RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Ya BAKII 1 Kesugihan
Mata pelajaran :
BAHASA INDONESIA
Kelas/Semester : X/1
Alokasi Waktu : 2 pertemuan (2 x
90menit)
A.
Kompetensi Inti (KI)
KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran
agama yang dianutnya
KI 2 Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 Mengolah, menalar, dan menyaji
dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator
C.
Materi Pembelajaran
· Isi anekdot
· Peristiwa/sosok yang berkaitan
dengan kepentingan publik.
· Sindiran.
· Unsur humor.
· Frasa idiomatis
D.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan ke-1 (2x 45 menit)
Pertemuan ke-2
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
E.
Teknik penilaian
1.
Penilaian
Pengetahuan
a.
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b.
Bentuk Penilaian : Soal Uraian
c.
Instrumen Penilaian: terlampir
2.
Penilaian
Ketrampilan
a.
Teknik Penilaian : Tes Tertulis
b.
Bentuk Penilaian : Soal Uraian
c.
Instrumen Penilaian : terlampir
F.
Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
a. Media/alat: Video
stand up comedi, LCD, Laptop
b. Bahan: contoh teks
anekdot
c. Sumber Bahan:
Internet, Bahasa Indonesia
SMA/MA/ SMK/MAK kelas X, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
|
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
Lampiran-lampiran:
1. Materi Pembelajaran
Pertemuan 1
2. Instrumen Penilaian
Pertemuan 1
3. Materi Pembelajaran
Pertemuan 2
4. Instrumen Penilaian
Pertemuan 2
dan seterusnya tergantung
banyak pertemuan.
|
Materi
Pembelajaran Pertemuan 1
1.
Teks multi modal
berupa video stand up
comedy yang
mengandung anekdot
2.
Materi
A.
Pengertian
Anekdot
Salah satu cerita lucu
yang banyak beredar di masyarakat adalah anekdot. Anekdot digunakan untuk
menyampaikan kritik, tetapi tidak dengan cara yang kasar dan menyakiti. Anekdot
ialah cerita singkat yang menarik karena
lucu dan mengesankan. Anekdot mengangkat cerita tentang orang penting (tokoh
masyarakat) atau terkenal berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Kejadian nyata
ini kemudian dijadikan dasar cerita lucu
dengan menambahkan unsur rekaan. Seringkali, partisipan (pelaku cerita), tempat
kejadian, dan waktu peristiwa dalam anekdot tersebut merupakan hasil rekaan.
Meskipun demikian, ada juga anekdot yang tidak berasal dari kejadian nyata.
B.
Struktur Teks Anekdot.
Anekdot memiliki
struktur teks yang membedakannya dengan teks lainnya. Teks anekdot memiliki
struktur abstraksi, orientasi, krisis, reaksi dan koda.
C.
Kebahasaan
Seperti juga teks
lainnya, anekdot memiliki unsur
kebahasaan yang khas, seperti kalimat sindiran, unsur humor, dan frasa
idiomatis.
1)
Kalimat sindiran
Kalimat sindiran
adalah kalimat yang bertujuan membuat orang lain pekaterhadap perasaan kita.
Contoh:
Setelah
dilakukan semacam penelitian, ternyata persepsi para penerima donor otak dalma
menentukan pilihan bukan pada standar umum seperti asumsi di atas. Jawab
mereka, “Habis, otak orang Indonesia rata-rata masih mulus. Soalnya jarang
dipakai!”
2)
Unsur humor
Humor adalah
cerita yang mengandung kelucuan dengan harapan membuat orang lain tertawa.
3)
Frasa idiomatis
Frasa idiomatis
adalah frasa yang bukan bermakna kias (bukan makna sebenarnya). Frasa merupakan
gabungan kata yang tidak menduduki fungsi sebagai subyek, predikat, maupun
obyek.
Contoh: biang
keladi, keras kepala, kambing hitam, dll.
Contoh teks
anekdot:
Aksi Maling Tertangkap CCTV
Seorang warga melapor kemalingan.
Pelapor : “Pak saya kemalingan.”
Polisi :
“Kemalingan apa?”
Pelapor : “Mobil, Pak. Tapi saya beruntung Pak...”
Polisi :
“Kemalingan kok beruntung?”
Pelapor : “Iya pak. Saya beruntung karena CCTV merekam
dengan jelas. Saya bisa melihat dengan jelas wajah malingnya.”
Polisi :
“Sudah minta izin malingnya untuk merekam?” Krisis Pelapor : “Belum .... “ (sambil menatap polisi dengan
penuh keheranan).
Polisi :
“Itu ilegal. Anda saya tangkap.”
Pelapor : (hanya bisa pasrah tak berdaya)
Lampiran Penilaian Pertemuan 1
A.
Penilaian Pengetahuan
Indikator Pencapaian Kompetensi
|
Teknik Penilaian
|
Bentuk Penilaian
|
Instrumen
|
3.6.1
menyebutkan struktur
(bagian-bagian) teks anekdok
3.6.2
menjelaskan struktur
teks anekdot
3.6.3
menganalisis stuktur
teks anekdot
3.6.4
menyebutkan struktur
kebahasaan pada teks anekdot
3.6.5
menjelaskan struktur
kebahasaan teks anekdot
3.6.6
menganalisis struktur
kebahasaan teks anekdot
3.6.7
mendata struktur
kebahasaan teks anekdot
4.6.1 menyusun kembali teks anekdot dengan
memperhatikan struktur
|
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
Tes tertulis
|
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
Uraian
|
Sebutkan
struktur anekdot!
Jelaskan
struktur anekdot!
Bacalah teks
anekdot berikut! Analisislah struktur anekdot tersebut!
Sebutkan
struktur kebahasaan teks anekdot!
Jelaskan
struktur kebahasaan teks anekdot!
Bacalah teks
anekdot berikut! Analisislah struktur kebahasaan teks anekdot!
Bacalah teks
anekdot berikut! Datalah kalimat sindiran pada teks anekdot!
Bacalah teks
anekdot berikut! Datalah unsur humor pada teks anekdot!
Bacalah teks
anekdot berikut! Datalah frasa idiomatis pada teks anekdot!
Bacalah teks
anekdot berikut! Susunlah teks anekdot tersebut sesuai dengan struktur teks
anekdot!
|
Kunci Jawaban
Struktur teks anekdot
:
1.
Struktur anekdot
meliputi:
· Abstraks
· Orientasi)
· Krisis
· Reaksi
·
Koda
2.
Penjelasan struktur anekdot:
·
Abstraks adalah bagian awal yang berisi
isyarat tentang apa yang akan diceritakan, berupa kejadian yang tidak lumrah,
tidak biasa, atau aneh. Bagian ini bersifat opsional.
·
Orientasi adalah bagian yang berisi
pendahuluan/ pembuka yang berupa pengenalan tokoh dan setting/ latar (tempat, waktu, dan suasana)
·
Krisis adalah bagian yang berisi
pemunculan masalah.
·
Reaksi adalah bagian yang berisi
tindakan atau langkah untuk merespon masalah yang biasanya nyeleneh, unik, dan lucu.
·
Koda merupakan bagaian yang berisi
perubahan yang terjadi pada tokoh, dan pelajaran yang dapat dipetik dari
cerita. Bagian ini bersifat opsional.
3.
.
4.
Struktur kebahasaan teks anekdot:
a. Sindiran
b. Humor
c. Frasa idiom
5.
Penjelasan kebahasaan:
·
Kalimat sindiran
adalah kalimat yang bertujuan membuat orang lain pekaterhadap perasaan kita.
·
Unsur humor
adalah cerita yang mengandung kelucuan dengan harapan membuat orang lain
tertawa.
·
Frasa idiomatis adalah
frasa yang bukan bermakna kias (bukan makna sebenarnya). Frasa merupakan
gabungan kata yang tidak menduduki fungsi sebagai subyek, predikat, maupun
obyek.
6.
Analisis kebahasaan:
a.
unsur sindiran:
Anekdot tersebut
menyindir sopir angkot yang suka kebut-kebutan saat menyetir angkutan.
Bukti : Malaikat
: ”Tidak, Tuan. Coba Tuan ulama introspeksi. Bukankah ketika Tuan menjalankan
profesi Anda, berceramah dan memberikan pengajian, banyak hadirin yang
tertidur? Sebaliknya, ketika sopir-sopir itu menyetir mobil angkutannya, para
penumpang tidak ada yang tertidur, semua berzikir dan berdoa”.
b.
Humor
Humor dalam
anekdot ini terasa pada bagian koda, yaitu pada saat malikat menjelaskan alasan
mengapa ulama masuk di surga kelas 2, sedangkan sopir angkot masuk surga kelas
1
Bukti : Malaikat
: ”Tidak, Tuan. Coba Tuan ulama introspeksi. Bukankah ketika Tuan menjalankan
profesi Anda, berceramah dan memberikan pengajian, banyak hadirin yang
tertidur? Sebaliknya, ketika sopir-sopir itu menyetir mobil angkutannya, para penumpang
tidak ada yang tertidur, semua berzikir dan berdoa”.
c. Frasa Idiomatis :
angkat bicara
7.
Data terkumpul:
Kalimat
sindiran : Bukankah ketika Tuan menjalankan profesi Anda, berceramah dan memberikan
pengajian, banyak hadirin yang tertidur? Sebaliknya, ketika sopir-sopir itu
menyetir mobil angkutannya, para penumpang tidak ada yang tertidur, semua
berzikir dan erdoa.
8.
Humor : ketika
sopir-sopir itu menyetir mobil angkutannya, para penumpang tidak ada yang
tertidur, semua berzikir dan berdoa
9.
Frasa idiomatis : angkat bicara
10.
Baju
Termahal
Di sebuah warung kopi yang
berada di daerah Senayan, para pelanggan mulai berdatangan untuk sarapan pagi
atau sekedar minum kopi.
Beberapa diantara mereka
terdapat dua orang politisi muda. Yang satu bernama Igbal dan yang satunya lagi
bernama Adam, mereka berdua sedang berbincang-bincang. Lalu mereka berdua pun
terlibat percakapan yang seru.
“Dam, teman-teman kita di
dunia politik ini sudah banyak yang kaya ya” ujar Adam sambil menyeruput
kopinya. “Kalau masalah itu sih aku juga sudah tau sejak dulu, Bal” jawab Adam.
“Saking kayanya nih, banyak banget teman kita yang punya baju termahal di
Indonesia.” Ujar Igbal kembali dengan nada sedikit kagum. “Lho, maksud kamu
baju termahal itu apa, Bal?” tanya Adam dengan raut wajah bingung. “Ya apalagi
kalau bukan baju tahanan KPK” jawab Igbal santai. “Kok baju tahanan KPK?” tanya
Adam yang masih belum mengerti. “Coba deh kamu pikir-pikir, seorang politisi
minimal harus ‘nyolong’ uang negara sebesar 1 milyar dulu baru bisa pakai baju
tahanan KPK” ujar Igbal menjelaskan.
LEMBAR
PENILAIAN DISKUSI
Mata Pelajaran : Bahasa
Indonesai
Kelas/Peminatan : X/Ilmu
Bahasa dan Budaya
Materi Pokok :
.................................
No
|
Nama Siswa
|
Aspek Penilaian
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
|||||
Kerjasama
|
Kepercayaan diri
|
Keaktifan
|
Penyimpulan
|
|
|
||||
1.
|
Juminah
|
3
|
4
|
4
|
3
|
|
|
14
|
83
|
2.
|
Zulaekah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan: Skor tiap aspek 1-4
N = Jumlah Skor X 100 =………
Skor
Maksimal
Lembar Kinerja
Presentasi
LEMBAR KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas/Program :
X / MIA
Kompetensi :
...............................................
No
|
Nama Siswa
|
Kinerja Presentasi
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
|||||
Presentasi
|
Isi
Laporan
|
||||||||
kelancaran
|
Kebahasaan
|
Kelengkapan
|
kesesuaian
|
kelogisan
|
sistematis
|
||||
1.
1
|
Juminah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2.
2
|
Zulaekah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan pengisian skor
4. Sangat tinggi
3. Tinggi
2. Cukup tinggi
1. Kurang
LEMBAR PENGAMATAN SIKAP
Mata
Pelajaran :...........................................................
Kelas/Semester :...........................................................
Tahun
Pelajaran :...........................................................
Waktu
Pengamatan :
..........................................................
Indikator
perkembangan karakter kreatif, komunikatif, dan kerja keras
1.
BT (belum tampak) jika sama sekali tidak menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas
2.
MT (mulai tampak) jika menunjukkan sudah ada
usaha sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan tugas tetapi masih sedikit dan belum ajeg/konsisten
3.
MB (mulai berkembang) jika menunjukkan ada usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan tugas yang cukup sering dan mulai ajeg/konsisten
4.
MK (membudaya) jika menunjukkan adanya
usaha sungguh-sungguh dalam menyelesaikan
tugas secara terus-menerus dan ajeg/konsisten
Bubuhkan
check list (√)
pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
Pedoman Pensekoran
1.
Penilaian
sikap
No. Urut
|
NIS
|
Nama
|
ASPEK YANG
DINILAI
|
Jumlah Skor
|
Katagori
|
||||
1). Tanggung
jawab
|
2). Kerja sama
|
3). Keberanian
mengajukan pertanyaan
|
4). Kemampuan
menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan
|
5). Menghargai
pendapat orang lain
|
|||||
SKOR
|
|||||||||
1
|
10563
|
MUH SYAHRUL M
|
|||||||
2
|
10564
|
MUHAMMAD ALVIN NUR FARIDZI
|
|||||||
3
|
10565
|
MUHAMMAD ARI AS'ADI
|
|||||||
4
|
10566
|
MUHAMMAD KHUMAIDI
|
|||||||
5
|
10567
|
MUHTAR KHUDLORI
|
|||||||
6
|
10568
|
MUKHAMAD NURUL AZIZ
|
|||||||
Keterangan Skor
|
|||||||||
Skor 1 = sangat kurang
|
Skor 4= baik
|
||||||||
Skor 2= kurang
|
Skor 5 = baik sekali
|
||||||||
Skor 3= cukup
|
|||||||||
2.
Penilaian proses
Bubuhkan tanda V pada kolom-kolom sesuai hasil pengamatan.
No.
|
Nama
peserta didik
|
Peserta
didik mengidentifikasi struktur teksdan kaidah anekdot
|
Peserta
didik menulis
hasil pengamatan
|
Peserta didik
mengumpulkan hasil diskusi kelompok tentang struktur anekdot
|
|||||||||
1
|
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
BT
|
MT
|
MB
|
MK
|
2
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
dst
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
BT : belum tampak
MT: mulai tampak
MB: mulai berkembang
MK: membudaya
Pensekoran :
1 = kurang
2= sedang
3= baik
4= sangat baik
PROFIL PENILAIAN KEGIATAN
SISWA
DALAM PELAJARAN TEKS
ANEKDOT
Nama : ... ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ...
Judul : ... ... ... ... ... ... ...
... ... ... ... ... ... ...
Tanggal: ... ... ... ... ... ... ... ... ... ...
|
||||
Skor
|
Kriteria
|
Komentar
|
||
ISI
|
27—30
|
Sangat baik—sempurna: menguasai topik tulisan; substantif; abstraksi^orientasi^kris
is^reaksi^koda; relevan dengan topik yang dibahas
|
||
22—26
|
Cukup—baik: cukup menguasai permasalahan; cukup memadai; pengembangan tesis
terbatas; relevan dengan topik, tetapi kurang terperinci
|
|||
17—21
|
Sedang—cukup: penguasaan permasalahan terbatas; substansi kurang;
pengembangan topik tidak memadai
|
|||
13—16
|
Sangat kurang—kurang: tidak menguasai permasalahan; tidak ada substansi; tidak
relevan; tidak layak dinilai
|
|||
STRUKTUR
TEKS
|
18—20
|
Sangat baik—sempurna: ekspresi lancar; gagasan terungkap padat, dengan jelas;
tertata dengan baik; urutan logis (abstraksi^or ientasi^krisis^reaksi^koda);
kohesif
|
||
14—17
|
Cukup—baik: kurang lancar; kurang terorganisasi, tetapi ide utama
ternyatakan; pendukung terbatas; logis, tetapi tidak lengkap
|
|||
10—13
|
Sedang—cukup: tidak lancar; gagasan kacau atau tidak terkait; urutan dan
pengembangan kurang logis
|
|||
7—9
|
Sangat kurang—kurang: tidak komunikatif; tidak terorganisasi; tidak layak dinilai
|
|||
KALIMAT
|
18—20
|
Sangat baik—sempurna: penguasaan kata canggih; pilihan kata dan ungkapan efektif;
menguasai pembentukan kata; penggunaan register tepat
|
||
14—17
|
Cukup—baik: penguasaan kata memadai; pilihan, bentuk, dan penggunaan kata/
ungkapan kadang-kadang salah, tetapi tidak mengganggu
|
|||
10—13
|
Sedang—cukup: penguasaan kata terbatas; sering terjadi kesalahan bentuk,
pilihan, dan penggunaan kosakata/ungkapan; makna membingungkan atau tidak
jelas
|
|||
7—9
|
Sangat kurang—kurang: pengetahuan tentang kosakata, ungkapan, dan pembentukan kata
rendah; tidak layak nilai
|
|||
|
18—20
|
Sangat baik—sempurna: konstruksi kompleks dan efektif; terdapat hanya sedikit
kesalahan penggunaan bahasa (urutan/fungsi kata, artikel, pronomina, preposisi)
|
||
14—17
|
Cukup—baik: konstruksi sederhana, tetapi efektif; terdapat kesalahan kecil
pada konstruksi kompleks; terjadi sejumlah kesalahan penggunaan bahasa
(fungsi/urutan kata, artikel, pronomina, preposisi), tetapi makna cukup jelas
|
|||
10—13
|
Sedang—cukup: terjadi kesalahan serius dalam konstruksi kalimat
tunggal/kompleks (sering terjadi kesalahan pada kalimat negasi, urutan/fungsi
kata, artikel, pronomina, kalimat fragmen, pelesapan; makna membingungkan
atau kabur
|
|||
7—9
|
Sangat kurang—kurang: tidak menguasai tata kalimat; terdapat banyak kesalahan; tidak
komunikatif; tidak layak dinilai
|
|||
|
9—10
|
Sangat baik—sempurna: menguasai
aturan penulisan; terdapat sedikit kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan
huruf kapital, dan penataan paragraf
|
||
7—8
|
Cukup—baik: kadang-kadang
terjadi kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan
paragraf, tetapi tidak mengaburkan makna
|
|||
4—6
|
Sedang—cukup: sering terjadi
kesalahan ejaan, tanda baca, penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf;
tulisan tangan tidak jelas; makna membingungkan atau kabur
|
|||
1—3
|
Sangat kurang—kurang: tidak
menguasai aturan penulisan; terdapat banyak kesalahan ejaan, tanda baca,
penggunaan huruf kapital, dan penataan paragraf; tulisan tidak terbaca; tidak
layak dinilai
|
|||
KOMENTAR
:
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
..................................................................
|
JUMLAH
:
PENILAI
:
|
TUGAS MANDIRI !
•
Carilah teks anekdot yang lain! Analisislah
struktur teks dan kebahasaan teks anekdot tersebut!
Materi
Pembelajaran Pertemuan 2
Sudahkah
Kamu Berdoa?
Waktu Gus Dur
menjabat Presiden RI, sekali waktu beliau bertemu dengan para romo (pastor)
seluruh Keuskupan Agung Semarang. Dan, tak ketinggalan Gus Dur menyelipkan
ceritanya.
Sekali waktu,
selesai misa hari Minggu, seorang pastor pergi ke hutan berburu binatang buas.
Ia melihat seekor harimau. Langsung sang pastor mengokang senapannya dan
menembak.
“Dor – dor!” Wah, ternyata tembakannya meleset
dan sang harimau balik mengejar sang pastor. Pastor segera berlari mengambil
langkah seribu. Tiba-tiba si pastor berhadapan dengan jurang yang dalam. Si
pastor langsung berhenti, berlutut, dan mengatupkan tangannya berdoa sebelum
diterkam harimau. Berdoa sebelum mati.
Setelah selesai
elesai berdoa, sang pastor terheran-heran karena ternyata ia masih hidup, tidak
diterkam harimau. Waktu ia menoleh ke kanan, dilihatnya harimau itu berlutut di
sampingnya dan berdoa sambil mengatupkan kedua kaki depannya, seperti orang
Katolik mengatupkan kedua tangannya ketika sedang berdoa.
Si pastor lalu
bertanya kepada harimau, “Harimau, kamu kok tidak menerkam saya, malah malah
kamu ikut-ikutan berdoa seperti saya. Mengapa?” Jawab harimau.
“Ya, saya sedang berdoa. Berdoa sebelum
makan!”
Lembar
Penilaian Pertemuan 2
LEMBAR
PENILAIAN DISKUSI
Mata Pelajaran : Bahasa
Indonesai
Kelas/Peminatan : X/Ilmu
Bahasa dan Budaya
Materi Pokok :
.................................
No
|
Nama Siswa
|
Aspek Penilaian
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
|||||
Kerjasama
|
Kepercayaan diri
|
Keaktifan
|
Penyimpulan
|
|
|
||||
6.
|
Juminah
|
3
|
4
|
4
|
3
|
|
|
14
|
83
|
7.
|
Zulaekah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
8.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
9.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
10.
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan: Skor tiap aspek 1-4
N = Jumlah Skor X 100 =………
Skor
Maksimal
LEMBAR PENILAIAN HASIL MENCIPTA ANEKDOT
Mata Pelajaran :
Bahasa Indonesia
Kelas/Program :
X / MIA
Kompetensi :
...............................................
No
|
Nama
|
Penilaian Hasil Mencipta
Anekdot
|
Jumlah Skor
|
Nilai
|
|||||||||
Struktur
|
Kebahasaan
|
Tata penulisan
|
Pemilihan Judu
|
||||||||||
Abstraksi
|
Orientasi
|
Krisis
|
Reaksi
|
Koda
|
sindiran
|
Humor
|
Frasa idiomatis
|
|
|
||||
1
|
Juminah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
2
|
Zulaekah
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan pengisian skor
Nilai tiap aspek : 1-10
Skor Maksimal :
100
Nilai : Jumlah Skor X 100 = …
Skor Maksimal
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar