ada perbedaan.
Contoh perbandingan yang kedua berisi perbedaan konsep priyayi antara Emha
Ainun Najib dan Sugih Tanpa Banda yang ditulis Umar Khayam.
Ø Laporan
Teks
eksposisi bentuk laporan dituls berdasarkan laporan penelitian.
Ø Contoh:
Pemantauan kualitas air sungai sudah menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan
tiga kali dalam setahun. Pemantauan periode pertama telah dilaksanakan pada
bulan Februari dan periode kedua dilaksanakan pada bulan Juni 2013. Data
kualitas air sungai hasil pemantauan ini dapat diunduh secara gratis di websitewww.blh.jogjaprov.go.id.
Data ini diperlukan dalam langkah pengambilan keputusan mengenai pengendalian
pencemaran air di DIY.
Ø Mari kita interpretasikan teks eksposisi
di atas
Interpretasi
dalam teks eksposisi berguna untuk mengasah kepandaian menyimpulkan makna yang
benar.
1.
Teks perbandingan dapat diambil
interpretasinya berdasarkan hal yang dibandingkan. Bandung berbenah. Tampak
perubahan nyata di berbagai sudut kota Bandung. Hal ini terlihat dari adanya
taman-taman bertema yang membuat penduduk Kota Bandung memiliki kesempatan
untuk berekreasi bersama keluarga atau teman di taman-taman tersebut. Demikian halnya
dengan Jakarta, kota inipun berbenah. Terlihat pengerukan sampah di
sungai-sungai. Hal ini menjadikan Kota Jakarta tampak lebih bersih.
Ø Interpretasi:
Bandung dan Jakarta sama-sama sedang memperbaiki kota agar lebih nyaman bagi
penduduknya.
2. Teks
eksposisi berdasarkan laporan dapat diambil interpretasinya berdasarkan gagasan
utama teks tersebut.
Pemantauan
kualitas air sungai sudah menjadi kegiatan rutin yang dilaksanakan tiga kali
dalam setahun. Pemantauan periode pertama telah dilaksanakan pada bulan
Februari dan periode kedua dilaksanakan pada bulan Juni 2013. &nsbp;Data
kualitas air sungai hasil pemantauan ini dapat diunduh secara gratis di website www.blh.jogjaprov.go.id.
Data ini diperlukan dalam langkah pengambilan keputusan mengenai pengendalian
pencemaran air di DIY.
Interpretasi: Isi kutipan itu memberi
informasi kepada masyarakat bahwa di DIY sudah dilakukan pemantauan kualitas
air sungai sebanyak tiga kali setiap tahunnya.
b.
Poin
Penting
Interpretasi
teks eksposisi dilakukan untuk mengambil informasi yang bermanfaat dari teks
tersebut.
3.
Makna kata, istilah, ungkapan
dalam teks eksposisi
a.
Tujuan : Siswa
mengetahui makna kata, istilah, dan ungkapan dalam teks eksposisi.
b.
MAKNA KATA
Kata
merupakan satuan bahasa terkecil yang memiliki dua unsur yaitu unsur bentuk dan
isi. Unsur bentuk adalah hal atau wujud yang dapat ditangkap pancaindera.
Sedang unsur isi/makna adalah hal yang dapat dipahami oleh pikiran karena
dirangsang oleh unsur bentuk. Sebagai contoh, kata rumah adalah unsur bentuk
karena dapat ditangkap oleh indera penglihatan. Sedangkan unsur isi/makna
adalah sebuah bangunan beratap, berpintu, berjendela yang menjadi tempat
tinggal manusia. Itulah pengertian yang ditangkap pembaca. Pengertian rumah
dari segi bentuk dan isi tersebut yang sesuai dengan kesepakatan pemakai bahasa
disebut juga makna leksikal. Artinya makna kata sesuai dengan makna dalam
kamus.
c.
Berdasarkan hubungan isi dan bentuk ini
makna kata dibedakan menjadi:
1. Sinonim
-- Dua kata atau lebih yang memiliki makna sama atau hampir sama.
Contoh: sudah – telah
untuk – bagi - buat – guna
Contoh: sudah – telah
untuk – bagi - buat – guna
2. Antonim
-- Pasangan kata yang berlawanan maknanya
Contoh: besar X kecil, tua X muda
Contoh: besar X kecil, tua X muda
3. Homonim -- Dua kata atau lebih yang ejaan dan
lafalnya sama tetapi maknanya berbeda.
Contoh: bisa—racun dan dapat mengerjakan sesuatu
Contoh: bisa—racun dan dapat mengerjakan sesuatu
4. Homograf
-- Dua kata yang sama ejaannya, tetapi ucapan dan artinya berbeda.
Contoh: mental – terjatuh
mental – kekuatan batin/jiwa
Contoh: mental – terjatuh
mental – kekuatan batin/jiwa
5. Homofon
– Dua kata yang ucapannya sama, tetapi ejaan dan maknanya berbeda.
Contoh: sangsi – ragu–ragu
sanksi – hukuman
Contoh: sangsi – ragu–ragu
sanksi – hukuman
6. Polisemi
-- satu kata yang memiliki banyak makna karena pengaruh lingkungan yang
dimasukinya.
Contoh: - Bunga cengkeh itu harum sekali .
- Srintil dikenal sebagai bunga desa di Dawuhan.
Contoh: - Bunga cengkeh itu harum sekali .
- Srintil dikenal sebagai bunga desa di Dawuhan.
7. Hipernim
dan Hiponim
Hiponim -- kata yang menjadi bagian kata yang lebih luas cakupan maknanya.
Contoh : Pohon kelapa adalah bagian dari kelompok tumbuhan palma.
Hipernim -- kata yang maknanya mencakup banyak kata lain.
Contoh: Yang termasuk tumbuhan palma adalah, kelapa, enau, palem merah, palem botoh, palem sikas.
Hiponim -- kata yang menjadi bagian kata yang lebih luas cakupan maknanya.
Contoh : Pohon kelapa adalah bagian dari kelompok tumbuhan palma.
Hipernim -- kata yang maknanya mencakup banyak kata lain.
Contoh: Yang termasuk tumbuhan palma adalah, kelapa, enau, palem merah, palem botoh, palem sikas.
d. ISTILAH
Menurut
Pedoman Umum Pembentukan Istilah, istilah ialah kata atau gabungan kata yang
dengan cermat mengungkapkan konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas dalam
bidang tertentu. Istilah dibagi menjadi istilah khusus dan istilah umum.
Istilah khusus adalah istilah yang pemakaian atau maknanya terbatas dalam
bidang tertentu. Sedang istilah umum adalah istilah yang berlaku di lingkup
lebih luas atau umum. Contoh, kata garam merupakan istilah umum. Istilah khusus
untuk kata garam adalah NaCl, berlaku dalam bidang ilmu kimia. Pebentukan istilah–istilah
bersumber dari:
1. Kosa
kata bahasa Indonesia
- pramusiwi sebagai pengganti kata pengasuh anak
- pramusiwi sebagai pengganti kata pengasuh anak
2. Kosa
kata bahasa serumpun
- nyeri ( bahasa Sunda) - timbel ( bahasa Jawa)
- nyeri ( bahasa Sunda) - timbel ( bahasa Jawa)
3. Bahasa
asing dengan syarat istilah itu lebih cocok karena konotasinya lebih baik,
lebih singkat
- smash = pukulan cepat, tajam, menukik
- smash = pukulan cepat, tajam, menukik
e. UNGKAPAN
Ungkapan
merupakan gabungan dua kata yang maknanya menyatu/khusus. Makna dua kata
pembentuknya berbeda dengan makna gabungannya. Kata besar dan mulut berbeda
maknanya, tetapi setelah digabung menjadi besar mulut artinya sombong. Jenis
ungkapan bermacam-macam tergantung unsur pembentuknya.
Contoh: berdarah
biru artinya bangsawan
kopi pahit artinya teguran
kuda tunggang artinya alat/kendaraan untuk mencapai tujuan
Ungkapan digunakan sesuai dengan situasi yang ada. Teks eksposisi dalam bentuk artikel dengan tujuan mempertegas makna.
Contoh: Sebagai penyanyi yang sedang naik daun Karlina dipuja pengemarnya.
kopi pahit artinya teguran
kuda tunggang artinya alat/kendaraan untuk mencapai tujuan
Ungkapan digunakan sesuai dengan situasi yang ada. Teks eksposisi dalam bentuk artikel dengan tujuan mempertegas makna.
Contoh: Sebagai penyanyi yang sedang naik daun Karlina dipuja pengemarnya.
4.
Perbandingan struktur isi dan
ciri bahasa dua teks eksposisi
a.
Tujuan : Siswa dapat membandingkan teks
eksposisi struktur isi dan ciri bahasa dari dua teks eksposisi.
Pada
materi-materi sebelumnya kalian sudah belajar mengetahui struktur dan isi teks
eksposisi. Pada kali ini kalian akan belajar membandingkan teks eksposisi
berdasarkan struktur isi dan ciri bahasa dari dua teks eksposisi.
Ø
Perhatikan contoh!
Ø
Teks I
Saat
ini, kenakalan remaja tidak hanya terbatas pada masalah tawuran saja. Kenakalan
remaja ini kini menjadi lebih meluas pada hal-hal seperti narkoba dan seks
bebas. Saat ini kasus aborsi akibat dari seks bebas di kalangan remaja
bertambah setiap tahunnya sekitar 30% hingga 40%. Kondisi seperti ini sungguh
menyedihkan mengingat kualitas pendidikan di negara ini masih begitu-begitu
saja.
Solusi
yang dirasa paling tepat adalah dengan memberikan pendidikan agama serta
menciptakan kondisi lingkungan keluarga yang kondusif. Dengan begitu, remaja
bisa terperhatikan dan terjaga dari kenakalan remaja.
Ø
Teks II
Siapa
yang tak ingin memiliki nilai akademis yang bagus? Setiap pelajar tentu
menginginkannya. Namun, bagaimana cara agar mendapatkan nilai akademis yang
bagus? Berikut ini beberapa cara untuk meningkatkan nilai akademis di sekolah.
Pertama,
ulas kembali materi pelajaran di sekolah setelah pulang sekolah. Kedua,
sempatkan belajar pada malam harinya. Ketiga, ikuti kegiatan ekstrakulikuler di
sekolah agar mendapatkan berbagai pengalaman serta wawasan yang lebih. Keempat,
berdoalah selalu agar diberi kemudahan dalam segala hal.
Dengan
langkah-langkah seperti ini, diharapkan nilai akademis seseorang di sekolah
bisa meningkat. Meskipun hal ini akan kembali lagi pada pribadi masing-masing
yang menjalankannya.
Ø
Mari bandingkan!
Coba
perhatikan kedua teks eksposisi di atas. Bandingkan struktur kedua teks
tersebut. Apakah sama? Dalam teks pertama, penulis langsung menjelaskan tentang
kenakalan remaja. Ini termasuk pada inti atau pernyataan khusus. Jelas dalam
teks ini tidak terdapat kalimat pembuka yang berisi pernyataan umum misalnya
dengan kalimat “Masalah kenakalan remaja masih menjadi masalah yang menghantui
para orang tua dan pendidik.” Dalam teks ini juga terdapat kesimpulan yang ada
pada paragraf terakhir.
Teks
pertama ini bisa dikatakan merupakan teks yang tidak lengkap karena tidak
mengandung salah satu struktur teks eksposisi yaitu adanya pernyataan umum.
Adapun bahasa yang digunakan penulis dalam teks pertama ini yaitu bahasa
Indonesia ragam baku yang baik dan benar, kalimat cukup efektif, struktur
kalimat lengkap, paragraf yang padu dan mudah dipahami.
Dalam
teks kedua, bisa dilihat jelas penulis langsung memberikan penyataan umum di
awal paragraf. Dalam paragraf selanjutnya, penulis baru menuliskan pernyataan
khusus yang menjelaskan bagaimana cara untuk meningkatkan nilai akademis di
sekolah. Kemudian di paragraf akhir, penulis mengemukakan kesimpulan dari isi
teks tersebut.
Dengan
demikian, teks ini bisa disebut teks eksposisi yang lengkap karena mengandung
seluruh struktur teks eksposisi. Mengenai bahasa yang digunakan, dalam teks ini
pun digunakan bahasa Indonesia yang baku dan benar, struktur kalimat lengkap,
serta paragraf yang padu. Bahasanya juga cukup informatif dan mudah dipahami
sekalipun oleh pelajar.
Ø Poin
Penting
a. Struktur
teks eksposisi antara lain pernyataan umum, pernyataan khusus, dan kesimpulan.
b. Ciri
bahasa eksposisi yaitu informatif, menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar, tidak bermaksud mempengaruhi atau mengajak pembacanya.
5. Langkah-langkah
penulisan teks eksposisi sesuai dengan struktur isi dan ciri bahasa
a.
Tujuan : Siswa mengerti langkah-langkah membuat teks eksposisi , Siswa memahami dan mampu
mempraktekkan langkah-langkah penulisan teks eksposisi sesuai dengan struktur
isi dan ciri bahasanya.
b.
Langkah-Langkah
Penulisan Teks Eksposisi
Langkah-langkah dalam membuat teks
eksposisi adalah penentuan judul, penulisan klasifikasi umum, penulisan
deskripsi atau penjelasan, dan penegasan.
Teks eksposisi memiliki struktur isi dan ciri bahasa yang dapat dibedakan dengan teks lainnya. Oleh sebab itu, dalam menulis teks eksposisi kita harus memperhatikan struktur isi berikut ini.
Teks eksposisi memiliki struktur isi dan ciri bahasa yang dapat dibedakan dengan teks lainnya. Oleh sebab itu, dalam menulis teks eksposisi kita harus memperhatikan struktur isi berikut ini.
1.
Tesis
atau pendapat penulis
2.
Argumen
yang berisi fakta-fakta ilmiah
3.
Penegasan ulang pendapat penulis
c. Selain struktur isi, teks eksposisi
juga memiliki ciri ciri bahasa sebagai berikut.
1. Terdapat banyak istilah
2. Sering menampilkan pronominal
3. Bahasa baku dan ilmiah
4. Adanya penegasan mengenai
keberpihakan penulis dalam hal yang dibahas
5. Banyak menggunakan konjungsi sebagai
penghubung antara fakta-fakta yang disampaikan.
Ø Perhatikan!
Ø Contoh teks eksposisi singkat
Kondisi dunia memang sedang
krisis,tapi ternyata pertumbuhan ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan
positif. Dalam sebuah data disebutkan bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan 6,4
persen. Hal itu dibandingkan dengan nilai pertumbuhan tahun lalu.
Salamuddin Daeng, seorang pengamat
ekonomi Indonesia for Global Justice, menyebutkan bahwa pertumbuhan
ekonomi Indonesia tergolong anomali. Hal ini disebabkan oleh
pertumbuhan ekonomi yang tidak diikuti oleh peningkatan kesejahteraan rakyat.
Ada beberapa faktor yang membuat
simpulan tersebut. pertama, utang luar negeri Indonesia yang terus naik sebagai
penggerak pertumbuhan.Lalu, daya dorong konsumtif dari masyarakat yang berasal
dari kenaikan harga sandang dan pangan. Terakhir adalah perilaku eksport bahan
mentah yang tidak menciptakan lapangan pekerjaan.
Oleh sebab itu, lazimlah jika saya
katakan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia adalah anomali. Kita dapat melihat
fakta bahwa nilai pertumbuhan ekonomi naik tetapi kesejahteraan masyarakat
menurun dan utang luar negeri terus menanjak.
Ø Pada teks tersebut strukturnya
adalah sebagai berikut:
1. Paragraf 1 menyatakan tesis atau
pendapat penulis yang berpihak bahwa Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi
yang anomaly
2. Paragraf 2 dan 3 merupakan
fakta-fakta yang diungkapkan penulis dalam menjelaskan topik yang dibahas.
3. paragraf penutup adalah penegasan
penulis akan pendapatnya yang disampaikan pada paragraf pertama.
Ø Adapun ciri-ciri bahasa eksposisi
yang terdapat dalam teks tersebut adalah:
1. Bahasa yang digunakan adalah bahasa
baku
2. Menggunakan pronomina saya dan kita
3. Banyak menggunakan konjungsi seperti lalu dan oleh
sebab itu.
Ø Poin Penting
Eksposisi
Teks Eksposisi merupakan tulisan
yang memiliki tujuan untuk menjelaskan sesuatu yang bersifat ilmiah berdasarkan
pemaparan pribadi penulis. Teks eksposisi menggunakan fakta-fakta yang
digunakan penulis untuk memaparkan sebuah tema. Namun, pada penutup teks
eksposisi penulis akan memperlihatkan keberpihakannya pada masalah yang sedang
ia paparkan.
6.
Analisis isi teks eksposisi
a.
Tujuan : Siswa dapat membedakan jenis-jenis
teks eksposisi berdasarkan analisis isi teks
Sebelumnya,
kita sudah mengetahui langkah-langkah membuat teks eksposisi berdasarkan
struktur dan ciri bahasanya. Pada kali ini, kita akan menganalisis isi teks
eksposisi. Mari kita ingat kembali, saat kalian ingin menjelaskan sesuatu
kepada orang lain, hal yang harus dipikirkan adalah bagaimana caranya agar
informasi tersebut dapat dipahami dengan baik. Misalnya kalian ingin
menjelaskan tentang cara merawat pakaian berwarna putih. Tentu saja yang akan
kalian lakukan adalah menjelaskan langkah-langkah perawatan sehingga orang lain
menjadi paham. Penjelasan kalian itulah yang dinamakan dengan eksposisi.
b.
Ciri-ciri
teks eksposisi
1.
Berusaha menjelaskan sesuatu
Seseorang yang menulis eksposisi berusaha memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga dapat menambah menambah pengalaman baru bagi orang tersebut. Sesuatu yang dijelaskan itu berupa ide, buah pikiran, atau pendapat (opini).
Seseorang yang menulis eksposisi berusaha memberitahukan sesuatu kepada orang lain sehingga dapat menambah menambah pengalaman baru bagi orang tersebut. Sesuatu yang dijelaskan itu berupa ide, buah pikiran, atau pendapat (opini).
2.
Ada dukungan berupa data
Tulisan eksposisi bertujuan untuk menjelaskan suatu informasi. Untuk mendukung kebenaran informasi tersebut maka dibutuhkan data yang akurat.
Tulisan eksposisi bertujuan untuk menjelaskan suatu informasi. Untuk mendukung kebenaran informasi tersebut maka dibutuhkan data yang akurat.
c.
Jenis-jenis
teks eksposisi
1. Eksposisi
definisi, artinya menjelaskan sesuatu berupa konsep, pengertian. Contohnya
pengertian tentang eksposisi itu sendiri.
2. Eksposisi
proses, artinya menjelaskan bagaimana mengerjakan sesuatu atau bagaimana
sesuatu bisa bekerja. Contohnya proses pembuatan teh botol.
3. Eksposisi
klasifikasi, artinya mengenal karakteristik yang sama. Contohnya klasifikasi makanan
yang sehat bagi bayi.
4. Eksposisi
sebab-akibat, artinya mengarah pada sebuah akibat yang memiliki sebab atau
sebaliknya. Contohnya tawuran massa
5. Eksposisi
perbandingan, artinya membandingkan sesuatu dengan yang lain. Contohnya
pelaksanaan kurikulum KTSP dengan kurikulum 2013.
Ø Perhatikan
Contoh Teks Eksposisi 1
Trik agar disenangi orang lain adalah sebagai berikut.* Pertama, murah senyum. *Kedua, bertutur dan berlaku sopan. Ketiga, tidak bersifat sombong atau membanggakan diri sendiri. Keempat, menghargai diri sendiri dan orang lain.
Trik agar disenangi orang lain adalah sebagai berikut.* Pertama, murah senyum. *Kedua, bertutur dan berlaku sopan. Ketiga, tidak bersifat sombong atau membanggakan diri sendiri. Keempat, menghargai diri sendiri dan orang lain.
Contoh teks eksposisi 2
Kita sebaiknya minum jus segar bukan jus awetan, Jus yang diawetkan sudah kehilangan nutrisi penting yang kita perlukan. Penyimpanan lama atau pengawetan pada jus membuat jus itu terkena oksigen. Dan oksigen itu akan menghilangkan sebagian nutrisi. Oleh sebab itu, lebih baik kita membuat jus untuk diminum saat itu juga.
Kita sebaiknya minum jus segar bukan jus awetan, Jus yang diawetkan sudah kehilangan nutrisi penting yang kita perlukan. Penyimpanan lama atau pengawetan pada jus membuat jus itu terkena oksigen. Dan oksigen itu akan menghilangkan sebagian nutrisi. Oleh sebab itu, lebih baik kita membuat jus untuk diminum saat itu juga.
7.
Analisis bahasa teks eksposisi
a.
Tujuan : Siswa
dapat menulis teks eksposisi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
Sebelumnya,
kita sudah bisa menganalisis isi teks eksposisi. Dalam analisis isi teks
eksposisi, kita mendapatkan jenis- jenis teks eksposisi, yaitu teks eksposisi
definisi, teks eksposisi proses, teks eksposisi klasifikasi, teks eksposisi
sebab-akibat, dan teks eksposisi perbandingan.
Eksposisi
adalah uraian atau paparan tentang sesuatu. Sesuatu itu bisa berupa ide,
pendapat, atau buah pikiran. Meskipun produknya berupa ide atau buah pikiran,
penulisannya harus tetap menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menulis teks
eksposisi antara lain:
1.
Penulisan
Kata Penghubung
2.
menyatakan penjumlahan, misalnya: di
samping itu, selain itu, lagi pula, lagi
3.
menyatakan perturutan, misalnya: dan,
lalu, kemudian
4.
menyatakan perlawanan, misalnya: tetapi,
namun, padahal, walaupun begitu, walaupun demikian, meskipun begitu
5.
menyatakan sebab-akibat, misalnya oleh
sebab itu, karena itu, maka, akibatnya
6.
menyatakan waktu, misalnya: sesudah itu,
ketika itu, sebelumnya, sementara itu
7.
menyatakan syarat, misalnya: jika demikian,
jika begitu, apabila begitu
c. Penulisan
Kata Berimbuhan
1. awalan (prefiks) me-, bermakna:
a)
menjadi, contohnya membatu,
mengeras
b)
menyerupai, contohnya membukit,
menyemut
c)
menuju, contohnya menepi, melaut
d)
mengeluarkan bunyi, contohnya
mengeong, meraung
2. awalan (prefiks) ber-, bermakna:
a)
mengeluarkan, contohnya bertelur,
bersuara
b)
memakai, contohnya berdasi, berbaju
c)
mempunyai, contohnya berkedudukan,
berlantai
d)
melakukan perbuatan, contohnya berjalan,
bersantai
e)
awalan (prefiks) ter-, bermakna:
1) tidak
sengaja, contohnya tersenggol, termakan
2) paling,
contohnya tertinggi, terpintar
3) menjadi,
contohnya tertidur, terjatuh
4) dalam
keadaan, contohnya terluka, terombang-ambing
3. awalan
+ akhiran (konfiks) ber- -an, bermakna:
a)
melakukan kegiatan, contohnya
berlarian, bepergian
b)
timbal balik, contohnya bermusuhan,
berjauhan
4. awalan
+ akhiran ke- -an, bermakna:
a) dalam
keadaan, contohnya kepanasan, kehausan
b) tindakan, contohnya kejahatan
c) proses, contohnya keamanan
5. akhiran
(afiks) –kan, bermakna:
a) menjadikan,
contohnya manusiakan, uangkan
b) menempatkan, contohnya penjarakan, sekolahkan
6. akhiran (afiks) –i, bermakna:
a) memberi, contohnya garami, bumbui
b) menjadikan,
contohnya panasi, terangi
c) melakukan perbuatan, contohnya tanami, pukuli
d. Penulisan
Unsur Serapan
Bahasa
Indonesia menyerap unsur dari berbagai bahasa lain baik dari bahasa daerah
maupun dari bahasa asing. Penyerapan terbagi dua. Pertama, unsur pinjaman yang
belum sepenuhnya terserap ke dalam bahasa Indonesia. Kedua, unsur pinjaman yang
penulisan dan pengucapannya memenuhi kaidah bahasa Indonesia. Contoh kata
serapan aksesori (berasal dari kata accessory),
idealis (berasal dari kata idealist),
kualitas (berasal dari kataquality),
dsb.
8.
Menyunting isi sesuai dengan
struktur isi teks eksposisi
a.
Tujuan : Siswa
dapat menyunting teks eksposisi dengan memperhatikan stuktur teks yang tepat.
Masih
ingatkah kalian tentang eksposisi? Eksposisi adalah uraian atau paparan tentang
sesuatu baik berupa ide, buah pikiran, atau pendapat. Ide atau pendapat dapat
dijelaskan dengan disertai data yang akurat dan menggunakan bahasa Indonesia
yang baik dan benar.
Sebelum
kalian menulis teks eksposisi, alangkah baiknya jika kalian ketahui dahulu apa
saja yang ada dalam teks eksposisi tersebut atau struktur teks eksposisi.
Struktur teks eksposisi adalah pembukaan, isi dan penegasan ulang. Coba kalian
cermati paragraf berikut.
Ø Perhatikan!
(1) Sampah
tergolong dalam kategori barang yang tidak disukai banyak orang. (2) Selain
sampah dapat mencemari lingkungan, sampah juga dapat menimbulkan beberapa
penyakit. (3) Namun, tahukah kalian kalau ternyata sampah dapat memberikan
keuntungan yang sangat besar? (4) Jika diolah dengan baik ,sampah akan berubah
menjadi barang yang bermanfaat. (5) Dengan demikian, sampah tidak akan
tergolong barang yang dijauhi lagi. (6) Malahan sebaliknya, sampah dapat meraup
rupiah yang sangat besar.
Marilah
kita bahas struktur teks di atas. Struktur teks di atas terdiri dari pembukaan,
isi, dan penegasan ulang. Kalimat (1) merupakan pembukaan paragraf karena
berisi tentang pengenalan terhadap isi paragraf. Ketika membaca kalimat 1,
pembaca tahu kalau paragraf tersebut akan membahas tentang sampah. Kalimat 2,
3, dan 4 merupakan isi paragraf. Ketiga kalimat tersebut berisi penjelasan
tentang sampah. Kalimat berupa penegasan ulang terdapat pada kalimat 5 dan 6.
Kalimat tersebut menegaskan kembali tentang kalimat 1.
Untuk
dapat menulis paragraf eksposisi yang baik, ada lima langkah yang harus kalian
ikuti. Pertama, tentukan topik terlebih dahulu. Kedua, tentukan tujuan yang
akan dicapai. Ketiga, pilih data yang sesuai dengan topik. Keempat, buatlah
kerangka sesuai dengan topik. Kelima, perluas kerangka menjadi karangan.
Ø Menyunting
Teks Eksposisi
Setelah
kalian dapat menulis eksposisi dengan baik. Kalian tentu dapat menyunting teks
eksposisi dengan baik pula. Menyunting merupakan kegiatan menyiapkan naskah
menjadi lebih baik dengan memperhatikan segi sistematika penyajian, isi, dan
bahasa (menyangkut ejaan, diksi, dan struktur).
Langkah-langkah
menyunting isi teks eksposisi adalah sebagai berikut.
1. Membaca
kalimat demi kalimat dalam teks.
2. Memperbaiki
tanda baca dan ejaan.
3. memperbaiki
keterpaduan paragraf.
4. mengklasifikasikan
teks pada tesis, argumen atau penjelasan, dan penegasan kembali.
5. Menghilangkan
kalimat yang mengandung arti eksplisit berupa ajakan melakukan sesuatu yang
diinginkan penulis.
Ø Poin
Penting
Pedoman
yang dipakai dalam menyunting teks eksposisi berdasarkan struktur isinya adalah
keterpaduan kalimat dalam setiap paragraf .Teks eksposisi harus memiliki tesis,
penjelasan, dan penegas ulang dengan baik dan benar.
9.
Menyunting bahasa teks
eksposisi
a.
Tujuan : Siswa
dapat menyunting sebuah teks eksposisi baik itu dalam bentuk lisan maupun
tulisan
Sebelumnya,
kita belajar menyunting teks eksposisi dari segi struktur isi teks eksposisi
saja. Sekarang kita akan belajar menyunting teks eksposisi dari segi struktur
dan bahasa teks eksposisi. Proses menyunting bisa diartikan sebagai
proses memperbaiki tulisan. Dalam hal ini, teks yang akan diperbaiki atau
disunting adalah teks eksposisi. Setelah kalian membuat sebuah teks eksposisi,
kalian tentu harus melakukan penyuntingan terhadap tulisan tersebut. Tujuannya
adalah untuk menyempurnakan tulisan tersebut. Penyuntingan teks
eksposisi ini harus dilakukan dengan melihat apakah teks eksposisi tersebut
sudah sesuai dengan struktur dan kaidah teks eksposisi atau belum. Dengan
demikian, hal pertama yang harus dipahami adalah struktur teks eksposisi.
Seperti apa struktur dan kaidah teks eksposisi ini? Perhatikan materinya
berikut ini.
b.
Struktur
dari sebuah teks eksposisi mencakup:
Ø Tesis/pernyataan
umum
Di
bagian ini penulis akan mengemukakan pernyataan umum atau pernyataan pembuka
tentang sesuatu. Contohnya : “Pendidikan di Indonesia rasanya sudah semakin
mengkhawatirkan”.
Ø Penjelasan
Di bagian ini penulis akan membeberkan berbagai keterangan yang berupa fakta atau data sebagai pembahasan lanjutan dari pembahasan umum tadi. Contoh “Masalah bangunan sekolah yang roboh salah satu contoh bukti nyata masalah pendidikan di Indonesia. ”
Di bagian ini penulis akan membeberkan berbagai keterangan yang berupa fakta atau data sebagai pembahasan lanjutan dari pembahasan umum tadi. Contoh “Masalah bangunan sekolah yang roboh salah satu contoh bukti nyata masalah pendidikan di Indonesia. ”
Ø Penegasan
pendapat atau simpulan
Di
bagian ini, penulis mengulas data-data yang dapat menguatkan pendapatnya.
Penguatan ini ditunjang oleh fakta-fakta yang mendukung. Contohnya, “Dengan
kondisi pendidikan yang seperti ini, tak heran jika mutu pendidikan juga
menjadi semakin menurun dari tahun ke tahun”.
c. Penyuntingan
juga dilakukan dalam hal ejaan dan tata bahasa sebagai berikut.
Ø Penggunaan
kata baku. Kata baku harus digunakan dalam penulisan teks apapun, termasuk teks
eksposisi. Kata baku merupakan kata bahasa Indonesia yang resmi dan sesuai
dengan ketetapan bahasa Indonesia. Contohnya, kualitas, standar, sistem, dan
sebagainya, napas, dan sebagainya.
Ø Penggunaan
tanda baca. Penggunaan tanda baca juga harus diperhatikan seperti tanda titik
(.), koma (,), titik koma (;), penggunaan huruf kapital, dan sebagainya.
Ø Keterpaduan
paragraf. Keterpaduan paragraf diperlukan agar tulisan menjadi runtut dan mudah
dipahami. Paragraf yang padu harus memiliki setidaknya 2 kriteria yaitu memiliki
satu ide pokok dan beberapa pikiran penjelas, dan adanya tautan/koherensi
antarkalimatnya. Agar terjadi keterpaduan antarparagraf, penulis biasanya
menggunakan kata hubung/konjungsi antarparagraf seperti oleh karena itu, jadi,
dengan demikian, dan sebagainya.
Ø Keefektifan
kalimat. Kalimat yang digunakan juga diusahakan seefektif mungkin. Misalnya,
kalimat “Masakan ibu sudah matang” lebih efektif dibanding “Masakan yang
dimasak ibu sudah matang”.
Dalam
sebuah teks eksposisi penulis juga biasanya mengemukakan pendapat atau
argumentasinya yang bersifat satu sisi. Artinya, penulis bisa mendukung atau
setuju akan sesuatu yang dijelaskan dalam informasi tersebut atau malah
menolaknya. Penulis akan mengemukakan pendapatnya ini dengan menggunakan
pronomina seperti saya, aku, kita, atau kami.
Dalam
hal ini seseorang yang akan menyunting sebuah teks harus mengetahui kaidah
kebahasaan.
Ø
Perhatikan!
d. Penyuntingan
sendiri dilakukan dengan langkah-langkah berikut.
Ø Membaca
teks secara keseluruhan
Ø Menandai
kata atau kalimat yang tidak sesuai.
Ø Memeriksa
keterpaduan paragraf yang satu dengan paragraf lainnya.
Ø Melakukan
perbaikan dengan mengubah atau mengganti kata, kalimat, atau paragraf yang
tidak sesuai.
Ø Poin Penting
1. Struktur
teks eksposisi mencakup tesis atau pernyataan umum, keterangan atau pembahasan
lanjutan, dan kesimpulan yang berisi penegasan pendapat.
2. Kaidah
kebahasaan diperlukan dalam proses penyuntingan teks eksposisi.
3. Argumentasi
satu sisi adalah keberpihakan penulis dalam tulisannya. Mendukung atau setuju atau
menolak.
4. Langkah-langkah
menyunting teks eksposisi antara lain:
a) Membaca
teks eksposisi secara keseluruhan
b) Menandai
bagian yang tidak sesuai
c) Memperbaiki
teks eksposisi dengan mengubah atau mengganti bagian yang tidak sesuai.
10.
Karakteristik teks eksposisi
a.
Tujuan : Siswa dapat mengidentifikasi dan memahami teks
eksposisi baik itu yang disampaikan secara lisan maupun dalam bentuk tulisan.
Teks
eksposisi adalah sebuah teks yang ditulis dengan tujuan menjelaskan,
memaparkan, mengajarkan, menyampaikan suatu informasi, serta menerangkan ide,
pendapat, atau informasi tanpa adanya desakan, imbauan, atau ajakan untuk
mengikuti atau menerima apa yang dijelaskan. Eksposisi bisa juga dikatakan
sebagai karangan yang ditulis dengan tujuan untuk menginformasikan sesuatu
sehingga dapat memperluas wawasan atau pengetahuan pembaca.
b. Ciri-ciri
teks eksposisi
Pertama,
memaparkan pengertian, ide, pendapat tentang sesuatu, cara, metode, serta
langkah dalam mengerjakan atau membuat sesuatu dengan penjelasan yang
informatif.
Kedua,
pemaparan dibuat secara runtut sehingga apa yang dibicarakan dalam teks
tersebut menjadi jelas. Ketiga, teks eksposisi bersifat ilmiah dengan sumber
yang bisa didapatkan dari penelitian, pengamatan, atau pengalaman. Keempat,
pembahasannya objektif, logis, dan sesuai nalar.
Ø Perhatikan
teks berikut!
Wortel
adalah salah satu jenis sayuran yang cukup populer. Banyak orang yang menggunakan
wortel dalam makanannya seperti dalam sup, salad, tumis, dan sebagainya. Wortel
memang mengandung banyak nutrisi yang sangat baik untuk tubuh seperi protein,
air, lemak, gula, serat, mineral, antioksidan, dan sebagainya.
Selain
dijadikan tumisan, salad, atau sup, wortel juga sering dinikmati dalam bentuk
jus. Jus wortel ini biasanya akan ditambah dengan jeruk untuk menambah
kesegaran. Manfaat jus wortel ini sendiri antara lain untuk pencegahan penyakit
kanker, detoksifikasi, pencegahan racun senja, menjaga agar mata tetap sehat,
dan sebagainya.
Wortel
juga dapat dimanfaatkan untuk mengobati demam pada anak-anak, penyembuhan luka
bakar, serta mengurangi rasa nyeri pada waktu haid. Oleh karena itu, tak heran
jika banyak orang yang memanfaatkan wortel ini.
Ø Mari kita identifikasi!
Dalam
teks tersebut, penulis berusaha untuk menjelaskan apa saja kandungan wortel
serta manfaat dari jus wortel. Hal ini termasuk pada ciri teks eksposisi yang
pertama yaitu adanya pemaparan akan suatu informasi. Dalam teks ini juga
informasi dijelaskan secara runtut, dan bersifat ilmiah karena pernyataannya
dapat dibuktikan.
c.
Ciri
Kebahasaan Teks Eksposisi
Pertama, adanya kata penghubung
antarkalimat seperti jadi, oleh karena itu, dan sementara itu. Kedua, teks
eksposisi biasanya menggunakan pengembangan paragraf induktif, deduktif, atau
campuran.
Dalam hal ini, paragraf di atas termasuk
paragraf deduktif. Hal ini terlihat dari adanya kalimat utama yang terletak di
awal paragraf. Ciri kebahasaan teks eksposisi yang lain juga terlihat dari
adaya kata penghubung antarkalimat oleh karena itu.
Struktur dalam contoh teks di atas juga
membuktikan bahwa teks tersebut adalah teks eksposisi. Struktur dalam teks
eksposisi sendiri antara lain: adanya pernyataan umum sebagai pembuka paragraf
(dalam teks di atas ada pada paragraf pertama); adanya keterangan yang berisi
pemaparan data atau informasi (dalam teks di atas pada paragraf kedua); dan
terakhir adanya saran atau kesimpulan di bagian akhir paragraf/teks (dalam teks
di atas di kalimat terakhir).
Pola pengembangan yang bisanya digunakan
dalam teks eksposisi antara lain pola pengembangan ilustrasi, perbandingan atau
analogi, klasifikasi, laporan, definisi, serta proses. Penentuan pola
pengembangan ini bergantung pada jenis informasi yang akan
disampaikan. Misalnya, jika kalian ingin
menyampaikan suatu informasi tentang cara membuat sesuatu, yang digunakan
adalah pola pengembangan proses. Berbeda jika kalian ingin menjelaskan
informasi tentang obat-obatan herbal misalnya. Kalian bisa memilih pola
pengembangan definisi atau perbandingan. Contoh teks eksposisi ini bisa
ditemukan dalam buku petunjuk melakukan sesuatu, petunjuk membuat sesuatu,
petunjuk penggunaan obat, wacana tentang perbandingan sesuatu, dan sebagainya.
Teks eksposisi selain ada dalam bentuk
tulisan juga sering digunakan dalam bentuk lisan. Jika kalian mendengarkan
penjelasan tentang cara untuk menyelamatkan diri saat gempa atau banjir
misalnya. Pembicara tentu akan memaparkan secara gamblang bagaimana cara untuk
menyelamatkan diri. Hanya saja bentuknya lisan. Contoh eksposisi secara lisan
lainnya adalah ketika guru menjelaskan sebuah materi atau informasi.
Ø Poin
Penting
1.
Teks eksposisi merupakan teks yang
memaparkan sesuatu.
2.
Ciri teks eksposisi antara lain
objektif, runtut, memaparkan, dan ilmiah.
3.
Struktur teks eksposisi antara lain
pernyataan pembuka atau pendapat, keterangan atau pembahasan lanjutan, serta
kesimpulan atau saran.
11.
Langkah-langkah abstraksi teks
eksposisi
a.
Tujuan : Siswa bisa membuat
sebuah abstraksi dari suatu teks eksposisi.
Seperti yang sudah kalian pelajari pada
topik sebelumnya, teks eksposisi adalah sebuah teks yang memaparkan suatu
infrormasi atau permasaahan sehingga pengetahuan pembaca menjadi bertambah atau
pembaca menjadi lebih memahami permasalahan tersebut. Tujuan dari teks
eksposisi yaitu memberikan penjelasan atau keterangan yang mendalam tentang
sesuatu. Teks eksposisi bisa juga berupa informasi tentang langkah, metode,
cara melakukan, atau cara menggunakan sesuatu.
Sekarang,
tahukah kalian apa itu mengabstraksi? Mengabstraksi bisa diartikan sebagai
sebuah cara yang dilakukan untuk membuat garis besar dari suatu teks. Jadi,
kalian akan membuat sebuah teks lain dengan isi yang lebih umum dari teks
eskposisi yang sudah dibaca. Lalu, bagaimana cara mengabstraksi sebuah teks
eksposisi?
b.
Berikut
ini langkah-langkah mengbastraksi teks eksposisi
1.
Membaca teks eksposisi yang akan
diabstraksi.
2.
Menentukan ide-ide pokok dalam teks
eksposisi yang akan diabstraksi.
3.
Menentukan kalimat-kalimat utama
dalam teks.
4.
Menentukan mana saja kata kunci
dari teks.
5.
Merangkai kalimat dengan
menggunakan kata kunci dalam teks.
6.
Menyusun teks menjadi abstraksi.
Ø Perhatikan teks!
Setiap wanita tentu ingin memiliki kulit
yang halus dan lembut. Ada banyak cara yang dilakukan untuk memiliki kulit yang
halus. Misalnya saja dengan melakukan perawatan secara rutin di salon
kecantikan. Perawatan ini tentu akan memakan biaya yang cukup banyak. Tapi,
tahukah Anda bahwa ada cara alami untuk membuat kulit menjadi halus dan lembut?
Cara alami untuk menghaluskan kulit yaitu dengan membuat masker kulit dari
bahan-bahan alami seperti alpukat atau jambu biji. Alpukat dan jambu biji
termasuk buah-buahan yang banyak dimanfaatkan. Selain untuk kesehatan, kedua
buah ini juga memiliki manfaat untuk kecantikan. Salah satu manfaatnya adalah
untuk menghaluskan kulit. Kandungan vitamin C pada jambu biji dipercaya bisa
membuat kulit menjadi tampak lebih cerah, sedangkan biji pada jambu biji bisa
dijadikan sebagai scrub alami untuk mengangkat sel kulit mati. Dengan
terangkatnya sel kulit mati, kulit akan menjadi lebih halus. Belum lagi
kandungan antioksidan yang bisa menunda penuaan dini pada kulit. Lalu bagaimana
dengan alpukat? Alpukat mengandung banyak vitamin E yang sangat bagus untuk
kesehatan kulit. Alpukat juga mengandung minyak esensial yang dapat melembabkan
kulit. Dengan penggunaan yang teratur, akan diperoleh kulit yang halus dan
lembut.
Memiliki kulit yang halus dan cantik memang tidak perlu dengan cara yang mahal. Buktinya, dengan cara yang mudah dan murah seseorang tetap bisa memiliki kulit yang halus dan lembut.
Memiliki kulit yang halus dan cantik memang tidak perlu dengan cara yang mahal. Buktinya, dengan cara yang mudah dan murah seseorang tetap bisa memiliki kulit yang halus dan lembut.
Ø Mari kita abstraksi!
Setelah
membaca teks di atas, selanjutnya adalah ditentukan ide-ide pokok dari tiap
paragraf. Dari teks di atas, didapat ide-ide pokok sebagai berikut.
v Paragraf
1 : Wanita ingin selalu terlihat cantik.
v Paragraf
2 : Kulit halus dan lembut dengan alpukat dan jambu biji.
v Paragraf
3 : Cantik tidak harus selalu mahal.
Setelah
ditentukan ide-ide pokoknya, tentukan kalimat-kalimat utama dalam teks
tersebut.
v Paragraf
1 : Setiap wanita tentu ingin memiliki kulit yang halus dan lembut.
v Paragraf
2 : Cara alami untuk menghaluskan kulit yaitu dengan membuat masker kulit dari
bahan-bahan alami seperti alpukat atau jambu biji.
v Paragraf
3 : Untuk terlihat cantik dan memiliki kulit yang halus memang tidak perlu
dengan cara yang mahal.
Kemudian
tentukan kata kuncinya. Kata kunci dari teks di atas antara lain : Kulit halus
dan lembut, masker alami, alpukat dan jambu biji, kandungan alpukat, kandungan
jambu biji, cantik tidak harus mahal. Dari kata-kata kunci ini, buatlah kalimat
dan susun menjadi sebuat teks abstraksi seperti berikut.
Anda ingin memiliki kulit yang
halus dan lembut? Anda bisa memanfaatkan alpukat dan jambu biji untuk dijadikan
masker kulit. Alpukat mengandung berbagai nutrisi yang dipercaya bisa membuat
kulit halus dan lembut seperti vitamin E. Begitupun dengan alpukat yang
mengandung vitamin C dan antioksidan yang sangat bagus untuk kesehatan dan
kelembutan kulit. Jadi, untuk bisa cantik sebenarnya tidak perlu mengeluarkan
biaya yang mahal. Dengan biaya murah juga seseorang masih bisa menjaga
kecantikannya.
Itulah
teks abstraksi dari teks eksposisi di atas. Hal yang paling penting dari
abstraksi ini adalah pembahasan informasi yang secara global atau umum saja.
Jadi, dalam abstraksi ini pembahasan dilakukan tidak secara detail.
Ø Poin
Penting
Mengabstraksi
teks adalah suatu proses penulisan kembali teks secara umum.
Ø Langkah-langkah
mengabstraksi, antara lain:
1.
Membaca teks eksposisi
2.
Menentukan ide pokok
3.
Menentukan kalimat utama
4.
Menentukan kata kunci
5.
Membuat kalimat berdasarkan kata kunci
6.
Menyusun teks menjadi sebuah abstraksi
12.
Evaluasi struktur isi dan
bahasa teks eksposisi
a.
Tujuan
: Siswa bisa mengevaluasi struktur isi dan bahasa teks
eksposisi. Dengan evaluasi ini, siswa bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan
dari teks eksposisi.
Kalian
masih ingat struktur teks eksposisi? Hanya sekadar mengingatkan, struktur teks
eksposisi mencakup pernyataan umum yang mengemukakan informasi secara umum atau
global, keterangan atau pembahasan lanjutan yang membahas informasi secara
detail dan runtut, dan kesimpulan atau saran dari informasi yang sudah
disampaikan. Teks eksposisi yang lengkap tentu harus memiliki ketiga struktur
ini. Selain itu, antara satu bagian dengan bagian yang lain harus ada
keterpaduan sehingga pembaca bisa memahami dengan mudah.
Selain
berdasarkan strukturnya, teks eksposisi juga harus dievalusi berdasarkan bahasa
yang digunakan. Dalam hal ini, kalian akan menilai tata bahasa dalam teks
eksposisi. Apakah teks tersebut sudah menggunakan tata bahasa yang baik dan
benar atau belum.
b.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan ketika mengevaluasi kebahasaan dalam teks eksposisi
antara lain:
1. Tanda
baca seperti penggunaan tanda titik, koma, tanda kurung, titik koma, dan sebagainya.
2. Struktur
kalimat. Satu kalimat minimal memiliki pola S – P – O/Pel. Meski kadang juga
penulis melesapkan subjek kalimat.
3. Kata
baku yang sesuai dengan tata bahasa dan EYD.
4. Keterpaduan
paragraf yaitu adanya tautan atau keterkaitan antara paragraf yang satu dengan
yang lain.
5. Keefektifan
kalimat. Apakah kalimat yang digunakan sudah efektif atau belum?
Ø Perhatikan
teks eksposisi berikut!
Anda
tentu tahu media sosial Facebook.
Bahkan, mungkin Anda pun pernah menggunakannya. Facebook adalah salah satu media sosial yang
banyak digunakan oleh masyarakat. Melalui facebook ini,
seseorang bisa mengemukakan apa yang sedang dipikirkan atau apa yang ingin
disampaikan.
Mengungkapkan
apapun di facebook memang sah-sah saja. Toh, siapapun
bebas berpendapat. Namun, satu hal yang harus selalu diingat adalah bahwa di
negara ini masih ada undang-undang yang mengatur segala sesuatunya termasuk
undang-undang IT. Undang-undang IT inilah yang mengatur masalah-masalah yang
berkaitan dengan sistem informasi. Salah satunya yang berhubungan dengan
internet.
Salah
satu kasus yang kini sedang marak terjadi adalah kasus FS yang mengemukakan
kemarahan di akun facebook miliknya. Dalam akunnya tersebut, FS
memaki masyarakat Yogya sehingga menimbulkan kemarahan masyarakat Yogya. Hal ini
juga membuat mahasiswa S2 fakultas hukum ini terjerat hukum dan harus menjalani
persidangan kode etik di kampusnya, UGM.
Oleh
karena itu, bijaklah dalam menggunakan media sosial seperti facebook. Jika tidak, mungkin Anda bisa
mengalami apa yang kini dialami FS.
Ø Mari
kita Evaluasi!
Menurut
kalian, apakah teks eksposisi di atas memiliki struktur teks eksposisi yang
lengkap? Dalam teks eksposisi di atas, penulis mengemukakan masalah yang cukup
umum pada paragraf pertama. Bisa dikatakan ini adalah pernyataan umum dari
penulis. Paragraf pertama juga menjadi pembuka untuk paragraf selanjutnya.
Pada
paragraf kedua dan ketiga, penulis mengungkapkan pembahasan yang lebih rinci
dan detail mengenai masalah yang diinformasikan. Dengan demikian, ini bisa
disebut sebagai bagian pembahasan lanjutan. Sedangkan paragraf terakhir
mengemukakan kesimpulan dari informasi yang diungkapkan penulis bahwa setiap
orang sebaiknya lebih bijak dalam menggunakan media sosial. Hal ini membuktikan
bahwa teks eksposisi ini memiliki struktur isi yang lengkap.
Bagaimana
dengan kebahasaannya? Bahasa yang digunakan oleh penulis adalah bahasa yang
baku, bahasa yang digunakan juga cukup bisa dipahami dengan baik oleh pembaca.
Setiap paragraf dalam teks ini juga saling bertautan sehingga pembahasannya
runtut. Hanya saja, dalam teks eksposisi ini kurang dijelaskan fakta-fakta
pendukung seperti kapan kasus FS ini terjadi, mengapa FS sampai marah-marah,
dan sebagainya.
Ø Poin
Penting
Evaluasi
teks eksposisi dilakukan dengan mengevaluasi struktur dan isi dan bahasa dalam
teks eksposisi.
13. Langkah-
langkah konversi teks eksposisi menjadi teks monolog
a. Tujuan : Mengonversi teks
eksposisi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik
secara lisan maupun tulisan
Sebelumnya,
kita sudah bisa mengevaluasi struktur isi dan bahasa teks eksposisi. Pada topik
ini kalian akan mempelajari bagaimana sebuah teks eksposisi dikonversi menjadi
sebuah teks monolog.
b.
Definisi
Singkat Teks Eksposisi dan Teks Monolog
Teks
eksposisi merupakan sebuah teks yang berisi tentang informasi yang bermanfaat
untuk pembaca dengan mengetengahkan pendapat pribadi penulis. Teks eksposisi
sendiri terdiri dari tiga struktur pendukungnya. Di antaranya sebagai berikut.
1.
Tesis atau pernyataan pendapat. Isi pada
bagian ini adalah pendapat dari penulis mengenai sebuah permasalahan
berdasarkan fakta yang ada.
2.
Argumentasi. Argumentasi dalam hal ini
berisi berbagai jenis fakta yang mendukung pendapat atau prediksi dari penulis.
3.
Adanya penegasan ulang dari pendapat
yang sudah dikemukakan. Penegasan ulang ini berada di paragraf terakhir yang
merupakan penguatan terhadap argumentasi yang sudah disampaikan.
Teks
eksposisi merupakan jenis teks yang menggunakan konjungsi seperti “pada
kenyataannya”, pronomina seperti “saya, kita”, dan argumentasi satu sisi apakah
argumentasi yang menolak atau argumentasi yang mendukung.
Sedangkan teks monolog merupakan sebuah teks drama atau seni peran yang dalam penyajiannya akan dibawakan hanya oleh satu pemeran saja di atas panggung. Teks monolog bisa diciptakan secara langsung, berdasarkan novel atau cerpen, juga bisa berasal dari konversi teks lain seperti teks eksposisi.
Sedangkan teks monolog merupakan sebuah teks drama atau seni peran yang dalam penyajiannya akan dibawakan hanya oleh satu pemeran saja di atas panggung. Teks monolog bisa diciptakan secara langsung, berdasarkan novel atau cerpen, juga bisa berasal dari konversi teks lain seperti teks eksposisi.
c.
Langkah-Langkah
Konversi Teks Eksposisi Menjadi Teks Monolog
Untuk
membuatkan konversi teks eksposisi menjadi teks monolog, ada langkah-langkah
yang perlu diperhatikan. Langkah-langkah tersebut di antaranya sebagai berikut.
1.
Memilih teks eksposisi.
2.
Pilihlah teks yang menarik dan padat.
Teks eksposisi yang menarik akan memberikan ruang pada penulis untuk
mengekspresikan diri saat melakukan konversi menjadi teks monolog.
3.
Setelah memilih teks eksposisi, ubahlah
isi teks menjadi sebuah teks monolog.
4.
Teks monolog hasil konversi akan menarik
jika penulis bisa mengolah kata sebaik mungkin.
5.
Teks monolog selesai dan siap untuk
dipentaskan.
Ø perhatikan!
Contoh Konversi Teks Eksposisi Menjadi Teks
Monolog
Contoh teks
eksposisi.
Membuka
Usaha, Mari!
Memutuskan
untuk membuka sebuah usaha sendiri merupakan sebuah pilihan yang bisa dikatakan
tidak mudah. Tidak semua orang memiliki ketertarikan atau bahkan keberanian
untuk membuka sebuah usaha. Akan tetapi, di era globalisasi ini, kita dituntut
untuk lebih kreatif dan lebih maju baik dari segi pendidikan maupun dari segi
ekonomi. Salah satu cara untuk meningkatkan taraf ekonomi adalah dengan mulai
membuka usaha sendiri.
Dunia
industri kreatif saat ini sedang mendapatkan perhatian lebih. Semakin banyak
orang mulai tertarik dengan dunia usaha. Ditambah lagi dengan semakin
terbukanya dunia luar, dalam arti batas ruang dan waktu antara satu negara
dengan negara lainnya semakin menipis. Di era globalisasi ini, pengaruh asing
semakin kuat masuk ke dalam negeri. Salah satunya adalah pengaruh dalam bidang
ekonomi. Masyarakat negeri ini sudah seharusnya mempersiapkan diri menghadapi pasar
bebas yang semakin dekat.
Salah
satu cara untuk menghadapi pasar bebas di era globalisasi ini adalah dengan
memiliki sebuah usaha walaupun kecil tetapi kuat. Membangun usaha memang tidak
mudah, akan tetapi membangun sebuah usaha akan memberikan kekuatan kepada
seseorang untuk tidak terus-menerus bergantung pada gaji dari perusahaan.
Seorang pengusaha juga bisa ikut serta dalam persaingan pasar bebas. Selain
itu, pengusaha juga memiliki kesempatan untuk membuat produk buatannya dikenal dan
dibeli oleh konsumen asing.
Membuka
sebuah usaha tidak hanya untuk kepentingan pribadi. Ketika usaha yang dibangun
semakin besar, maka akan membutuhkan karyawan untuk menjalankan usaha tersebut.
Perekrutan karyawan ini akan membantu mengurangi tingkat pengangguran di negeri
ini. Akan lebih baik jika mengutamakan perekrutan karyawan dari masyarakat
sekitar tempat usaha. Hal tersebut juga akan meningkatkan taraf ekonomi
masyarakat setempat serta mengurangi tingkat pengangguran di lingkungan
masyarakat tersebut. Membuka sebuah usaha selain menciptakan sebuah produk baru,
menabung untuk masa depan, juga bisa membantu orang lain yang memang sedang
membutuhkan pekerjaan.
Oleh
karena itu, kita sebagai masyarakat yang berpikiran maju dan kreatif, tidak ada
salahnya mulai untuk melirik dan membuka sebuah usaha. Kegigihan, kejujuran,
serta pengetahuan yang luas mengenai dunia usaha bisa menjadi modal besar bagi
seseorang untuk maju. Tentunya masalah modal berupa uang pun tidak bisa
dikesampingkan, akan tetapi modal lain seperti tekad, keinginan, kreativitas,
dan kejujuran juga penting untuk dimiliki.
Ø Contoh teks monolog hasil konversi teks eksposisi.
Membuka
Usaha, Mari!
Seorang
laki-laki muda tengah duduk di depan teras. Di sampingnya ada secangkir teh
hitam, sepiring pisang goreng, dan koran. Ia duduk bersila, mereguk teh hitam
dalam cangkir, kemudian memandang ke depan.
“Aaaah...
apa harus terus hidup seperti ini. Ketika hari libur seperti ini tiba, aku
hanya duduk-duduk santai tidak jelas di depan teras sambil ditemani air kopi
hitam pahit dan pisang goreng saja. Ada libur dua hari.” Laki-laki muda itu
mengubah posisi duduknya, agak menyamping. “Aaah... aku mungkin tidak bisa
selamanya bekerja di sana. Gajinya pun hanya cukup untuk sehari-hari saja.”
Laki-laki itu mulai melirik koran di sampingnya, kemudian ia mengambil koran
tersebut dan membaca sebuah artikel yang terpampang di halaman paling depan.
“ERA
PASAR BEBAS, SIAPKAH ANDA? Hmmmm.... hmmm... hmmm..” sang laki
laki
terus membaca artikel tersebut sampai habis.
“Wah, pasar bebas memang sudah mulai terasa sekarang, bagaimana tahun 2015 nanti? Wah wah, apa aku akan terus seperti ini? Ah iya, kawanku semasa sekolah dulu sekarang sudah mempunyai usaha kreasi rotan dan bahkan penjualannya sudah sampai ke luar negeri. Apa aku membuat usaha saja? Kebetulan aku punya tabungan yang... (berpikir) aku rasa cukup untuk modal awal. Aku juga punya keahlian di bidang kreasi rotan. Mungkin aku tidak akan membuat kreasi rotan biasa, tetapi yang lebih unik lagi. Selain itu, bukankah warga di sekitar rumahku juga ada yang belum bekerja. Ya, ya aku bisa mengajak mereka untuk membuka sebuah usaha kreasi rotan. Kreasi rotan khas Indonesia. Aaah, baiklah. Aku harus bisa menjadi seseorang yang siap bersaing di era pasar bebas ini dan mengenalkan kreasi rotan indah dari Indonesia. Aku juga bisa mengajak mereka yang menganggur untuk bekerja.”
“Wah, pasar bebas memang sudah mulai terasa sekarang, bagaimana tahun 2015 nanti? Wah wah, apa aku akan terus seperti ini? Ah iya, kawanku semasa sekolah dulu sekarang sudah mempunyai usaha kreasi rotan dan bahkan penjualannya sudah sampai ke luar negeri. Apa aku membuat usaha saja? Kebetulan aku punya tabungan yang... (berpikir) aku rasa cukup untuk modal awal. Aku juga punya keahlian di bidang kreasi rotan. Mungkin aku tidak akan membuat kreasi rotan biasa, tetapi yang lebih unik lagi. Selain itu, bukankah warga di sekitar rumahku juga ada yang belum bekerja. Ya, ya aku bisa mengajak mereka untuk membuka sebuah usaha kreasi rotan. Kreasi rotan khas Indonesia. Aaah, baiklah. Aku harus bisa menjadi seseorang yang siap bersaing di era pasar bebas ini dan mengenalkan kreasi rotan indah dari Indonesia. Aku juga bisa mengajak mereka yang menganggur untuk bekerja.”
Kemudian
sang laki-laki berdiri, melipat koran di tangannya. “Ya! Sudah aku putuskan,
aku akan mulai membuka sebuah usaha kreasi rotan khas Indonesia! Semangat!”
Sang laki-laki kemudian mengambil cangkir kopi dan piring pisang goreng, lalu
masuk ke dalam rumahnya.
14.
Langkah- langkah konversi teks
eksposisi menjadi teks drama pendek
a. Tujuan : Siswa dapat mengonversi teks
eksposisi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik
secara lisan maupun tulisan
Sebelumnya, kita sudah membahas
langkah-langkah konversi teks eksposisi menjadi teks monolog. Dalam konversi
tersebut tidak boleh ada perbedaan tema. Konversi bisa dilakukan dengan
membubuhkan pronomina, kata hubung, sinonim, dan lainnya. Pada topik ini kalian
akan belajar tentang bagaimana langkah-langkah konversi sebuah teks eksposisi
menjadi teks drama pendek.
b. Definisi Singkat Teks Eksposisi dan
Teks Drama Pendek
Teks eksposisi
merupakan teks yang berisi informasi bermanfaat yang akan menambah pengetahuan
pembaca juga berisi pendapat pribadi terhadap permasalahan yang diangkat dalam
teks tersebut. Teks drama pendek merupakan teks yang berisi percakapan drama
yang pendek. Sedangkan konversi sendiri merupakan pengubahan jenis teks dari
satu bentuk ke bentuk teks lainnya. Contohnya seperti konversi teks eksposisi
menjadi teks drama pendek.
c. Langkah-Langkah Konversi Teks
Eksposisi Menjadi Teks Drama Pendek
Untuk melakukan konversi teks
eksposisi menjadi teks drama pendek diperlukan beberapa langkah.
Langkah-langkah tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Memilih teks eksposisi yang akan
dikonversi menjadi teks drama pendek.
2. Pilihlah teks yang menarik, padat,
dan cocok untuk dikonversi menjadi teks drama pendek.
3. Setelah memilih teks eksposisi yang dirasa
menarik, kemudian ubahlah menjadi teks berupa dialog atau pembicaraan.
4. Setelah teks diubah menjadi bentuk
dialog atau pembicaraan, kemudian bisa mulai diubah menjadi bentuk teks drama
pendek.
5. Teks drama pendek yang dibuat tida
melingkupi seluruh teks eksposisi.
6. Kegiatan konversi teks selesai, teks
drama pendek bisa dikumpulkan kepada guru atau bisa dipentaskan di depan kelas.
Ø Poin Penting
dalam Drama
Di dalam teks drama pendek terdapat
beberapa tanda baca yang digunakan, dua di antaranya adalah tanda titik dua (:)
dan tanda petik (“...”). Tanda titik dua berfungsi untuk memisahkan antara nama
pelaku dalam drama dengan kalimat dialog yang diucapkannya sedangkan tanda
petik menandai kalimat yang diucapkan oleh si tokoh.
Ø Perhatikan Contoh Konversi Teks Eksposisi
Menjadi Teks Drama Pendek
Contoh teks eksposisi
Kondisi
Memprihatinkan Sekolah Dasar X Pendidikan merupakan hal yang penting untuk
ditempuh oleh seseorang. Terutama untuk anak-anak dengan rentang usia 5 sampai
18 tahun. Pendidikan menjadi salah satu modal untuk anak-anak bangsa bisa
berkarya dan memajukan bangsanya. Akan tetapi pada kenyataannya, peningkatan
fasilitas sekolah tersebut tidak merata di seluruh daerah. Ada sebuah sekolah
dasar di daerah X yang ternyata bangunan sekolahnya sudah hampir rubuh. Para
siswa pun harus menerima kondisi lantai sekolah yang sudah rusak dan juga
bangku serta meja yang sebenarnya sudah tidak begitu layak untuk digunakan.
Sekolah dasar X tersebut seolah tidak tersentuh oleh bantuan dana dari
pemerintah. Selain fasilitas bangunan sekolah yang mengkhawatirkan,
ketersediaan tenaga pengajar pun ternyata sedikit. Sebaiknya setiap tingkatan
kelas memiliki minimal satu pengajar, di sekolah ini hanya terdapat dua
pengajar saja yang harus pintar-pintar membagi waktu mereka untuk bisa mengajar
di enam tingkatan kelas. Kedua pengajar tersebut pun merupakan pengajar yang
sudah lama mengabdi di sekolah tersebut. Salah satu pengajar ternyata adalah
kepala sekolah. Bisa disimpulkan bahwa sekolah X tersebut hanya memiliki satu
pengajar saja.
Sang kepala sekolah sebenarnya sudah
mengusahakan semaksimal mungkin untuk perbaikan fasilitas sekolah dan juga
tambahan tenaga pengajar di sekolahnya. Akan tetapi, usahanya selalu menemui
jalan buntu. Untuk masalah dana perbaikan sekolah, ia pada akhirnya hanya
menerima janji-janji tanpa bukti cairnya dana perbaikan sekolah.
Melihat situasi yang terjadi pada situasi sekolah X tersebut, masihkah kita merasa bahwa kemajuan pendidikan bangsa ini sudah merata? Saya yakin bahwa kondisi menyedihkan dari sebuah sekolah negeri tidak hanya terjadi pada sekolah X ini saja, masih ada banyak sekolah-sekolah lainnya yang berada pada kondisi mengkhawatirkan tetapi seolah tidak terlihat sama sekali. Tidak ada bantuan dana sedikit pun yang mengalir. Kondisi memprihatinkan ini memang harus segera ditangani dengan baik. Bila tidak, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada sekolah seperti sekolah dasar X tersebut di kemudian hari.
Melihat situasi yang terjadi pada situasi sekolah X tersebut, masihkah kita merasa bahwa kemajuan pendidikan bangsa ini sudah merata? Saya yakin bahwa kondisi menyedihkan dari sebuah sekolah negeri tidak hanya terjadi pada sekolah X ini saja, masih ada banyak sekolah-sekolah lainnya yang berada pada kondisi mengkhawatirkan tetapi seolah tidak terlihat sama sekali. Tidak ada bantuan dana sedikit pun yang mengalir. Kondisi memprihatinkan ini memang harus segera ditangani dengan baik. Bila tidak, kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi selanjutnya pada sekolah seperti sekolah dasar X tersebut di kemudian hari.
Ø Contoh teks drama
pendek dari konversi teks eksposisi di atas
Lokasi berada di sebuah sekolah
dasar dengan fasilitas sekolah yang memprihatinkan. Ibu kepala sekolah :
“Beginilah Pak kondisi sekolah kami.” Bapak paruh baya : “Sudah berapa lama ini
berlangsung, Bu?” Ibu kepala sekolah : “Sudah hampir sepuluh tahun.” Bapak
paruh baya : “Sepuluh tahun? Apa Ibu sudah meminta bantuan dari pihak
tertentu?” Ibu kepala sekolah : “Saya sudah berusaha Pak. Sudah cukup sering
juga saya bolak-balik. Tapi apa daya, saya hanya menerima janji ini dan janji
itu saja.” Bapak paruh baya : “Jadi selama sepuluh tahun ini tidak ada dana
untuk perbaikan sekolah?” Ibu kepala sekolah : “Tidak ada Pak. Hanya kebaikan
hati para orang tua dengan kemampuan terbatas saja. Sekolah ini sedikit demi
sediki diperbaiki, walau pada akhirnya tetap kembali rusak.” Bapak paruh baya :
“Ooo...” (mengangguk-anggukan kepala) Ibu kepala sekolah : “Kami juga
kekurangan tenaga pengajar Pak. Hanya ada saya dan Pak Karto yang mengajar
anak-anak mulai dari kelas 1 sampai kelas 6.” Bapak paruh baya : “Mengapa
bisa seperti itu, Bu?”, “Apa harapan ibu untuk masa depan sekolah ini? Mungkin
saya bisa sedikit membantu dengan menyebarkan informasi kondisi sekolah ini.” Ibu
kepala sekolah : “Saya hanya berharap ada pihak yang terketuk hatinya untuk
membantu sekolah ini. Minimal untuk memperbaiki bangunan sekolahnya dulu.
Supaya anak-anak nyaman belajarnya."
15.
Nomina dan Pronomina
a.
Tujuan Pembelajaran : Siswa memahami (menyebutkan arti,
membedakan, dan menuliskan contohnya) nomina dan pronomina beserta jenis dan
contohnya yang terdapat di dalam teks eksposisi.
b. NOMINA
Nomina atau yang lebih dikenal
dengan kata benda adalah kata yang megacu kepada benda, manusia, konsep, atau
pengertian. Berikut ini adalah ciri-ciri nomina.
1. Dalam kalimat yang berpredikat verba
(kata kerja), nomina biasanya menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap.
Contoh: Rafi *memakan *nasi.
2. Nomina umumnya dapat diikuti
adjektiva (kata sifat), baik secara langsung maupun dengan perantara yang.
Contoh: *mobil *mewah
*mobil *yang mewah
3. Nomina tidak dapat diingkarkan
dengan kata tidak. Kata pengingkar yang tepat untuk nomina adalah bukan
Contoh: Ini bukan batu,
melainkan kayu.
4. Nomina berpotensi didahului dengan
kata depan di, pada, atau dari.
Contoh: di rumah pada tanggal
dari kertas
c. Jenis-Jenis
Nomina
1. Nomina Dasar
Nomina dasar adalah kata benda yang
dasar katanya sudah menunjukkan sebuah benda. Nomina jenis ini tidak bisa
diuraikan lagi ke dalam bentuk lain.
Contoh: rumah meja bunga awan
2. Nomina Turunan
Nomina turunan adalah kata benda
yang merupakan hasil pemberian imbuhan (afiksasi).
Contoh: besar(adjektiva) + ke-an →
kebesaran
makan(verba) + -an → makanan
satu(numeralia) + pe-an → persatuan
d. PRONOMINA
Pronomina atau yang
lebih dikenal dengan kata ganti merupakan kata yang dipakai untuk mengacu kepada
nomina lain. Dilihat dari fungsinya, pronomina biasanya menempati posisi yang
diisi oleh nomina.
1. Jenis-Jenis Pronomina
a) Pronomina Persona (Kata Ganti Orang)
Pronomina persona adalah kata
ganti yang dipakai untuk mengacu kepada orang. Ada tiga jenis promonima
persona, yaitu sebagai berikut.
1) Pronomina Orang Pertama
Promonima orang pertama adalah
kata ganti yang mengacu kepada diri sendiri atau pihak yang sedang berbicara.
Contoh: saya, aku, dikau, daku, ku-,
dan -ku (tunggal) kami dan kita (jamak)
2) Pronomina Orang Kedua
Pronomina orang kedua adalah kata
ganti yang dipakai untuk mengacu kepada mitra bicara atau orang yang diajak
bicara.
Contoh: kamu, engkau, Anda, kau- dan
-mu (tunggal) kalian, Anda, dan kita (jamak)
3) Pronomina Orang Ketiga
Pronomina orang ketiga adalah kata
ganti yang dipakai untuk mengacu kepada pihak yang berada di luar pembicaraan
atau orang yang sedang dibicarakan.
Contoh: ia, dia, beliau, dan -nya
(tunggal) mereka (jamak)
e. Pronomina Penunjuk
Pronomina penunjuk merupakan
kata ganti yang mengacu kepada nomina yang bukan orang. Pronomina ini bisa
merujuk kepada benda, konsep, atau pengertian. Ada dua jenis pronomina
penunjuk, yaitu sebagai berikut.
1. Pronomina Penunjuk Umum
Pronomina penunjuk umum yang
terdapat dalam bahasa Indonesia adalah kata ini *dan *itu.
Kata ini *mengacu pada acuan yang yang dekat dengan pembicara atau pada
informasi yang akan disampaikan. Untuk acuan yang jauh dari pembicara atau
informasi yang sudah disampaikan, kata ganti yang digunakan adalah kata *itu.
2. Pronomina Penunjuk Tempat
Pronomina penunjuk tempat yang
terdapat dalam bahasa Indonesia adalah kata sini, situ, dan sana.
Kata ganti penunjuk tempat digunakan untuk merujuk kepada letak/lokasi. Kata
*sini *merujuk lokasi yang dekat dengat dengan pembicara, kata *situ *merujuk
kepada lokasi yang agak jauh, sedangkan *sana *merujuk kepada lokasi yang jauh.
f. Pronomina Penanya
Pronomina penanya adalah kata ganti
yang dipakai sebagai penanda pertanyaan. Ada tiga bentuk pronomina penanya
secara umum. Pertama, pronomina penanya orang, yaitusiapa. Kedua,
pronomina penanya barang, yaitu apa. Ketiga, pronomina penanya
pilihan, yaitu mana.
Ø Poin
Penting
Nomina atau yang lebih dikenal
dengan kata benda adalah kata yang megacu kepada benda, manusia, konsep, atau
pengertian.
Pronomina atau yang lebih dikenal
dengan kata ganti merupakan kata yang dipakai untuk mengacu kepada nomina lain.
16.
Adjektiva dan Numeralia
a. Tujuan
Pembelajaran : Siswa
memahami (menyebutkan arti, membedakan, dan menuliskan contohnya) nomina dan
pronomina beserta jenis dan contohnya yang digunakan di dalam teks eksposisi.
b.
ADJEKTIVA
Adjektiva atau yang sering dikenal
dengan kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan atau
mengungkapkan sifat/keadaan makhluk hidup ataupun benda mati.
c.
Ciri-Ciri
Adjektiva
Adjektiva dapat diawali dengan kata
keterangan lebih, paling, atau sangat. Contohnyalebih
tinggi, paling hebat, dan sangat kejam.
Adjektiva dapat diikuti dengan
kata sekali. Contohnya cantik sekali, pandai sekali,
danelok sekali. Adjektiva dapat diingkari dengan kata tidak.
Contohnya tidak jahat, tidak mahal,
dantidak salah Adjektiva dapat ditambahkan imbuhan se- -nya dalam
bentuk ulang.
Contohnyabsejelek-jeleknya,
sebaik-baiknya, dan seindah-indahnya*.
d. Jenis-Jenis Adjektiva
1. Adjektiva Dasar
Adjektiva bentuk dasar adalah
kata sifat yang tidak dapat diuraikan ke bentuk yang lebih kecil. Sebagian
besar adjektiva dalam bahasa Indonesia merupakan adjektiva bentuk dasar.
Contoh : baik ,jahat, panda,i indah,
cantik
2. Adjektiva Turunan
Adjektiva turunan adalah kata sifat
yang memiliki imbuhan atau berupa kata ulang.
Contoh : terhormat, kekanak-kanakan
,ilmiah, mencekam
e. NUMERALIA
Numeralia adalah kata yang
menunjukkan bilangan, kuantitas, jumlah, atau urutan yang mengacu kepada nomina
(kata benda). ** Jenis-Jenis Numeralia**
1.
Numeralia (Kata Bilangan) Utama
Numeralia utama adalah kata bilangan
yang menyatakan jumlah benda. Kata bilangan ini merupakan bentuk dasar bagi
pembentukan kata bilangan jenis lain. Contohnya satu, dua, tiga,
dan empat.
2.
Numeralia
(Kata Bilangan) Tingkat
Numeralia tingkat adalah kata
bilangan yang menjelaskan urutan atau tingkatan. Contohpertama, kedua,
ketiga, dan terakhir.
3.
Numeralia
(Kata Bilangan) Kumpulan
Numeralia kumpulan adalah kata
bilangan yang menjelaskan suatu himpunan. Secara sepintas, kata bilangan ini
memiliki kesamaan dengan kata bilangan urutan. Namun, perbedaannya dapat
terlihat dari konteks kalimatnya. Contoh : *Kelima *buku itu milik saya.
4.
Numeralia
(Kata Bilangan) Tidak Tentu
tidak tentu dalah kata bilangan yang
menjelaskan jumlah barang dalam satu himpunan yang tidak tentu. Contoh beberapa
*dan *semua
Ø Poin Penting
Adjektiva atau yang sering dikenal
dengan kata sifat adalah kata yang digunakan untuk menjelaskan atau
mengungkapkan sifat/keadaan makhluk hidup ataupun benda mati.
Numeralia adalah kata yang
menunjukkan bilangan, kuantitas, jumlah, atau urutan yang mengacu kepada nomina
(kata benda).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar