A.
Menginterpretasi
Laporan Hasil Observasi
1.
PROSES
PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1
a.
Mengidentifikasi
Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan
sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan
dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan
boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya
dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and
Intangible Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di Jawa sudah
membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau
wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa
Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang.
Wayang kulit dibuat dari kulit hewan ternak, misalnya
kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang yang ditampilkan
atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang yang menggunakan
boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk mempertahankan budaya
wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang dengan bahan-bahan
lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya
pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling
terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa
berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit
kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan,
serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa
dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’)
adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang.
Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung, sedangkan yang
dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh orang
yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan
tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam, tidak hanya
digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara yang bersifat
menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek
yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal dari Sunda. Selain
wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau
sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang
golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang
yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan
golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi,
cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang
terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang
potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan
kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket karena
wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang
kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang
terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya
dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada
anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang motekar atau
wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan teater
bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit memiliki
bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik terbaru
hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang tersebut
menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern, dan layar
khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan
yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan antara lain sebagai media
pendidikan, media informasi, dan media hiburan. Wayang bermanfaat sebagai media
pendidikan karena isinya banyak memberikan ajaran kehidupan kepada manusia.
Pada era modern ini, wayang juga banyak digunakan sebagai media informasi. Ini
antara lain dapat kita lihat pada pagelaran wayang yang disisipi informasi
tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB), pemilihan umum,
dan sebagainya.Yang terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap menjadi
media hiburan. (Sumber) http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id
2. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 2
b. Menyusun Ringkasan Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Ringkasan
Sebuah ringkasan pada dasarnya merupakan
rangkaian pokok-pokok pikiran yang
dirangkai menjadi satu dengan tetap memperhatikan urutan isi bagian demi bagian, dan sudut pandang (pendapat)
pengarang tetap diperhatikan dan
dipertahankan. Untuk menyusun sebuah ringkasan, hal
yang pertama harus dilakukan adalah
1.
membaca
pemahaman isi teks,
2.
menemukan
pokok-pokok isi informasi di dalamnya.
Pokok-pokok isi sebuah teks dapat
ditemukan dengan menemukan kalimat utamanya. Kalimat utama adalah kalimat yang
di dalamnya mengandung pokok fikiran atau gagasan utama yang menjadi dasar pengembangan sebuah
paragraf. Gagasan utama bersifat umum
dan dapat merangkum semua isi yang ada dalam sebuah paragraf.
Gagasan
utama
|
paragraf
|
1.
Wayang kulit memiliki berbagai macam jenis jika dilihat dari umur dan
gaya pertunjukkan
|
Wayang kulit dilihat dari umur, dan
gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling
terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang
purwa.Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat
dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang
pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah
sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit. Cerita
yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan Mahabharata. Wayang purwa terdiri
atas beberapa gaya atau gagrak seperti, gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta,
Banyumasan, Jawatimuran, Kedu, Cirebon dan sebagainya. Selain wayang purwa
jenis wayang kulit yang lain yaitu: wayang madya wayang gedog wayang dupara,
wayang wahyu, wayang suluh, wayang kancil, wayang calonarang, wayang krucil;
wayang ajen; wayang sasak, wayang sadat, wayang parwa wayang arja, wayang
gambuh, wayang cupak dan wayang beber yang saat ini masih berkembang di
Pacitan
|
2.
Pada setiap daerah, wayang wong memiliki sebutan yang berbeda
|
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti
‘orang’)
adalah salah satu pertunjukan wayang
yang diperankan langsung oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar
adalah wayang gung,sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng.
Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut
dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang
pun saat ini beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga
digunakan dalam acara yang bersifat menghibur
|
3.
Wayang golek adalah salah satu jenis wayang yang berasal dari Sunda memiliki
bahan dasar sebuah kayu.
|
Selanjutnya, jenis wayang yang lain
adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal
dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul. Selain wayang
golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering
juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek.
Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang
berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan
golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi,
cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang
terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang
potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
|
4.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan menghasilkan kreasi berupa wayang suket.
|
Perkembangan terbaru dunia pewayangan
menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Disebut wayang suket karena wayang yang digunakan
terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai wayang kulit. Wayang suket
merupakan tiruan dari berbagai figure wayang kulit yang terbuat dari rumput
(bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya dibuat sebagai alat
permainan atau penyampaian cerita
pewayangan
kepada anak-anak di desa-desa Jawa.
|
5.
Dalam versi modern terdapat wayang yang disebut dengan wayang motekar
atau wayang plastik yang berwarna
|
Dalam versi lebih modern, terdapat
wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis
pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika
wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar
menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan
warna-warni penuh.Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim
setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001). Wayang
tersebut menggunakan bahan plastic berwarna, sistem pencahayaan teater
modern, dan layar khusus.
|
6.
Wayang memiliki berbagai manfaat bagi kehidupan, antara lain sebagai
media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
|
Semua jenis wayang di atas merupakan
wujud ekspresi kebudayaan. yang dapat
dimanfaatkan dalam Dewasa ini wayang dimanfaatkan untuk kepentingan
pendidikan karena dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran
yang baik dengan cara yang menarik. Pemerintah juga seering menggunakan
wayang sebagai media informasi misalnya dengan menggelar wayang yang disisipi
informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB),
pemilihan umum,dan sebagainya. Terakhir, meski semakin jarang, wayang masih tetap
menjadi media hiburan. Dengan kata lain, wayang mempunyai banyak manfaat bagi
kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media
hibura
|
NARATOR :
Setelah menemukan semua ggasan pokok tiap paragraf
dalam teks laporan hasil observasi di atas, guru menugaskan siswa menggabungkan
kalimat-kalimat itu dengan konjungsi yang tepat. Berikut ini contoh hasil
ringkasan berdasarkan gagasan pokok yang telah diidentifikasi. Guru dapat
menggunakan contoh ringkasan ini sebagai pembanding ringkasan karya siswa.
Contoh ringkasan :
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan
sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang membawahi
kebudayaan dari PBB, pada 7 November Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya
pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis . Wayang wong adalah
salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh orang. Wayang golek
adalah jenis wayang yang mempertunjukkan boneka kayu. Ada juga wayang suket
yaitu wayang yang terbuat dari rumput dan wayang motekar atau wayang plastik
berwarna. Semua jenis wayang di atas merupakan wujud ekspresi kebudayaan yang
dapat dimanfaatkan dalam berbagai
kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan
media hiburan
3.
PROSES
PEMBELAJARAN A KEGIATAN 3
a.
Menyimpulkan
Fungsi Teks Laporan Hasil Observasi
Laporan hasil pengamatan untuk memenuhi
tugas matapelajaran yang kamu susun selama ini merupakan salah satu fungsi teks
laporan hasil observasi untuk
1)
memberitahukan atau menjelaskan tanggung jawab tugas dan kegiatan
pengamatan.
Contoh :
……………………………………………………………………………………………………………Berdasarkan
observasi dan pengamatan yang telah dilakukan setelah melakukan kegiatan
belajar mengajar selama seminggu, kami menyimpulkan bahwa pendidikan di Desa
Koranji kurang merata bahkan dapat dikatakan cukup memprihatinkan. Kesimpulan
tersebut kami dapat dikarenakan beberapa anak kelas 5 dan 6 SD yang kami ajar
belum dapat membaca, menulis, dan bahkan tidak dapat melafalkan alphabet. Hal
ini mungkin dapat terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah sistem
pengajaran yang belum efektif dan kualitas staf pengajar yang patut dipertanyakan.
Sumber: http://kknm.unpad.ac.id/koranji/profil
2)
berfungsi untuk memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu
informasi dan kemudian dijadikan dasar penyusunan kebijakan. Salah satu contohnya adalah teks
laporan hasil observasi kerusakan lingkungan.
3)
Selain itu, banyak teks laporan hasil observasi yang dapat dijadikan
bahan informasi untuk berbagai kepentingan. Teks laporan hasil observasi secara
umum juga
Contoh :
Judul teks
|
Fungsi teks
|
wayang
|
a.
Memberitahukan kepada pihak berwenang atau terkait suatu informasi dan
kemudian dijadikan dasar penyusunan kebijakan.
b.
Bahan informasi untuk berbagai kepentingan
|
4)
berfungsi
sebagai alat pendokumentasian suatu obyek atau kegiatan.
Kegiatan bulan bahasa merupakan kegiatan
tahunan yang dilakukan siswa SMA Negeri 1 Batu untuk memperingati Sumpah
Pemuda. Kegiatan pada bulan tahun ini berdasarkan sasaran pesertanya dapat
dibedakan menjadi dua yaitu kegiatan eksternal dan kegiatan internal. Kegiatan
eksternal adalah kegiatan, terutama lomba yang dapat diikuti oleh peserta dari
luar SMA Negeri 1 Batu. Kegiatannya mencakup lomba mading, fashion street, dan
sayembara menulis cerita pendek. Kegiatan internal adaah kegiatan yang hanya
boleh diikuti siswa SMA Negeri 1 Batu. Kegiatannya mencakup pemilihan duta
wisata SMA Negeri 1 Batu, lomba pidato bahasa Mandarin, dan lomba bazar.
B.
Merevisi Isi Teks Laporan Hasil Observasi
1.
PROSES
PEMBELAJARAN B KEGIATAN 1
a. Menganalisis Struktur Teks Laporan Hasil Observas
Setiap teks pasti memiliki struktur dan
unsur pembangun. Demikian pula dengan teks laporan hasil observasi. Teks
laporan hasil observasi disusun dengan struktur
1)
pernyataan
umum atau klasifikasi,
2)
deskripsi
bagian, dan
3)
deskripsi
manfaat.
Pernyataan umum berisi pembuka atau
pengantar hal yang akan disampaikan. Bagian ini berisi hal umum tentang objek
yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal
tersebut. Penjelasan detail mengenai objek atau bagian-bagiannya terdapat pada
deskripsi bagian. Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati
memiliki manfaat atau fungsi dalam kehidupan. Dalam kenyatannya, kita sering
menjumpai laporan hasil observasi yang tidak lengkap struktur dan isinya,
bahkan banyak terdapat kesalahan berbahasa. Pada bagian berikut kamu akan
mempelajari contoh kesalahan teks laporan hasil observasi beserta contoh
pembenahannya. Guru mengajak siswa untuk mengamati dan mendiskusikan kegiatan
analisis struktur teks laporan hasil observasi berikut ini.
Perhatikan contoh analisis struktur teks
tersebut dalam tabel berikut ini.
Bagian
Struktur
|
isi
|
analisis
|
pernyataan
umum atau klasifikasi
|
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan
sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003
menetapkan wayang sebagai pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari
Indonesia. Wayang merupakan warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam
seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
|
|
deskripsi
bagian
|
Wayang
kulit dilihat dari umur, dan gaya pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi
bermacam jenis. Jenis yang paling terkenal, karena diperkirakan memiliki umur
paling tua adalah wayang purwa.Purwa berasal dari bahasa Jawa, yang berarti
awal. Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna
sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk
kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri
dari: tuding dan gapit. Cerita yang biasanya digunakan adalah Ramayana dan
Mahabharata. Wayang purwa terdiri atas beberapa gaya atau gagrak seperti,
gagrak Kasunanan, Mangkunegaraan; Ngayogyakarta, Banyumasan, Jawatimuran,
Kedu, Cirebon dan sebagainya. Selain wayang purwa jenis wayang kulit yang
lain yaitu: wayang madya wayang gedog wayang dupara, wayang wahyu, wayang
suluh, wayang kancil, wayang calonarang, wayang krucil; wayang ajen; wayang
sasak, wayang sadat, wayang parwa wayang arja, wayang gambuh, wayang cupak
dan wayang beber yang saat ini masih berkembang di Pacitan
|
Deskripsi
tentang sasatu jenis
wayang
|
deskripsi
bagian
|
Wayang wong (bahasa Jawa yang berarti
‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung oleh
orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung,sedangkan
yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng dimainkan oleh
orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan iringan
gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini beragam,
tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam acara
yang bersifat menghibur
|
Deskripsi
tentang salah
satu jenis
wayang
|
deskripsi
bagian
|
Selanjutnya, jenis wayang yang lain
adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek berasal
dari Sunda. Wayang ini disebut juga sebagai wayang thengul. Selain wayang
golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu adalah wayang menak atau sering
juga disebut wayang golek menak karena cirinya mirip dengan wayang golek.
Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus. Selain golek, wayang yang
berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang klithik berbeda dengan
golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit. Akan tetapi,
cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan. Wayang lain yang terbuat
dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang timplong, wayang potehi,
wayang golek techno, dan wayang ajen
|
Deskripsi
tentang salah
satu jenis
wayang
|
Diskripsi
bagian
|
Dalam versi lebih modern, terdapat
wayang motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis
pertunjukan teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Akan tetapi, jika
wayang kulit memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar
menggunakan teknik terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan
warna-warni penuh.Wayang motekar ditemukan dan dikembangkan oleh Herry Dim
setelah melewati eksperimen lebih dari delapan tahun (1993 – 2001). Wayang
tersebut menggunakan bahan plastic berwarna, sistem pencahayaan teater
modern, dan layar khusus.
|
Deskripsi
tentang salah
satu jenis
wayang
|
deskripsi
manfaat
|
Semua jenis wayang di atas merupakan
wujud ekspresi kebudayaan. yang dapat
dimanfaatkan dalam Dewasa ini wayang dimanfaatkan untuk kepentingan
pendidikan karena dapat dijadikan sarana untuk menyampaikan ajaran-ajaran
yang baik dengan cara yang menarik. Pemerintah juga seering menggunakan
wayang sebagai media informasi misalnya dengan menggelar wayang yang disisipi
informasi tentang program pembangunan seperti keluarga berencana (KB),
pemilihan umum,dan sebagainya. Terakhir, meski semakin jarang, wayang masih
tetap menjadi media hiburan. Dengan kata lain, wayang mempunyai banyak
manfaat bagi kehidupan antara lain sebagai media pendidikan, media informasi,
dan media hibura
|
Manfaat wayang
|
Berdasarkan contoh analisis struktur
teks laporan hsil observasi di atas dapat disimpulkan bahwa struktur teks
laporan hasil observasi terdiri dari (a) pernyataan umum dan pengklasifikasian,
(b) deskripsi bagian, dan (c) deskripsi manfaat. Penyajian tiap-tiap bagian
struktur teks laporan hasil observasi bisa berbedabeda, terutama pada deskripsi
bagian. Hal ini disebabkan adanya perbedaan dasar klasifikasi objek yang dilaporkan.
Perhatikan contoh bagian pernyataan umum
dan pengklasifikasian berikut ini.
Kutipan
1
Paus
adalah satu dari sekian banyak ikan yang istimewa. Mamalia laut, bertubuh
besar, cerdas dan hidup bebas di samudera. Cara bernapasnya juga istimewa.
Kalau makhluk laut lain bernapas dengan insang, maka paus menggunakan
paru-parunya. Berdasarkan ada atau tidak giginya, paus terbagi menjadi dua kategori yaitu paus
bergigi dan baleen atau balin atau paus
yang tidak bergigi. Dikutip dari http://www.ngasih. com dengan penyesuaian.
Kutipan
2
Sungai
adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus menerus
Dari hulu (sumber) menuju hilir(muara).Sungai konsekuen adalah sungai yang arah
alirannya sesuai dengan kemiringan batuan. Sungai sbsekuen adalah sungai yang
arah aliranairnya tegak lurus dengan
sungai ekonsekuen. Sungai obsekuen merupakan anak sungai subsekuen yang arah
alirannya berlawanan dengan kemiringan batuan. Sungai resekuen merupakan anak
sungai subsekuen yang arah aliranya searah dengan kemiringan batuan. Sungai
insekuen merupkan sungai yang arah alirannya teratur dan tidak terikat lapian
batuan yang dilaluinya. Buku Guru Bahasa
Indonesia
Di antara dua kutipan teks tersebut,
kutipan kesatu menggunakan pernyataan umum
dan pengklasifikasian yang jelas, sedangkan kutipan kedua meskipun menyatakan
pernyataan umum, tetapi dasar pengklasifikasiannya tidak ada. Pernyataan umum
biasanya disajikan dalam kalimat definisi. Kalimat definisi seringkali
mengggunakan konjungsi adalah, ialah, yakni, merupakan, dan yaitu.
a.
Paus
adalah satu dari sekian banyak ikan yang istimewa.
b.
Wayang
adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.
Sekarang, belajarlah membuat kalimat
definisi. Jelaskan bagaimana cara menguji ketepatan sebuah kalimat definisi. Selanjutnya, pelajarilah bagaimana cara
membuat pengklasifikasian yang baik.Pengklasifikasian sebuah objek yang baik
harus menyebutkan dasar pengklasifikasian dan jumlah keanggotaannya. Pada
kutipan satu di atas pengklasifikasian ikan paus dapat dilihat dalam kalimat:
Dalam kalimat di atas pengklasifikasian
paus disajikan dengan mencantumkan tiga hal yaitu (objek yang dilaporkan yaitu
pas, (b) dasar pengelompokan, dan (c)
jumlah anggota objek
2. PROSES PEMBELAJARAN B KEGIATAN 2
a.
Melengkapi
Isi Teks Laporan Hasil Observasi
Untuk mempelajari materi melengkapi isi
teks laporan hasil observasi, guru dapat menggunakan teks laporan hasil
observasi yang sudah tersedia dalam buku teks. Guru meminta siswa membaca teks
yang telah dirumpangkan, siswa diminta menganalisis isi bagian yang
dirumpangkan terebut. Tentu saja siswa tidak diperbolehkan membaca kembali teks
aslinya. Barulah ketika siswa sudah mengetahui isi bagian yang dirumpangkan
tersebut, guru mengajak siswa membuka teks aslinya. Sebuah teks laporan hasil observasi harus
lengkap strukturnya yaitu harus mengandung definisi umum, deskripsi bagian,
dan deskripsi manfaat. Ketika membaca
sebuah teks laporan hasil observasi, kita mungkin saja menemukan bagian-bagian
informasi yang tidak lengkap. Kita dapat mengetahuinya dengan cara menganalisis
struktur teksnya.
Perhatikan contoh berikut ini.
C. Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
1. PROSES PEMBELAJARAN C KEGIATAN 1
a.
Menganalisis Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi
1) Kata dan frasa verba serta nomina
Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan
digunakan dalam sebuah teks laporan
hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda).
Pahami dahulu perbedaan antara kata dan frasa. Kata
berbentuk morfem atau morf bebas, yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki
arti maupun tidak) yang bersifat bebas. Frasa merupakan unsur yang lebih luas,
yaitu kelompok kata nonpredikatif, hanya
menduduki satu fungsi dalam sebuah kalimat.
2) Afiksasi
Sebuah kata dalam teks dapat berupa kata dasar atau
kata turunan. Kata turunan terbentuk melalui afiksasi, yaitu proses
pengimbuhan. Suatu kata yang melalui afiksasi bisa saja berubah jenis. Sebagai
contoh, suatu jenis verba suatu ketika muncul sebagai nomina dengan hanya
menambah atau mengubah imbuhan. Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba
jika diberi imbuhan me(N)-, be(R)-, di-, bahkan terkadang ter- atau ke-an.
Sementara itu, kata dasar yang sama dapat berubah menjadi nomina jika diberi
imbuhan pe(N)-, pe(R)-, -an, atau terkadang ke-an. Berikut adalah contoh
afiksasi:
3) Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
Setelah mengidentifikasi verba di atas,
kamu menemukan beberapa verba yang digunakan untuk mendefinisikan dan
mendeskripsikan objek
Contoh kalimat definisi yang terdapat
dalam teks laporan hasil observasi berjudul Wayang adalah sebagai berikut:
a.
Wayang
adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya
asli Indonesia.
b.
Wayang
golek adalah wayang yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh.
c.
Wayang
wong (bahasa Jawa yang berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung
oleh orang.
d.
Wayang
suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket)
4) Kalimat Simpleks dan Komples
Kalimat dalam sebuah teks dapat dibentuk
hanya oleh satu klausa, yaitu bagian kalimat yang mengandung subjek dan
predikat (predikatif ). Kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut sebagai
kalimat simpleks atau biasa disebut pula sebagai kalimat tunggal.
Berikut adalah contoh kalimat simpleks
dengan bermacam pola:
a.
Ada
beragam jenis topeng di museum ini.
P S K
b.
Kelelawar
merupakan hewan unik.
S P Pel
c.
Wayang
tersebut berbentuk pipih seperti wayang kulit.
S P
O K
Kalimat kompleks atau kalimat majemuk
adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Kalimat kompleks dibagi
menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau majemuk setara dan kalimat
kompleks atau majemuk bertingkat.
Kalimat majemuk setara memiliki dua atau klausa ganda yang setara dalam
suatu kalimat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang
tidak sama atau berada di bawah fungsi utama suatu kalimat. Fungsi-fungsi utama
dalam dalam kalimat majemuk setara membentuk induk kalimat atau klausa atasan.
Fungsi-fungsi yan membentuk tingkat, yaitu yang mengikuti konjungsi
subordinatif disebut klausa bawahan atau anak kalimat. Kalimat majemuk setara
biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif (setara), sedangkan
kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi
subordinatif (bertingkat).
Cermatilah contoh kalimat kompleks di
bawah ini!
1)
Kalimat
kompleks setara
a. Dalam
budaya modern, wayang berfungsi menghibur
, dan mendidik
K S P Pel Pel
b. Kelelawar aktif pada malam hari,
tetapi tidur pada siang hari.
S P K K
Konjungsi
Koordinatif
Konjungsi Koordinatif
2) Kalimat kompleks bertingkat
a. Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut,
karena /
S P K
kedua tempat ini / berada /
di satu tempat yang sama
S P K
K
KonjungsiKoordinatif
Klausa Atasan
b. Selanjutnya, jenis wayang yang lain adalah wayang golek
/ yang mempertunjukkan
S P O
/ boneka
kayu
Konjungsi
Antarkalimat Inti O Konjungsi
Perluasan
Klausa Atasan
Menyusun Teks Laporan Hasil Observasi
Kamu sudah
berlatih mengembangkan gagasan menjadi paragraf. Untuk menambah pemahaman kamu
tentang teks laporan hasil observasi, buatlah sebuah teks laporan hasil
observasi secara individu! Kamu bisa mengonsultasikan tema yang akan kamu
kembangkan dengan guru di kelasmu. Guru
menyampaikan langkah-langkah berikut ini pada siswa.
1.
Menentukan objek yang akan diamati!
2.
Menyusun jadwal observasi yang akan dilakukan.
3.
Melakukan observasi terhadap objek tersebut dengan
menyiapkan pertanyaan atau poin-poin
pengamatan terlebih dahulu.
4.
Mencatat hasil observasi kamu. Bila memungkinkan siswa diminta mengambil foto dan videokan observasi.
5.
Menyusun teks laporan hasil observasimu dengan
memperhatikan ketepatan isi, struktur,
dan kaidah kebahasaannya.
6.
Presentasikan teks laporan hasil observasi di hadapan
teman-temannya.
7.
Memberi tanggapan (kritik dan saran) terhadap teks eksposisi
yang disajikan temannya.
8.
Memuublikasikan teks laporan hasil observasi di
majalah dinding, majalah sekolah, blog,
atau di media cetak
Tidak ada komentar:
Posting Komentar