Selasa, 18 Juli 2017

3.RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
                        Sekolah                       : SMA Ya BAKII 1 Kesugihan
                          Mata pelajaran          : BAHASA INDONESIA
                        Kelas/Semester            : X/1
                        Alokasi Waktu            : 2 pertemuan (2 x 90menit)

A.       Kompetensi Inti (KI)

KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan  pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan                                         

B.       Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar
Indikator
3.6  Menganalisis struktur   dan kebahasaan teks anekdot.

3.6.1 menyebutkan struktur (bagian-bagian)   teks anekdok
3.6.2  menjelaskan struktur  teks anekdot
3.6.3  menganalisis stuktur teks anekdot
3.6.4  menyebutkan struktur kebahasaan pada    teks anekdot
3.6.5  menjelaskan struktur kebahasaan teks anekdot
3.6.6 menganalisis struktur kebahasaan teks anekdot
3.6.7 mendata struktur kebahasaan teks anekdot
4.6 Menciptakan kembali teks anekdot dengan memerhatikan struktur, dan kebahasaan.
4.6.1  menyusun kembali teks anekdot dengan memperhatikan struktur
4.6.2 mempresentasikan teks anekdot yang telah disusun
4.6.3  menanggapi teks anekdot yang dipresentasikan
4.6.4  memperbaiki teks anekdok berdasarkan hasil tanggapan
4.6.5  menciptakan teks anekdok sesuai struktur dan kebahasaan
C.        Materi Pembelajaran 
· Isi anekdot
· Peristiwa/sosok yang berkaitan dengan kepentingan publik.
· Sindiran.
· Unsur humor.
·  Frasa idiomatis
D.        Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan  ke-1 (2x 45 menit)
Tahap-Tahap
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
Membangun konteks
ü  Peserta didik menjawab salam dan melaksanakan doa bersama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan
ü  Peserta didik menyimak tayangan video stand up comedy yang mengandung anekdot
ü  Peserta didik merespon pertanyaan yang diajukan guru
ü  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
ü    Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi tentang teks anekdot.
10 menit
Inti
Pemodelan

Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
ü  Peserta didik membaca teks anekdot berjudul “Maling Tertangkap CCTV”
5 menit
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
ü  Peserta didik berdiskusi tentang struktur  (abstrak, orientasi, krisis, reaksi,dan koda) dan kebahasaan teks (kalimat sindiran, unsur humor dan frasa idiomatis) anekdot berjudul “Maling Tertangkap CCTV”
10 menit
Data collection (Pengumpulan Data)
ü  Peserta didik mendata hasil diskusi tentang struktur anekdot (abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda) dan kebahasaan  (kalimat sindiran, unsur humor dan frasa idiomatis) teks anekdot “Maling Tertangkap CCTV”
10menit
3.  Mengonstruksi bersama


Data Processing (Pengolahan Data)
ü  Peserta didik menyusun hasil diskusi  berupa materi mengenai struktur teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda) dan kebahasaan  teks anekdot (kalimat sindiran, unsur humor dan frasa idiomatis) teks anekdot “Maling Tertangkap CCTV”
15 menit
Verification (Pembuktian)
ü  Peserta didik mempresentasikan hasil dis materi mengenai struktur teks anekdot (abstrak, orientasi, krisis, reaksi, dan koda) dan kebahasaan  teks anekdot (kalimat sindiran, unsur humor dan frasa idiomatis) yang telah disusun
ü  Peserta didik menanggapi hasil presentasi trebut
ü  Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik
15menit
4.      Mengonstruksi mandiri

Generalization(menarik kesimpulan/generalisasi)
ü  Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi  berdasarkan tambahan penguatan dari guru
ü   Guru memberikan penguatan
15menit
Penutup
ü Guru memberikan refleksi berupa memberikan pertanyaan pada beberapa siswa untuk mengetahui sampai di mana tingkat pemahaman siswa terhadap materi
ü Guru memberikan tindak lanjut berupa pemberian tugas mencari contoh-contoh teks anekdot untuk pertemuan selanjutnya
10 menit
Pertemuan ke-2
Tahap-Tahap
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan
1.Membangun konteks
ü  Peserta didik menjawab salam dan melaksanakan doa bersama sebagai ungkapan syukur kepada Tuhan
ü  Guru mereview materi pembelajaran pada pertemuan sebelumnya dengan mmemberikan pertanyaan pada peserta didik
ü  Peserta didik merespon pertanyaan yang diajukan guru
ü  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan penjelasan tentang manfaat menguasai materi pembelajaran
ü    Peserta didik dibagi menjadi enam kelompok untuk berdiskusi tentang teks anekdot.
10 menit
Inti
2. Pemodelan

Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)
ü  Peserta didik membaca teks anekdot berjudul “Sudahkah Kamu Berdoa”
5 menit
Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
ü  Peserta didik berdiskusi tentang struktur dan kebahasaan teks anekdot berjudul “Sudahkah Kamu Berdoa”
10menit
Data collection (Pengumpulan Data)
ü  Peserta didik mendata hasil diskusi tentang struktur dan kebahasaan teks anekdot berjudul “Sudahkah Kamu Berdoa”
5menit
3.  Mengonstruksi bersama

Data Processing (Pengolahan Data)
ü  Peserta didik menyusun kembali teks anekdot dengan kalimat sendiri dan tetap memperhatikan struktur dan kebahasaan teks anekdot
10menit
Verification (Pembuktian)
ü  Peserta didik membacakan  teks anekdot yang telah disusun di depan kelas
ü  Peserta didik lain menanggapi hasil pembacaan teks anekdot
ü  Guru memberikan penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik
10menit
5.      Mengonstruksi mandiri

Generalization(menarik kesimpulan/generalisasi)
ü  Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
ü  Peserta didik memperbaiki teks anekdot yang telah disusun berdasarkan hasil diskusi
ü  Peserta didik secara individu mencipta teks anekdot dengan memperbaiki dengan memperhatikan struktur dan kebahasaan
10menit
Penutup
Guru memberi tes tertulis
30 menit
E.        Teknik penilaian
1.        Penilaian Pengetahuan
a.    Teknik Penilaian   : Tes Tertulis
b.    Bentuk Penilaian : Soal Uraian
c.    Instrumen Penilaian: terlampir
2.        Penilaian Ketrampilan
a.    Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b.    Bentuk Penilaian : Soal Uraian
c.    Instrumen Penilaian : terlampir
F.         Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
a. Media/alat: Video stand up comedi, LCD, Laptop
b. Bahan: contoh teks anekdot
c. Sumber Bahan: Internet, Bahasa Indonesia SMA/MA/ SMK/MAK kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Mengetahui
Kepala SMA Ya BAKII 1 Kesugihan




Moh. Khasbulloh Maulana                             
NIP -

Kroya,  17  Juli 2017
Guru Pengampu




SUKRINIAM
NIP -






























Lampiran-lampiran:
1.      Materi Pembelajaran Pertemuan 1
2.      Instrumen Penilaian Pertemuan 1
3.      Materi Pembelajaran Pertemuan 2
4.      Instrumen Penilaian Pertemuan 2
dan seterusnya tergantung banyak pertemuan.


Materi Pembelajaran Pertemuan 1

1.      Teks multi modal berupa video stand up comedy yang mengandung anekdot
2.      Materi
A.    Pengertian Anekdot
Salah satu cerita lucu yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot ialah cerita singkat yang  menarik karena lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata ini kemudian  dijadikan dasar cerita lucu dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan. Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata.

B.     Struktur Teks Anekdot.
Anekdot memiliki struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi dan koda.
Rounded Rectangle: Bagian penutup, berupa  ungkapan-ungkapan yang menunjukkan cerita berakhir.


 
                                                                                      
C.     Kebahasaan
Seperti juga teks lainnya, anekdot memiliki  unsur kebahasaan yang khas, seperti kalimat sindiran, unsur humor, dan frasa idiomatis.
1)   Kalimat sindiran
Kalimat sindiran adalah kalimat yang bertujuan membuat orang lain pekaterhadap perasaan kita.
Contoh:
Setelah dilakukan semacam penelitian, ternyata persepsi para penerima donor otak dalma menentukan pilihan bukan pada standar umum seperti asumsi di atas. Jawab mereka, “Habis, otak orang Indonesia rata-rata masih mulus. Soalnya jarang dipakai!”
2)   Unsur humor
Humor adalah cerita yang mengandung kelucuan dengan harapan membuat orang lain tertawa.
3)   Frasa idiomatis
Frasa idiomatis adalah frasa yang bukan bermakna kias (bukan makna sebenarnya). Frasa merupakan gabungan kata yang tidak menduduki fungsi sebagai subyek, predikat, maupun obyek.
Contoh: biang keladi, keras kepala, kambing hitam, dll.
Contoh teks anekdot:
Aksi Maling Tertangkap CCTV

Seorang warga melapor kemalingan.
Pelapor :  “Pak saya kemalingan.”
Polisi :  “Kemalingan apa?”
Pelapor :  “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...”
Polisi :  “Kemalingan kok beruntung?”
Pelapor :  “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”
Polisi :  “Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Krisis Pelapor :  “Belum .... “ (sambil menatap polisi dengan penuh keheranan).
Polisi :  “Itu ilegal. Anda saya tangkap.”
Pelapor :  (hanya bisa pasrah tak berdaya)

Lampiran Penilaian Pertemuan 1

A.   Penilaian Pengetahuan
Indikator Pencapaian Kompetensi
Teknik Penilaian
Bentuk Penilaian
Instrumen
3.6.1      menyebutkan struktur (bagian-bagian) teks anekdok
3.6.2      menjelaskan struktur teks anekdot
3.6.3      menganalisis stuktur teks anekdot
3.6.4      menyebutkan struktur kebahasaan pada teks anekdot
3.6.5      menjelaskan struktur kebahasaan teks anekdot
3.6.6      menganalisis struktur kebahasaan teks anekdot
3.6.7      mendata struktur kebahasaan teks anekdot
4.6.1  menyusun kembali teks anekdot dengan memperhatikan struktur
Tes tertulis




Tes tertulis


Tes tertulis


Tes tertulis



Tes tertulis



Tes tertulis




Tes tertulis


Tes tertulis

Tes tertulis


Tes tertulis
Uraian





Uraian


Uraian




Uraian




Uraian




Uraian





Uraian



Uraian


Uraian



Uraian
Sebutkan struktur anekdot!





Jelaskan struktur anekdot!


Bacalah teks anekdot berikut! Analisislah struktur anekdot tersebut!


Sebutkan struktur kebahasaan teks anekdot!



Jelaskan struktur kebahasaan teks anekdot!



Bacalah teks anekdot berikut! Analisislah struktur kebahasaan teks anekdot!



Bacalah teks anekdot berikut! Datalah kalimat sindiran pada teks anekdot!

Bacalah teks anekdot berikut! Datalah unsur humor pada teks anekdot!
Bacalah teks anekdot berikut! Datalah frasa idiomatis pada teks anekdot!

Bacalah teks anekdot berikut! Susunlah teks anekdot tersebut sesuai dengan struktur teks anekdot!



Kunci Jawaban
Struktur teks anekdot :
1.      Struktur anekdot meliputi:
·      Abstraks
·      Orientasi)
·      Krisis
·      Reaksi
·      Koda
2.      Penjelasan struktur anekdot:
·         Abstraks adalah bagian awal yang berisi isyarat tentang apa yang akan diceritakan, berupa kejadian yang tidak lumrah, tidak biasa, atau aneh. Bagian ini bersifat opsional.
·         Orientasi adalah bagian yang berisi pendahuluan/ pembuka yang berupa pengenalan tokoh dan setting/ latar (tempat, waktu, dan suasana)
·         Krisis adalah bagian yang berisi pemunculan masalah.  
·         Reaksi adalah bagian yang berisi tindakan atau langkah untuk merespon masalah yang biasanya nyeleneh, unik, dan lucu.
·         Koda merupakan bagaian yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh, dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita. Bagian ini bersifat opsional.
3.      .


















4.      Struktur kebahasaan teks anekdot:
a.       Sindiran
b.      Humor
c.       Frasa idiom

5.      Penjelasan kebahasaan:
·         Kalimat sindiran adalah kalimat yang bertujuan membuat orang lain pekaterhadap perasaan kita.
·         Unsur humor adalah cerita yang mengandung kelucuan dengan harapan membuat orang lain tertawa.
·         Frasa idiomatis adalah frasa yang bukan bermakna kias (bukan makna sebenarnya). Frasa merupakan gabungan kata yang tidak menduduki fungsi sebagai subyek, predikat, maupun obyek.

6.      Analisis kebahasaan:
a.                                                                               unsur sindiran:
Anekdot tersebut menyindir sopir angkot yang suka kebut-kebutan saat menyetir angkutan.

Bukti          : Malaikat : ”Tidak, Tuan. Coba Tuan ulama introspeksi. Bukankah ketika Tuan menjalankan profesi Anda, berceramah dan memberikan pengajian, banyak hadirin yang tertidur? Sebaliknya, ketika sopir-sopir itu menyetir mobil angkutannya, para penumpang tidak ada yang tertidur, semua berzikir dan berdoa”.

b.      Humor

Humor dalam anekdot ini terasa pada bagian koda, yaitu pada saat malikat menjelaskan alasan mengapa ulama masuk di surga kelas 2, sedangkan sopir angkot masuk surga kelas 1
Bukti          : Malaikat : ”Tidak, Tuan. Coba Tuan ulama introspeksi. Bukankah ketika Tuan menjalankan profesi Anda, berceramah dan memberikan pengajian, banyak hadirin yang tertidur? Sebaliknya, ketika sopir-sopir itu menyetir mobil angkutannya, para penumpang tidak ada yang tertidur, semua berzikir dan berdoa”.

c.       Frasa Idiomatis           : angkat bicara

7.      Data terkumpul:
Kalimat sindiran         : Bukankah ketika Tuan menjalankan profesi Anda, berceramah dan memberikan pengajian, banyak hadirin yang tertidur? Sebaliknya, ketika sopir-sopir itu menyetir mobil angkutannya, para penumpang tidak ada yang tertidur, semua berzikir dan erdoa.
8.      Humor             : ketika sopir-sopir itu menyetir mobil angkutannya, para penumpang tidak ada yang tertidur, semua berzikir dan berdoa
9.      Frasa idiomatis            : angkat bicara

10.  Baju Termahal

Di sebuah warung kopi yang berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan untuk sarapan pagi atau sekedar minum kopi.
Beberapa diantara mereka terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun terlibat percakapan yang seru.
“Dam, teman-teman kita di dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya” ujar Adam sambil menyeruput kopinya. “Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal” jawab Adam. “Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di Indonesia.” Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. “Lho, maksud kamu baju termahal itu apa, Bal?” tanya Adam dengan raut wajah bingung. “Ya apalagi kalau bukan baju tahanan KPK” jawab Igbal santai. “Kok baju tahanan KPK?” tanya Adam yang masih belum mengerti. “Coba deh kamu pikir-pikir, seorang politisi minimal harus ‘nyolong’ uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai baju tahanan KPK” ujar Igbal menjelaskan.

LEMBAR PENILAIAN DISKUSI

Mata Pelajaran         : Bahasa Indonesai
Kelas/Peminatan      : X/Ilmu Bahasa dan Budaya
Materi Pokok           : .................................


No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah Skor
Nilai
Kerjasama
Kepercayaan diri
Keaktifan
Penyimpulan


1.             
Juminah
3
4
4
3


14
83
2.             
Zulaekah








3.             









4.             









5.             









Keterangan: Skor tiap aspek 1-4
N = Jumlah Skor   X 100 =………
     Skor Maksimal

Lembar Kinerja Presentasi
LEMBAR KINERJA PRESENTASI

Mata Pelajaran    : Bahasa Indonesia
Kelas/Program    : X / MIA
Kompetensi        : ...............................................
No
Nama Siswa
Kinerja Presentasi
Jumlah Skor
Nilai
Presentasi
Isi Laporan
kelancaran
Kebahasaan
Kelengkapan
kesesuaian
kelogisan
sistematis
1.    1
Juminah








2.    2
Zulaekah








3.     









4.     









5.     









Keterangan pengisian skor
4.  Sangat tinggi
3.  Tinggi
2.  Cukup tinggi
1.  Kurang
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata Pelajaran            :...........................................................
Kelas/Semester            :...........................................................
Tahun Pelajaran           :...........................................................
Waktu Pengamatan     : ..........................................................

Indikator perkembangan karakter kreatif, komunikatif, dan kerja keras
1.      BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas
2.      MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada  usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3.      MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada  usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas yang  cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4.      MK (membudaya) jika menunjukkan adanya  usaha sungguh-sungguh  dalam menyelesaikan tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten

Bubuhkan check list  (√)  pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Pedoman Pensekoran

1.      Penilaian sikap



















No. Urut
NIS
Nama
ASPEK YANG DINILAI
Jumlah Skor
Katagori
1). Tanggung jawab
2). Kerja sama
3). Keberanian mengajukan pertanyaan
4). Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan
5). Menghargai pendapat orang lain
SKOR 
1
10563
MUH SYAHRUL M







2
10564
MUHAMMAD ALVIN NUR FARIDZI







3
10565
MUHAMMAD ARI AS'ADI







4
10566
MUHAMMAD KHUMAIDI







5
10567
MUHTAR KHUDLORI







6
10568
MUKHAMAD NURUL AZIZ



















Keterangan Skor









Skor 1 = sangat kurang
Skor 4= baik






Skor 2= kurang
Skor 5 = baik sekali




Skor 3= cukup




























2.      Penilaian proses
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.

No.
Nama peserta didik
Peserta didik mengidentifikasi struktur teksdan kaidah anekdot

Peserta didik menulis
hasil pengamatan
Peserta didik mengumpulkan hasil diskusi kelompok tentang struktur anekdot
1

BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
BT
MT
MB
MK
2













3













4













5













dst




























Keterangan :
BT :  belum tampak
MT: mulai tampak
MB: mulai berkembang
MK: membudaya

Pensekoran :
1 = kurang
2= sedang
3= baik
4= sangat baik

PROFIL PENILAIAN KEGIATAN SISWA
DALAM PELAJARAN TEKS ANEKDOT
Nama : ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Judul : ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...     Tanggal: ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
Skor
Kriteria
Komentar
ISI
27—30
Sangat baik—sempurna: menguasai topik tulisan; substantif; abstraksi^orientasi^kris is^reaksi^koda; relevan dengan topik yang dibahas
22—26
Cukup—baik: cukup menguasai permasalahan; cukup memadai; pengembangan tesis terbatas; relevan dengan topik, tetapi kurang terperinci
17—21
Sedang—cukup: penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang; pengembangan topik tidak memadai
13—16
Sangat kurang—kurang: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi; tidak relevan; tidak layak dinilai
STRUKTUR TEKS
18—20
Sangat baik—sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap padat, dengan jelas; tertata dengan baik; urutan logis (abstraksi^or ientasi^krisis^reaksi^koda); kohesif
14—17
Cukup—baik: kurang lancar; kurang terorganisasi, tetapi ide utama ternyatakan; pendukung terbatas; logis, tetapi tidak lengkap
10—13
Sedang—cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan pengembangan kurang logis
7—9
Sangat kurang—kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; tidak layak dinilai


KALIMAT
18—20
Sangat baik—sempurna: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif; menguasai pembentukan kata; penggunaan register tepat
14—17
Cukup—baik: penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/ ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu
10—13
Sedang—cukup: penguasaan kata terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk, pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan; makna membingungkan atau tidak jelas
7—9
Sangat kurang—kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata rendah; tidak layak nilai

18—20
Sangat baik—sempurna: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)
14—17
Cukup—baik: konstruksi sederhana, tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa (fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas

10—13
Sedang—cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan; makna membingungkan atau kabur

7—9
Sangat kurang—kurang: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak komunikatif; tidak layak dinilai


9—10
Sangat baik—sempurna: menguasai aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf

7—8
Cukup—baik: kadang-kadang terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna

4—6
Sedang—cukup: sering terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur

1—3
Sangat kurang—kurang: tidak menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak layak dinilai








KOMENTAR :

..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................


JUMLAH :

PENILAI :

TUGAS  MANDIRI !
      Carilah teks anekdot yang lain! Analisislah struktur teks dan kebahasaan teks anekdot tersebut!
Materi Pembelajaran Pertemuan 2
Sudahkah Kamu Berdoa?
Waktu Gus Dur menjabat Presiden RI, sekali waktu beliau bertemu dengan para romo (pastor) seluruh Keuskupan Agung Semarang. Dan, tak ketinggalan Gus Dur menyelipkan ceritanya.
Sekali waktu, selesai misa hari Minggu, seorang pastor pergi ke hutan berburu binatang buas. Ia melihat seekor harimau. Langsung sang pastor mengokang senapannya dan menembak.
 “Dor – dor!” Wah, ternyata tembakannya meleset dan sang harimau balik mengejar sang pastor. Pastor segera berlari mengambil langkah seribu. Tiba-tiba si pastor berhadapan dengan jurang yang dalam. Si pastor langsung berhenti, berlutut, dan mengatupkan tangannya berdoa sebelum diterkam harimau. Berdoa sebelum mati.
Setelah selesai elesai berdoa, sang pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup, tidak diterkam harimau. Waktu ia menoleh ke kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di sampingnya dan berdoa sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang Katolik mengatupkan kedua tangannya ketika sedang berdoa.
Si pastor lalu bertanya kepada harimau, “Harimau, kamu kok tidak menerkam saya, malah malah kamu ikut-ikutan berdoa seperti saya. Mengapa?” Jawab harimau.
 “Ya, saya sedang berdoa. Berdoa sebelum makan!”


Lembar Penilaian Pertemuan 2
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI

Mata Pelajaran         : Bahasa Indonesai
Kelas/Peminatan      : X/Ilmu Bahasa dan Budaya
Materi Pokok           : .................................


No
Nama Siswa
Aspek Penilaian
Jumlah Skor
Nilai
Kerjasama
Kepercayaan diri
Keaktifan
Penyimpulan


6.             
Juminah
3
4
4
3


14
83
7.             
Zulaekah








8.             









9.             









10.          










Keterangan: Skor tiap aspek 1-4
N = Jumlah Skor   X 100      =………
     Skor Maksimal

LEMBAR PENILAIAN HASIL MENCIPTA ANEKDOT

Mata Pelajaran    : Bahasa Indonesia
Kelas/Program    : X / MIA
Kompetensi        : ...............................................
No
Nama
Penilaian Hasil Mencipta Anekdot
Jumlah Skor
Nilai
Struktur
Kebahasaan
Tata penulisan
Pemilihan Judu
Abstraksi
Orientasi
Krisis
Reaksi
Koda
sindiran
Humor
Frasa idiomatis


1
Juminah












2
Zulaekah












Keterangan pengisian skor
Nilai tiap aspek       : 1-10 
Skor Maksimal                   : 100

Nilai             :        Jumlah Skor     X 100 = …
   Skor Maksimal


  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STRUKTUR PENGURUS OSIS SMA YA BAKII KESUGIHAN CILACAP

  SUSUNAN KEPENGURUSAN OSIS SMA YA BAKII 1 KESUGIHAN PERIODE 2023-2024     A.     Kepala Sekolah                                 ...