RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMA Ya BAKII 1
Kesugihan
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X / Gasal
Alokasi Waktu : 4 x 45
menit ( 2 x Pertemuan)
A.
Kompetensi Inti (KI)
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator
C.
Materi Pembelajaran
1. Unsur-unsur
pembangun puisi (isi, tema, makna, amanat, dan suasana)
2. Teknik
pembacaan puisi
3.
Pembacaan puisi
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan Pertama
Pertemuan
Kedua
E. Metode/Model Pembelajaran
Discovery
Based Learning
F.
Teknik penilaian
1. Penilaian Pengetahuan
a.
Jenis
Penilaian : Tes tertulis
b.
Bentuk : Uraian
2. Penilaian Keterampilan
a.
Jenis penilaian
: Praktik
b.
Bentuk : Performance
G. Media/Alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media :
a. Power Point tentang unsur-unsur
pembangun puisi
b. Video pembacaan puisi
2.
Alat : LCD, laptop
3.
Sumber Belajar:
a. Buku Siswa Bahasa Indonesia SMA Kelas X, Kemdikbud.
b. Buku Aktif Berbahasa Indonesia karya M. Nur
Asifudin.
c. Buku
referensi lain yang menunjang materi unsur-unsur pembangu puisi dan teknik
membacakan puisi.
d.
Internet:
1) video pembacaan puisi oleh Rendra https://www.youtube.com/watch?v=Ap7aVuUq6aw&list=PL7VJp7rTNr1dgGiA7H_E3mDwrJDtnLAZY
Lampiran-Lampiran:
1.
Materi Pembelajaran Pertemuan 1 (harus lengkap)
2.
Instrumen Penilaian Pertemuan 1 (harus lengkap)
3.
Materi Pembelajaran Pertemuan 2
4.
Instrumen Penilaian Pertemuan 2
5.
dan seterusnya tergantung banyak
pertemuan.
Lampiran 1: Materi
Pembelajaran Pertemuan 1
Cermati
puisi berikut ini!
Untuk membacakan puisi, Anda perlu
mengetahui serba sedikit tentang
unsur-unsur pembentuk puisi, yaitu hakikat puisi (struktur
batin puisi) dan metode puisi (struktur fisik puisi). Namun, pada pertemuan ini yang akan kita bahas adalah
hakikat puisi.
Yang termasuk unsur-unsur pembangun, antara
lain:
a.
Tema,
yaitu pokok persoalan yang hendak dikemukakan penyair. Tema puisi di atas
adalah kebrobrokan manusia karena
ajaran Tuhan/Dewa telah mati (tidak diamalkan).
b. Nada dan suasana. Nada yaitu sikap penyair
terhadap pembaca, apakah dia bersikap menggurui, menasihati, mengejek,
menyindir, mengkritik, menyesal, atau bersikap lugas hanya menceriterakan
sesuatu kepada pembaca. Sedangkan
suasana adalah keadaan jiwa pembaca setelah membaca puisi. Nada puisi
di atas adalah mengkritik
kondisi karena Tuhan telah mati di hati manusia. Sedangkan suasana
mungkin pembaca merasa marah, jengkel, sebel setelah melihat kondisi
kebobrokan manusia di suatu wilayah.
c. Perasaan (feeling), yaitu sikap
penyair terhadap pokok persoalan (tema). Mungkin penyair simpati, antipati,
gemas, jengkel, belas kasihan, benci. Terlihat bahwa perasaan penyair dalam
puisi di atas adalah geram terhadap kebobrokan manusia.
d.
Amanat
(pesan), yaitu pesan (sesuatu) yang hendak disampaikan penyair. Kita
bisa memahami pesan manakala kita telah memahami tema, rasa, dan nada puisi
itu. Pesan yang dapat kita sampaikan setelah membaca puisi di atas antara
lain hendaknya ajaran Tuhan diamalkan agar kondisi di suatu wilayah tidak
mengalami kerusakan.
Lampiran 2: Instrumen
Penilaian Pertemuan 1
1.
Teknik Penilaian, IPK, dan Indikator
Teknik : Tes tertulis (bentuk uraian)
IPK : Siswa menunjukkan, tema, makna,
amanat, dan suasana puisi
Indikator Soal : Disediakan puisi berjudul “Menuju ke Laut” Karya Sutan
Takdir Alisyahbana,
peserta didik dapat menentukan tema, suasana, dan makna puisi yang ada.
2.
Rumusan Soal:
Bacalah
puisi baru karya Sutan Takdir Alisyahbana berikut, lalu jawablah
pertanyaan-pertanyaanya!
MENUJU KE LAUT
Pertanyaan-pertanyaan:
a. Bagaimana
suasana yang tergambar dalam puisi di atas? Berikan alasannya!
b. Tuliskan
isi yang tergambar dalam puisi di atas?
c.
Sebutkan tema puisi tersebut!
3.
Pedoman Penskoran dan Kunci Jawaban Penilaian
Soal
nomor 1
Soal
nomor 2
Soal nomor 3
Skor maksimal = 3 X 4 = 12
Keterangan
Nilai = Perolehan
skor x 100
Jumlah skor maksimal
Kunci
Jawaban:
1.
Puisi di
atas menggambarkan suasana pengarang yang bersemangat/bergejolak, tidak bisa
diam lagi karena dalam puisi tersebut tergambar semangat/gejolak pengarang
muncul setelah melihat ombak ria yang berkejar-kejaran.
2.
Isi yang
tergambar dalam puisi di atas adalah adanya gejolak/semangat yang luar biasa dari
pengarang untuk berubah atau berpindah dari kenikmatan tetapi tanpa kebebasan
(kemerdkaan) yang selama ini terjadi.
3.
Semangat
kebebasan
Lampiran 3: Materi
Pembelajaran Pertemuan 2
a.
Video pembacaan puisi oleh
W.S. Rendra yang diunduh dari Youtube
b. Teknik Membacakan puisi.
Teknik Membaca Puisi
“Puisi adalah seni dari segala seni,” adalah kutipan dari perkataan Popo
Iskandar seorang pelukis dan budayawan dari Bandung.
Puisi adalah pernyataan dari keadaan atau kualitas hidup manusia. Membaca
puisi berarti berusaha menyelami diri sampai ke intinya. Apabila seseorang
ingin menikmati puisi, ia harus memiliki kemampuan untuk menempatkan dirinya
sebagai penyair.
Ada sebuah cerita. Tersebut sang penyair Moh. Iqbal kelahiran Sialkot –
Punjab 22 Februari 1873, keturunan dari Brahmana yang berasal dari Kashmir.
Ia membacakan sebuah puisi karyanya di depan seorang filosof besar Prancis,
yang ketika itu sakit lumpuh dan ia dapat terlompat berdiri dari kursinya,
karena tergugah oleh keadaan isi puisi sang penyair (berjudul “La Tasubu
Zahra”–Jangan Melalaikan Waktu). Isi puisi itu mengambil tema dari hadis
Nabi.
Timbul pertanyaan pada diri kita, mengapa bisa terjadi seperti itu?
Jawabnya tidak lain adalah, karena karya cipta sastra (terutama puisi) lebih
dekat dengan kehidupan kita. Puisi digali dari kehidupan. Jadi, antara hidup
dan puisi tak ada jarak pemisah, hidup adalah manifestasi puitis.
“Saya mencintai puisi,” kata sang penyair, “sebagaimana saya mencintai
hidup ini.”
Bagaimana kita membaca puisi dengan baik dan sampai sasaran/tujuan makna
dari puisi yang kita baca sesuai maksud Sang Penyair? Ada beberapa tahapan
yang harus diperhatikan oleh sang pembaca puisi, antara lain:
1. Interpretasi(penafsiran/pemahaman makna puisi)
Dalam proses ini diperlukan ketajaman visi dan emosi dalam menafsirkan
dan membedah isi puisi. Memahami isi puisi adalah upaya awal yang harus
dilakukan oleh pembaca puisi, untuk mengungkap makna yang tersimpan dan
tersirat dari untaian kata yang tersurat.
a. Vokal
Artikulasi: Pengucapan kata yang utuh dan jelas, bahkan di setiap hurufnya.
Diksi: Pengucapan kata demi kata dengan tekanan yang bervariasi dan rasa.
Tempo: Cepat lambatnya pengucapan (suara). Kita harus pandai mengatur dan
menyesuaikan dengan kekuatan nafas. Di mana harus ada jeda, di mana kita
harus menyambung atau mencuri nafas.
Dinamika: Lemah kerasnya suara (setidaknya harus sampai pada penonton, terutama
pada saat lomba membaca puisi). Kita ciptakan suatu dinamika yang prima
dengan mengatur rima dan irama, naik turunnya volume dan keras lembutnya
diksi, dan yang penting menjaga harmoni di saat naik turunnya nada suara.
Modulasi: Mengubah (perubahan) suara dalam membaca puisi.
Intonasi: Tekanan dan laju kalimat.
Jeda: Pemenggalan sebuah kalimat dalam puisi.
Pernafasan: Biasanya, dalam membaca puisi yang digunakan adalah pernafasan perut.
b. Penampilan
Salah satu faktor keberhasilan seseorang membaca puisi adalah kepribadian
atau performance diatas pentas. Usahakan terkesan tenang, tak gelisah, tak
gugup, berwibawa, dan meyakinkan (tidak demam panggung).
Gerak: Gerakan seseorang membaca puisi harus dapat mendukung isi dari puisi yang
dibaca. Gerak tubuh atau tangan jangan sampai klise.
Komunikasi: Pada saat kita membaca puisi harus bias memberikan sentuhan, bahkan
menggetarkan perasaan dan jiwa penonton.
Ekspresi: Tampakkan hasil pemahaman, penghayatan dan segala aspek di atas dengan
ekspresi yang pas dan wajar.
Konsentrasi:Pemusatan pikiran terhadap isi puisi yang akan kita baca.
Dengan pemaparan tersebut kita dapat menyimpulkan bahwa membaca puisi
bukan sekedar menyampaikan arus pemikiran penyair, tapi kita juga harus
menghadirkan jiwa sang penyair. Kita harus menyelami dan memahami proses
kreatif sang penyair, bagaimana ia dapat melahirkan karya puisi.
Lampiran 4: Instrumen Penilaian Pertemuan 4
1. Teknik
Penilaian, IPK, dan Indikator
Teknik : Tes praktik (performance)
IPK : Siswa
membacakan puisi dengan memperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi
Indikator Soal : Disediakan puisi, Peserta didik dapat membacakan puisi
dengan memperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi yang sesuai!
2. Rumusan Soal:
Bacalah
puisi baru karya Sutan Takdir Alisyahbana berikut dengan memperhatikan vokal, ekspresi, dan intonasi
yang sesuai!
MENUJU KE LAUT
Keterangan
Nilai = Perolehan
skor x 100
50
Kunci
Jawaban: arbitrer dengan mengikuti rambu-rambu pada rubrik di atas
|
Selasa, 18 Juli 2017
8b. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
STRUKTUR PENGURUS OSIS SMA YA BAKII KESUGIHAN CILACAP
SUSUNAN KEPENGURUSAN OSIS SMA YA BAKII 1 KESUGIHAN PERIODE 2023-2024 A. Kepala Sekolah ...
-
Pembangunan dan Bencana Lingkungan Sumber: http-//beritadaerah.co.id/ Bumi saat ini sedang menghadapi berbagai masalah lingkungan yang...
-
Surat Lamaran Pekerjaan A. Pengertian Surat Lamaran Pekerjaan Surat Lamaran kerja adalah surat yang dibuat sepanjang satu...
-
A. Menginterpretasi Laporan Hasil Observasi 1. PROSES PEMBELAJARAN A KEGIATAN 1 a. Mengidentifikasi Isi Teks Lapor...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar