Selasa, 18 Juli 2017

8b. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah                    : SMA Ya BAKII 1 Kesugihan
Mata pelajaran         : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester        : X / Gasal
Alokasi Waktu         : 4  x  45 menit ( 2 x Pertemuan)

A.        Kompetensi Inti (KI)
KI 1 :
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 :
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan proaktif, menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam, serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya  tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 :
Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan mampu menggunakan meatode sesuai dengan kaidah keilmuan.


B.      Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar
Indikator
3.16   Mengidentifikasi suasana, tema, dan makna beberapa puisi yang terkan-dung  dalam antologi puisi yang diperdengarkan atau dibaca.
3.16.1 Siswa mendengarkan penjelasan unsur-unsur pembangun puisi
3.16.2 Siswa menunjukkan suasana, tema, makna, amanat, dan suasana puisi
4.16   Mendemonstrasikan (membacakan atau memusikalisasikan) satu puisi dari antologi puisi atau kumpulan puisi dengan  memerhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi (tekanan dina-mik dan tekanan tempo)
4.16.1 Siswa menjelaskan teknik membacakan puisi
4.16.2 Siswa membacakan puisi dengan memperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi

C.       Materi Pembelajaran
1.    Unsur-unsur pembangun puisi (isi, tema, makna, amanat, dan suasana)
2.    Teknik pembacaan puisi
3.    Pembacaan puisi





D.     Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
No.
Tahapan-Tahapan
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
1
Pendahuluan
1.   Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tu­han dan saling mendoakan.
2.   Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.
3.   Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keter­kaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4.   Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipela­jari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran puisi.
10’
2
Inti
Problem state-ment (pernya-taan/ identifi-kasi masalah)

1.   Peserta didik mencermati tayangan video pemba-caan  puisi.
2. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang unsur-unsur pembangun puisi.

15’

Problem state-ment (pernya-taan/ identifi-kasi masalah)
1.    Peserta didik mengidentifikasi unsur suasana puisi
2.    Peserta didik mengidentifikasi unsur tema puisi
3.    Peserta didik mengidentifikasi unsur makna puisi
10’

Data collection (pengumpulan data)
1.    Peserta didik mendiskusikan unsur suasana puisi dengan sebangku
2.    Peserta didik mendiskusikan unsur tema puisi dengan teman sebangku
3.    Peserta didik mendiskusikan unsur makna puisi  dengan teman sebangku
20’

Data processing /pengolahan data
1.    Peserta didik menyimpulkan unsur suasana puisi dalam diskusi dengan teman sebangku
2.    Peserta didik menyimpulkan unsur tema puisi dalam diskusi dengan teman sebangku
3.    Peserta didik menyimpulkan unsur makna puisi  dalam diskusi dengan teman sebangku


Verification (pembuktian), Generalization
1.    Peserta didik membahas hasil diskusi antarteman sebangku dalam diskusi kelas
2.    Peserta didik menanggapi pendapat dari kelom-pok lain tentang unsur-unsur pembangun puisi.
3.    Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelas  tentang unsur-unsur pembangun puisi.

3
Penutup
1.    Peserta didik  dengan guru menyimpulkan  hasil  diskusi kelas  tentang unsur-unsur pembangun puisi.
2.   Peserta didik menerima tugas menganalisis unsur pembangun puisi yang berjudul “Aku” karya Chairil Anwar
10’


Pertemuan Kedua
No.
Tahapan-Tahapan
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
1
Pendahuluan
1.   Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tu­han dan saling mendoakan.
2.   Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.
3.   Peserta didik menerima informasi dengan proaktif tentang keter­kaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4.   Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal yang akan dipela­jari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran puisi.

2
Inti
Problem state-ment (pernya-taan/ identifi-kasi masalah)

1.   Peserta didik mencermati pembacaan  puisi oleh beberapa peserta didik yang ditunjuk.
2. Peserta didik mendengarkan penjelasan tentang unsur-unsur pembacaan pembacaan puisi


Problem state-ment (pernya-taan/ identi-fikasi masalah)
Peserta didik mengidentifikasi teknik pembacaan puisi oleh beberapa peserta didik


Data collection (pengumpulan data)
Peserta didik berdiskusi dengan teman sebangku tentang teknik pembacaan puisi oleh beberapa teman


Data proces-sing /pengo-lahan data
Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi dengan teman sebangku tentang teknik pembacaan puisi oleh beberapa teman


Verification (pembuktian), Generalization
1.    Peserta didik membahas hasil diskusi antarteman sebangku dalam diskusi kelas
2.    Peserta didik  menanggapi pendapat dari kelom-pok lain tentang tentang teknik pembacaan puisi oleh beberapa teman
3.   Peserta didik  menyimpulkan hasil diskusi kelas tentang teknik pembacaan puisi oleh beberapa teman

3
Penutup
1.    Peserta didik dengan guru  menyimpulkan hasil diskusi kelas tentang teknik pembacaan puisi oleh beberapa teman
2.    Peserta didik secara bergiliran membacakan puisi yang dipilih guru.
3.    Peserta didik diberi tugas menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membacakan puisi




E.  Metode/Model Pembelajaran
Discovery Based Learning

F.   Teknik penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
a.     Jenis Penilaian  : Tes tertulis
b.     Bentuk              : Uraian

2. Penilaian Keterampilan
a.     Jenis penilaian : Praktik
b.     Bentuk             : Performance

G. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1.    Media :
a.       Power Point tentang unsur-unsur pembangun puisi  
b.      Video pembacaan puisi

2.    Alat    : LCD,  laptop
3.    Sumber Belajar:
a.    Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X, Kemdikbud.
b.    Buku Aktif Berbahasa Indonesia karya M. Nur Asifudin.
c.    Buku referensi lain yang menunjang materi unsur-unsur pembangu puisi dan teknik membacakan puisi.
d.   Internet: 
2)     Teknik Membaca Puisi, https://asiaaudiovisualrb09susilo.wordpress.com/




Mengetahui
Kepala SMA Kesugihan




Moh,Khasbulloh Maulana,S.Pd.I                                   
NIP -

Kroya, 17 Juli 2017
Guru Pengampu




SUKRINIAM
NIP 1-



Lampiran-Lampiran:
1.      Materi Pembelajaran Pertemuan 1 (harus lengkap)
2.      Instrumen Penilaian Pertemuan 1 (harus lengkap)
3.      Materi Pembelajaran Pertemuan 2
4.      Instrumen Penilaian Pertemuan 2
5.      dan seterusnya tergantung banyak pertemuan.
Lampiran 1: Materi Pembelajaran Pertemuan 1
Cermati puisi berikut ini!
                  DEWA TELAH MATI
Tak ada dewa di rawa-rawa ini
Hanya gagak yang mengakak malam hari
Dan siang terbang mengitari bangkai
Pertapa yang terbunuh dekat kuil

Dewa telah mati di tepi-tepi ini
Hanya ular yang mendesir dekat sumber
Lalu minum dari mulut
Pelacur yang tersenyum dengan bayang sendiri


Bumi ini perempuan jalang
Yang menarik laki-laki jantan dan pertapa
Ke rawa-rawa mesum ini
Dan membunuhnya pagi hari.

            Karya Subagio Sastrowardojo

Untuk membacakan puisi, Anda perlu mengetahui serba sedikit  tentang unsur-unsur pembentuk puisi, yaitu hakikat puisi (struktur batin puisi) dan metode puisi (struktur fisik puisi). Namun, pada pertemuan ini yang akan kita bahas adalah hakikat puisi.

Yang termasuk unsur-unsur pembangun, antara lain:
a.       Tema, yaitu pokok persoalan yang hendak dikemukakan penyair. Tema puisi di atas adalah kebrobrokan manusia karena  ajaran Tuhan/Dewa telah mati (tidak diamalkan).

b.      Nada dan suasana. Nada yaitu sikap penyair terhadap pembaca, apakah dia bersikap menggurui, menasihati, mengejek, menyindir, mengkritik, menyesal, atau bersikap lugas hanya menceriterakan sesuatu kepada pembaca. Sedangkan suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi. Nada puisi di atas adalah mengkritik kondisi karena Tuhan telah mati di hati manusia. Sedangkan suasana mungkin pembaca merasa marah, jengkel, sebel setelah melihat kondisi kebobrokan  manusia di suatu wilayah.

c.       Perasaan (feeling), yaitu sikap penyair terhadap pokok persoalan (tema). Mungkin penyair simpati, antipati, gemas, jengkel, belas kasihan, benci. Terlihat bahwa perasaan penyair dalam puisi di atas adalah geram terhadap kebobrokan manusia.

d.      Amanat (pesan), yaitu pesan (sesuatu) yang hendak disampaikan penyair. Kita bisa memahami pesan manakala kita telah memahami tema, rasa, dan nada puisi itu. Pesan yang dapat kita sampaikan setelah membaca puisi di atas antara lain hendaknya ajaran Tuhan diamalkan agar kondisi di suatu wilayah tidak mengalami kerusakan.


Lampiran 2: Instrumen Penilaian Pertemuan 1

1.         Teknik Penilaian, IPK, dan Indikator
Teknik            : Tes tertulis (bentuk uraian)
IPK                 :  Siswa menunjukkan, tema, makna, amanat, dan suasana puisi
Indikator Soal :  Disediakan puisi berjudul “Menuju ke Laut” Karya Sutan Takdir Alisyahbana, peserta didik dapat menentukan tema, suasana, dan makna puisi yang ada.




2.        Rumusan Soal:
Bacalah puisi baru karya Sutan Takdir Alisyahbana berikut, lalu jawablah pertanyaan-pertanyaanya!
MENUJU KE LAUT
Kami telah meninggalkan engkau,
tasik yang tenang, tiada beriak
diteduhi gunung yang rimbun
dari angin topan.
Sebab sekali kami terbangun
dari mimpi yang nikmat
“Ombak ria berkejar-kejaran
di gelanggang biru bertepi langit
Pasir rata berulang dikecup,
tebing jurang ditantang diserang
dalam bergurau bersama angin
dalam berlomba bersama mega.”
Sejak itu jiwaku gelisah,
selalu berjuang, tiada reda
Ketenangan lama rasa beku.
Gunung pelindung rasa penghalang.
Berontak hati hendak bebas,
Menyerang segala apa menghadang
Gemuruh berderau kami jatuh,
terhempas berderai mutiara bercahaya.
Gegap gempita suara mengerang.
dahsyat bahana suara menang
Keluh dan gelak silih berganti
pekik dan tempik sambut-menyambut.
Tetapi betapa sukarnya jalan,
badan terhempas, kepala tertumbuk,
hati hancur, pikiran kusut
namun kembali tiada ingin,
ketenangan lama tiada diratap
Kami telah meninggalkan engkau,
Tasik yang tenang, tiada beriak,
diteduhi gunung yang rimbun
dari angin dan topan.
Sebab sekali kami terbangun
dari mimpi yang nikmat.


Pertanyaan-pertanyaan:
a.    Bagaimana suasana yang tergambar dalam puisi di atas? Berikan alasannya!
b.    Tuliskan isi yang tergambar dalam puisi di atas?
c.    Sebutkan tema puisi tersebut!

3.      Pedoman Penskoran dan Kunci Jawaban Penilaian
Soal nomor 1
Aspek
Skor
Peserta didik menjawab secara benar dan lengkap
4
Peserta didik menjawab secara benar tetapi kurang lengkap
3
Peserta didik menjawab benar tetapi tidak lengkap
2
Peserta didik menjawab salah
0
Soal nomor 2
Aspek
Skor
Peserta didik menjawab secara benar dan lengkap
4
Peserta didik menjawab secara benar tetapi kurang lengkap
3
Peserta didik menjawab benar tetapi tidak lengkap
2
Peserta didik menjawab salah
0
      Soal nomor 3
Aspek
Skor
Peserta didik menjawab secara benar dan lengkap
4
Peserta didik menjawab secara benar tetapi kurang lengkap
3
Peserta didik menjawab benar tetapi tidak lengkap
2
Peserta didik menjawab salah
0
    Skor maksimal = 3 X 4 = 12
Keterangan
Nilai = Perolehan skor            x  100     
           Jumlah skor maksimal
Kunci Jawaban:
1.         Puisi di atas menggambarkan suasana pengarang yang bersemangat/bergejolak, tidak bisa diam lagi karena dalam puisi tersebut tergambar semangat/gejolak pengarang muncul setelah melihat ombak ria yang berkejar-kejaran.
2.         Isi yang tergambar dalam puisi di atas adalah adanya gejolak/semangat yang luar biasa dari pengarang untuk berubah atau berpindah dari kenikmatan tetapi tanpa kebebasan (kemerdkaan) yang selama ini terjadi.
3.         Semangat kebebasan

Lampiran 3: Materi Pembelajaran Pertemuan 2
a.     Video pembacaan puisi oleh W.S. Rendra yang diunduh dari Youtube
b.       Teknik Membacakan puisi.
Teknik Membaca Puisi
“Puisi adalah seni dari segala seni,” adalah kutipan dari perkataan Popo Iskandar seorang pelukis dan budayawan dari Bandung.
Puisi adalah pernyataan dari keadaan atau kualitas hidup manusia. Membaca puisi berarti berusaha menyelami diri sampai ke intinya. Apabila seseorang ingin menikmati puisi, ia harus memiliki kemampuan untuk menempatkan dirinya sebagai penyair.
Ada sebuah cerita. Tersebut sang penyair Moh. Iqbal kelahiran Sialkot – Punjab 22 Februari 1873, keturunan dari Brahmana yang berasal dari Kashmir. Ia membacakan sebuah puisi karyanya di depan seorang filosof besar Prancis, yang ketika itu sakit lumpuh dan ia dapat terlompat berdiri dari kursinya, karena tergugah oleh keadaan isi puisi sang penyair (berjudul “La Tasubu Zahra”–Jangan Melalaikan Waktu). Isi puisi itu mengambil tema dari hadis Nabi.
Timbul pertanyaan pada diri kita, mengapa bisa terjadi seperti itu? Jawabnya tidak lain adalah, karena karya cipta sastra (terutama puisi) lebih dekat dengan kehidupan kita. Puisi digali dari kehidupan. Jadi, antara hidup dan puisi tak ada jarak pemisah, hidup adalah manifestasi puitis.
“Saya mencintai puisi,” kata sang penyair, “sebagaimana saya mencintai hidup ini.”
Bagaimana kita membaca puisi dengan baik dan sampai sasaran/tujuan makna dari puisi yang kita baca sesuai maksud Sang Penyair? Ada beberapa tahapan yang harus diperhatikan oleh sang pembaca puisi, antara lain:
1. Interpretasi(penafsiran/pemahaman makna puisi)
Dalam proses ini diperlukan ketajaman visi dan emosi dalam menafsirkan dan membedah isi puisi. Memahami isi puisi adalah upaya awal yang harus dilakukan oleh pembaca puisi, untuk mengungkap makna yang tersimpan dan tersirat dari untaian kata yang tersurat.
a. Vokal
Artikulasi: Pengucapan kata yang utuh dan jelas, bahkan di setiap hurufnya.
Diksi: Pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.
Tempo: Cepat lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai mengatur dan menyesuaikan dengan kekuatan nafas. Di mana harus ada jeda, di mana kita harus menyambung atau mencuri nafas.
Dinamika: Lemah kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada penonton, terutama pada saat lomba membaca puisi). Kita ciptakan suatu dinamika yang prima dengan mengatur rima dan irama, naik turunnya volume dan keras lembutnya diksi, dan yang penting menjaga harmoni di saat naik turunnya nada suara.
Modulasi: Mengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.
Intonasi: Tekanan dan laju kalimat.
Jeda: Pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi.
Pernafasan: Biasanya, dalam membaca puisi yang digunakan adalah pernafasan perut.

b. Penampilan
Salah satu faktor keberhasilan seseorang membaca puisi adalah kepribadian atau performance diatas pentas. Usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak gugup, berwibawa, dan meyakinkan (tidak demam panggung).
Gerak: Gerakan seseorang membaca puisi harus dapat mendukung isi dari puisi yang dibaca. Gerak tubuh atau tangan jangan sampai klise.
Komunikasi: Pada saat kita membaca puisi harus bias memberikan sentuhan, bahkan menggetarkan perasaan dan jiwa penonton.
Ekspresi: Tampakkan hasil pemahaman, penghayatan dan segala aspek di atas dengan ekspresi yang pas dan wajar.
Konsentrasi:Pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.
Dengan pemaparan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa membaca puisi bukan sekedar menyampaikan arus pemikiran penyair, tapi kita juga harus menghadirkan jiwa sang penyair. Kita harus menyelami dan memahami proses kreatif sang penyair, bagaimana ia dapat melahirkan karya puisi.







Lampiran 4: Instrumen Penilaian Pertemuan 4
1.     Teknik Penilaian, IPK, dan Indikator
Teknik            : Tes praktik (performance)
IPK                 : Siswa membacakan puisi dengan memperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi
Indikator Soal : Disediakan puisi, Peserta didik dapat membacakan puisi dengan memperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi yang  sesuai!

2. Rumusan Soal:
Bacalah puisi baru karya Sutan Takdir Alisyahbana berikut dengan memperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi yang  sesuai!

MENUJU KE LAUT
Kami telah meninggalkan engkau,
tasik yang tenang, tiada beriak
diteduhi gunung yang rimbun
dari angin topan.
Sebab sekali kami terbangun
dari mimpi yang nikmat

“Ombak ria berkejar-kejaran
di gelanggang biru bertepi langit
Pasir rata berulang dikecup,
tebing jurang ditantang diserang
dalam bergurau bersama angin
dalam berlomba bersama mega.”

Sejak itu jiwaku gelisah,
selalu berjuang, tiada reda
Ketenangan lama rasa beku.
Gunung pelindung rasa penghalang.
Berontak hati hendak bebas,
Menyerang segala apa menghadang
Gemuruh berderau kami jatuh,
terhempas berderai mutiara bercahaya.
Gegap gempita suara mengerang.
dahsyat bahana suara menang
Keluh dan gelak silih berganti
pekik dan tempik sambut-menyambut.

Tetapi betapa sukarnya jalan,
badan terhempas, kepala tertumbuk,
hati hancur, pikiran kusut
namun kembali tiada ingin,
ketenangan lama tiada diratap

Kami telah meninggalkan engkau,
Tasik yang tenang, tiada beriak,
diteduhi gunung yang rimbun
dari angin dan topan.
Sebab sekali kami terbangun
dari mimpi yang nikmat.


  1. Pedoman Penskoran Penilaian
Aspek
Skor Maks.
Vokal
15
Ekspresi
20
Intonasi
15
Skor maksimal
50

Keterangan
Nilai = Perolehan skor  x  100     
           50

Kunci Jawaban: arbitrer dengan mengikuti rambu-rambu pada rubrik di atas




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

STRUKTUR PENGURUS OSIS SMA YA BAKII KESUGIHAN CILACAP

  SUSUNAN KEPENGURUSAN OSIS SMA YA BAKII 1 KESUGIHAN PERIODE 2023-2024     A.     Kepala Sekolah                                 ...