Lampiran 7
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Sekolah : SMA Ya BAKII 1
Kesugihan
Mata pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas/Semester : X/ 1 (Satu)
Alokasi Waktu : 4 JP (4 x 45 menit)
A.
Kompetensi Inti (KI)
KI-1
(Sikap Religius) dan KI-2 (Sikap Sosial)
|
|
K.1.Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
K.2.
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong,
kerja sama, toleran, damai), santun, responsif, dan pro-aktif sebagai bagian
dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia
|
|
KI-3
(Pengetahuan)
|
KI-4
(Keterampilan_
|
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan
faktual, konseptual, procedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
|
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret
dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
|
B.
Kompetensi Dasar
dan Indikator
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
KD 3.1
Mengidentifikasi teks laporan hasil observasi yang
dipresentasikan dengan lisan dan tulis.
|
3.1.1
Menentukan struktur
teks laporan hasil observasi
3.1.2
Menentukan ciri-ciri
kebahasaan teks laporan hasil
observasi
3.1.3
Menjelaskan isi
bagian-bagian teks laporan hasil observasi
3.1.4
Menyimpulkan manfaat
teks laporan hasil observasi
|
KD 4.1
Menginterpretasi isi teks laporan hasil observasi berdasarkan
interpretasi baik secara lisan maupun tulis.
|
4.1.1. Siswa
dapat mengidentifikasikan isi teks laporan hasil observasi
4.1.2. Siswa
mempresentasikan hasil mengidentifikasikan isi teks laporan hasil observasi
secara lisan
|
C.
Tujuan
Pembelajaran
Dengan penerapan model
pembelajaran Discover Learning , Selama dan setelah proses pembelajaran,
siswa dapat menunjukkan rasa syukur atas anugerah Tuhan akan keberadaan bahasa
Indonesia dan menggunakannya sesuai dengan kaidah dan konteks untuk mempelajari
laporan hasil observasi, , siswa memiliki dan menunjukkan sikap tanggung jawab,
peduli, responsif, dan santun dalam menggunakan bahasa Indonesia untuk memahami
teks laporan hasil observasi.
Setelah membaca contoh teks laporan hasil observasi
dan mendiskusikan, siswa dapat memahami struktur dan kaidah teks laporan hasil
observasi.kemudian Setelah berdiskusi dan berlatih, siswa
dapat membuat teks laporan hasil observasi secara tertulis
1.
Materi Pembelajaran
1.
Isi pokok laporan hasil
observasi:
·
pernyataan umum;
·
hal yang dilaporkan;
·
deskripsi bagian;
·
deskripsi manfaat;
2.
maksud isi teks (tersirat dan tersurat).
2.
Kegiatan Pembelajaran
1.
Pertemuan Pertama: (2 JP)
Indikator:
3.1.1
Menentukan struktur teks laporan hasil
observasi
3.1.2
Menentukan ciri-ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi
3.1.3
Menjelaskan isi bagian-bagian teks
laporan hasil observasi
3.1.4
Menyimpulkan manfaat teks laporan hasil
observasi
No
|
Uraian
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi
Waktu
|
A.
Kegiatan Pendahulian
|
10
|
|
|
1) Peserta didik merespon salam tanda mensyukuri
anugerah Tuhan dan saling mendoakan.
2) Peserta didik merespon pertanyaan dari guru
berhubungan dengan pembelajaran sebelumnya.
3) Peserta didik menerima informasi dengan proaktif
tentang keterkaitan pembelajaran sebelumnya dengan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
4)
Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal
yang akan dipelajari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran teks
laporan hasil pengamatan, struktur dan kebahasaan.
|
|
B.
Kegiatan Inti
|
75
|
|
|
1.
Peserta
didik memperhatikan tayangan contoh teks laporan hasil observasi (Teks I)
2.
Peserta
didik membaca teks laporan hasil observasi
3. Peserta didik membaca teori tentang struktur teks
laporan hasil observasi
4. Peserta didik mencermati struktur teks laporan hasil
observasi yang telah dibacanya.
5.
Peserta
didik mengidentfikasi ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks laporan hasil
observasi.
6.
Peserta
didik mencermati isi pokok teks laporan hasil observasi.
7. Peserta didik mendiskusikan teks laporan hasil
observasi dengan teman sebangku.
8.
Peserta
didik mendiskusikan ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks laporan hasil
observasidengan teman sebangku
9.
Peserta
didik mendiskusikan isi pokok teks laporan hasil observasi dengan teman
sebangku.
10. Peserta didik menyimpulkan struktur teks laporan
hasil observasi yang dibaca.
11.
Peserta
didik menyimpulkan ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi.
12.
Peserta
didik menyimpulkan isi pokok teks laporan hasil observasi.
|
|
C.
Kegiatan Penutup
|
5
|
|
|
13.
Peserta didik melakukan konfirmasi dengan guru
tentang struktur teks dan unsur kabahasaan teks laporan hasil observasi,
serta pola penyajian teks laporan hasil observasi.
14. Peserta didik menerima
penjelasan tugas mencari contoh laporan hasil observasi untuk berlatih
menganalisis struktur dan kaidah kebahasaannya.
|
|
2.
Pertemuan Kedua: (2 JP)
Indikator:
3.1.5
Siswa dapat mengidentifikasikan isi teks
laporan hasil observasi
3.1.6
Siswa mempre-sentasikan hasil
mengidentifikasikan isi teks laporan hasil observasi secara lisan
No
|
Uraian
Kegiatan Pembelajaran
|
Alokasi
Waktu
|
a.
Kegiatan Pendahulian
|
10
|
|
|
1)
Peserta didik
merespon salam tanda mensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan.
2)
Peserta didik
merespon pertanyaan dari guru berhubungan dengan pembelajaran teks laporan
hasil observasi sebelumnya.
3)
Peserta didik
menerima informasi dengan proaktif tentang keterkaitan pembelajaran
sebelumnya dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
4)
Peserta didik menerima informasi tentang hal-hal
yang akan dipelajari dan dikuasai khususnya tentang pembelajaran
interpretasi dan presentasi teks laporan hasil pengamatan.
|
|
b.
Kegiatan Inti
|
70
|
|
|
5)
Peserta
didik membagi dalam kelompok-kelompok (4-4 orang)
6)
Peserta
didik memperhatikan tayangan contoh teks laporan hasil observasi (Teks II)
7)
Peserta
didik membaca teks laporan hasil observasi
8)
Peserta
didik mencermati isi pokok teks laporan hasil observasi.
9)
Peserta didik
mendiskusikan isi pokok teks laporan hasil observasi dengan teman kelompok.
10)
Peserta
didik menyusun ringkasan teks laporan hasil observasi dengan teman kelompok
11)
Peserta didik (kelompok) mempresentasikan ringkasan teks laporan hasil observasi di depan kelas
12) Peserta didik (kelompok lain) menyampaikan tanggapan,
pendapat, atau saran.
|
|
c.
Kegiatan Penutup
|
10
|
|
|
13)
Peserta didik (kelompok) melakukan konfirmasi
dengan guru tentang hasil mempresentasikan isi pokok laporan hasil observasi,
serta teknik menyampaiakan presentasi
14)
Peserta didik menerima penjelasan guru dan
penguatan atas hasil presentasi
15)
Peserta didik menerima penjelasan guru tentang tugas mencari contoh
laporan hasil observasi untuk melatih pemahaman isi teks laporan hasil
observasi.
|
|
3.
Teknik penilaian
1.
Teknik Peniaian : a. Tes Tertulis (Pertemuan I)
b. Tes Praktik (Pertemuan II)
2.
Instrumen : a. Soal Uraian (Pertemuan I/ terlampir))
` b. Soal Praktik (Pertemuan II/ terlampir)
4.
Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar
1. Media/alat : Laptop dan LCD Projector
2. Bahan : Lembar Teks Laporan Hasil Obsercasi
3. Sumber Belajar : Buku
Teks Kurikulum 2013 (Pusat Perbukuan Nasional)
5.
Lampiran
1.
Materi Pembelajaran Pertemuan 1
2.
Instrumen Penilaian Pertemuan 1
3.
Materi Pembelajaran Pertemuan 2
4.
Instrumen Penilaian Pertemuan 2
Mengetahui
Kepala SMA Ya BAKII 1 Kesugihan
Moh.Hasbulloh
Maulana,S.Pd.I
NIP -
|
|
Kroya, 18 Mei 2017
Guru Pengampu
S U K R I N I A M
NIP -
|
Lampiran I
(Pertemuan I)
A.
Materi
1.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1
Menentukan struktur teks laporan hasil
observasi
3.1.2
Menentukan ciri-ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi
3.1.3
Menjelaskan isi bagian-bagian teks
laporan hasil observasi
3.1.4
Menyimpulkan manfaat teks laporan hasil
observasi
2.
Materi Pembelajaran
a.
Teks Laporan Hasil Observasi
Sebuah laporan hasil observasi dapat disajikan dalam
bentuk teks tertulis maupun teks lisan. Kamu sering melakukan observasi atau
pengamatan, tetapi belum memahami cara menyusun teks laporannya dengan baik.
Untuk itu, kamu perlu memerhatikan penyusunan laporan hasil observasi yang kamu
dengar atau kamu baca dari media televisi, koran, majalah, atau internet. Berikut ini adalah
contoh teks laporan hasil observasi berjudul Wayang. Kamu diharapkan dapat mencermati teks berikut ini dan memahami isi teks
tersebut dengan baik. Salah seorang temanmu
akan membacakan dengan suara lantang dan intonasi yang tepat.
b.
Langkah Kerja
1)
Cermatilah/ Simaklah teks Laporan Hasil Observasi
berjudul “Wayang” berikut ini!
2)
Cermatilah bagian-bagian struktur teks, ciri-ciri
kebahasaan, dan isi bagian-bagian struktur, dan manfaat tels!
3)
Diskusikanlah hasil pencermatan Anda dengan teman
sebangku Anda!
4)
Jawablah soal
yang terdapat di bawah teks “Wayang” dengan tepat!
Wayang
Wayang adalah seni pertunjukan yang telah
ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia. UNESCO, lembaga yang
mengurusi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai
pertunjukan bayangan boneka tersohor berasal dari Indonesia. Wayang merupakan
warisan mahakarya dunia yang tidak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece
of Oral and Intangible Heritage of Humanity).
Para wali songo, penyebar agama Islam di
Jawa sudah membagi wayang menjadi tiga. Wayang kulit di Timur, wayang wong atau
wayang orang di Jawa Tengah, dan wayang golek atau wayang boneka di Jawa
Barat. Penjenisan tersebut disesuaikan dengan penggunaan bahan wayang.
Wayang kulit dibuat dari kulit hewan
ternak, misalnya kulit kerbau, sapi, atau kambing. Wayang wong berarti wayang
yang ditampilkan atau diperankan oleh orang. Wayang golek adalah wayang
yang menggunakan boneka kayu sebagai pemeran tokoh. Selanjutnya, untuk
mempertahankan budaya wayang agar tetap dicintai, seniman mengembangkan wayang
dengan bahan-bahan lain, antara lain wayang suket dan wayang motekar.
Wayang kulit dilihat dari umur, dan gaya
pertunjukannya pun dibagi lagi menjadi bermacam jenis. Jenis yang paling
terkenal, karena diperkirakan memiliki umur paling tua adalah wayang purwa. Purwa
berasal dari bahasa Jawa, yang berarti awal. Wayang ini terbuat dari kulit
kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan,
serta diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa
dengan nama cempurit yang terdiri dari: tuding dan gapit.
Wayang wong (bahasa Jawa yang
berarti ‘orang’) adalah salah satu pertunjukan wayang yang diperankan langsung
oleh orang. Wayang orang yang dikenal di suku Banjar adalah wayang gung,
sedangkan yang dikenal di suku Jawa adalah wayang topeng. Wayang topeng
dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng. Wayang tersebut dimainkan dengan
iringan gamelan dan tari-tarian. Perkembangan wayang orang pun saat ini
beragam, tidak hanya digunakan dalam acara ritual, tetapi juga digunakan dalam
acara yang bersifat menghibur.
Selanjutnya, jenis wayang yang lain
adalah wayang golek yang mempertunjukkan boneka kayu. Wayang golek
berasal dari Sunda. Selain wayang golek Sunda, wayang yang terbuat dari kayu
adalah wayang menak atau sering juga disebut wayang golek menak karena cirinya
mirip dengan wayang golek. Wayang tersebut pertama kali dikenalkan di Kudus.
Selain golek, wayang yang berbahan dasar kayu adalah wayang klithik. Wayang
klithik berbeda dengan golek. Wayang tersebut berbentuk pipih seperti wayang
kulit. Akan tetapi, cerita yang diangkat adalah cerita Panji dan Damarwulan.
Wayang lain yang terbuat dari kayu adalah wayang papak atau cepak, wayang
timplong, wayang potehi, wayang golek techno, dan wayang ajen.
Perkembangan terbaru dunia pewayangan
menghasilkan kreasi berupa wayang suket. Jenis wayang ini disebut suket
karena wayang yang digunakan terbuat dari rumput yang dibentuk menyerupai
wayang kulit. Wayang suket merupakan tiruan dari berbagai figur wayang kulit
yang terbuat dari rumput (bahasa Jawa: suket). Wayang suket biasanya
dibuat sebagai alat permainan atau penyampaian cerita pewayangan kepada
anak-anak di desa-desa Jawa.
Dalam versi lebih modern, terdapat wayang
motekar atau wayang plastik berwarna. Wayang motekar adalah sejenis pertunjukan
teater bayang-bayang atau serupa wayang kulit. Namun, jika wayang kulit
memiliki bayangan yang berwarna hitam saja, wayang motekar menggunakan teknik
terbaru hingga bayang-bayangnya bisa tampil dengan warna-warni penuh. Wayang
tersebut menggunakan bahan plastik berwarna, sistem pencahayaan teater modern,
dan layar khusus.
Semua jenis wayang di atas merupakan
wujud ekspresi kebudayaan yang dapat dimanfaatkan dalam berbagai kehidupan
antara lain sebagai media pendidikan, media informasi, dan media hiburan.
Wayang bermanfaat sebagai media pendidikan karena isinya banyak memberikan
ajaran kehidupan kepada manusia. Pada era modern ini, wayang juga banyak
digunakan sebagai media informasi. Ini antara lain dapat kita lihat pada
pagelaran wayang yang disisipi informasi tentang program pembangunan seperti
keluarga berencana (KB), pemilihan umum, dan sebagainya.Yang terakhir, meski
semakin jarang, wayang masih tetap menjadi media hiburan. (Sumber: http://istiqomahalmaky.blogspot.co.id)
Soal Tes
1.
Sebutkanlah bagian atau struktur teks
laporan hasil observasi!
2.
Sebutkanlah ciri-ciri kebahasaan teks
laporan hasil observasi!
3.
Jelaskanlah isi bagian-bagian teks
laporan hasil observasi
4.
Sebutkan manfaat teks laporan hasil
observasi!
B.
Instrumen Penilaian
1.
Teknik Peniaian : Tes
Tertulis (Pertemuan I)
2.
Instrumen : Soal Uraian
(Pertemuan I) dan Jurnal
B.1. Soal Tes Tertulis
B.1.1 Kisi-kisi :
`
Kisi-Kisi
|
IPK
|
Materi
Pembelajaran
|
Indikator Soal
|
Bentuk Instrumen
|
No Soal
|
Analisis struktur teks laporan hasil
observasi
|
3.1.1 Menentukan
struktur teks laporan hasil observasi
3.1.2 Menentukan
ciri-ciri kebahasaan teks laporan hasil observasi
3.1.3 Menjelaskan
isi bagian-bagian teks laporan hasil observasi
3.1.4 Menyimpulkan
manfaat teks laporan hasil observasi
|
3. Isi pokok laporan hasil observasi:
· pernyataan umum;
· hal yang dilaporkan;
· deskripsi bagian;
· deskripsi manfaat;
|
1.
Siswa dapat menentukan struktur teks
laporan hasil observasi
2.
Siswa dapat menentukan ciri-ciri
kebahasaan teks laporan hasil observasi
3.
Siswa dapat menjelaskan isi
bagian-bagian teks laporan hasil observasi
4.
Siswa dapat menyimpulkan manfaat teks
laporan hasil observasi
|
Soal
uraian
Soal
uraian
Soal
uraian
Soal
uraian
|
1
2
3
4
|
B.1.2 Butir Soal:
1.
Sebutkanlah bagian atau struktur teks
laporan hasil observasi!
2.
Sebutkanlah ciri-ciri kebahasaan teks
laporan hasil observasi!
3.
Jelaskanlah isi bagian-bagian teks
laporan hasil observasi
4.
Sebutkan manfaat teks laporan hasil
observasi!
B.1.3 Rubrik Penilaian
No
|
Jawaban
|
Skor
|
|
Sub
|
Total
|
||
1
|
Struktur teks laporan hasil observasi
1. Pendahuluan
2. Isi
3. Penutup
|
1
1
1
|
3
|
2
|
Ciri Kebahasaan
1. Bersifat objektif
Teks laporan hasil observasi
sesuai dengan kenyataan
2. Bersifat informatif
Teks laporan hasil observasi dapat
dijadikan sebagai sumber pengalaman orang lain jika melakukan hal serupa
3. Bersifat komunikatif
Mudah dipahami
|
2
2
2
|
6
|
3
|
Struktur teks laporan hasil observasi
1. Pendahuluan
berisikan tentang penjelasan umum
atau klarifikasi umum/definisi umum.
2. Isi
a. deskripsi bagian
b. deskripsi
manfaat
3. Penutup
Di bagian penutup terdapat
kesimpulan
|
2
4
1
|
7
|
4
|
Manfaat
1. Sebagai pemberitahuan
atau penjelasan
2. Sebagai sumber
informasi
3. Sebagai bahan
pendokumentasian.
|
2
2
2
|
6
|
Jumlah Skor
|
|
22
|
NiLAI = Skor Perolehan/
Sekor Maksimal X 100
B.1.3 Jurnal
Penilaian Sikap melalui Jurnal
Mata
Pelajaran
|
:
|
Bahasa
Indonesia
|
Kelas/
Semester
|
:
|
X/ 1
|
Nama
|
:
|
..............................................
|
Pedoman Pengisian Jurnal
1.
Tuliskan identitas peserta didik yang diamati, tanggal
pengamatan , dan aspek yang diamati
2.
Tuliskan kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam
pembelajaran baik selama
di dalam dan di luar kelas
JURNAL
|
|
Aspek yang Dinilai
|
Nama Peserta Didik
|
...
|
...
|
Kejadian
|
Nomor Peserta Didik
|
.....
|
....
|
Tanggal ....
|
|
Catatan Hasil Pengamatan:
|
Lampiran 2
(Pertemuan 2)
A.
Materi
1.
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.1.1
Mengidentifikasikan
isi teks laporan hasil observasi
4.1.2
Mempresentasikan hasil
identifikasi isi teks laporan hasil observasi secara lisan
2.
Materi Pembelajaran
a.
Teks Laporan Hasil Observasi
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
pada pertemuan sebelumnya, selanjutnya kamu akan berlatih untuk menguji hasil belajarmu. Bacalah
teks laporan hasil observasi berjudul D’topeng Museum Angkut berikut ini kemudian kerjakan
tugas-tugasnya di akhir teks untuk menemukan
gagasan pokok dalam teks laporan hasil observasi.
Temukanlah
pokok-pokok penting teks D’topeng Museum Angkut.
Kamu dapat menuliskannya pada lembar terpisah atau
pada buku kerjamu. Buatlah kolom-kolom gagasan utama dengan urutan sebagaimana
contoh di bawah ini. Tuliskanlah dengan menggunakan huruf tulis tegak
bersambung pada buku kerjamu.
b.
Langkah Kerja
a)
Cermatilah/ Simaklah teks Laporan Hasil Observasi
berjudul “De Topeng” berikut ini!
b)
Catatlah isi pokok yang terdapat pada teks teks D’topeng Museum
Angkut. ( pendahuluan, isi, penutup)!
c)
Tuliskan hasil kerja Anda pada lembar terpisah atau pada buku
kerjamu.
d)
Diskusikanlah hasil pencermatan Anda dengan teman
sebangku Anda!
e)
Susunlah hasil idendentifikasi Anda secara sistematis
dan sajikan dalam bentuk power point untuk dipresentasikan.
f)
Presentasikan secara lisan hasil pencermatan Anda!
g)
Kelompok lain mencermati presentasi dan memberikan
tanggapan, pertanyaan, maupun saran.
D’topeng Museum Angkut
D’topeng adalah
salah satu tempat wisata yang terletak di Kota Batu, Jawa Timur. Keberadaan D’topeng
tidak dapat dipisahkan dengan Museum Angkut karena kedua tempat ini berada
di satu tempat yang sama. Tempat wisata ini seringkali disebut pula sebagai
Museum Topeng karena memang berisi topeng dengan berbagai model dan bentuk. Namun, D’topeng tidak
hanya berisi topeng, tetapi juga berisi pameran benda-benda berupa barang
tradisional dan barang antik. Topeng, barang tradisional, dan barang antik
dalam museum ini dapat dikelompokkan menjadi lima jenis berdasarkan bahan
pembuatannya, yaitu berbahan kayu, batu, logam, kain, dan keramik.
Benda paling diminati pengunjung untuk
diamati dan paling mendominasi tempat ini adalah topeng. Ada beragam jenis
topeng di museum ini. Topeng-topeng tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua
bagian berdasarkan bahan dasarnya, yaitu yang berbahan dasar kayu dan batu.
Topeng berbahan kayu sebagian besar berasal dari daerah Bali, Jawa Timur, Jawa
Tengah, Yogyakarta, Jakarta, dan Jawa Barat. Sementara itu, topeng yang
berbahan batu berasal dari daerah sekitar Sulawesi dan Maluku.
Selain topeng, barang-barang tradisional
juga dipamerkan di D’topeng. Barang-barang tradisional yang mengisi
etalase-etalase museum ini adalah senjata tradisional, perhiasan wanita zaman
dahulu yang berbahan dasar logam, batik-batik motif lama, dan hiasan rumah
kuno. Berdasarkan bahan dasarnya, barang-barang tersebut juga dapat
dikelompokkan menjadi empat, yaitu berbahan dasar kayu seperti hiasan rumah
berupa kepala kerbau asal Toraja, berbahan dasar batu seperti alat penusuk
jeruk asal Batak, berbahan dasar logam seperti pisau sunat dan perhiasan logam
asal Sumba, dan yang berbahan dasar kain seperti batik berbagai motif asal
Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Benda terakhir yang mengisi museum ini
adalah barang kuno yang sampai saat ini masih dianggap bernilai seni tinggi
atau biasa disebut barang antik. Barang-barang antik seperti guci tua, kursi
antik, bantal arwah, mata uang zaman kerajaan-kerajaan, dan benda-benda lain
dapat dijumpai di dalam museum D’topeng. Barang-barang tersebut dapat pula digolongkan
menjadi dua jenis berdasarkan bahan pembuatannya, yaitu keramik dan logam.
Barang antik berbahan dasar keramik di museum ini adalah guci-guci tua
peninggalan salah satu dinasti di China dan bantal yang digunakan untuk
bangsawan Dinasti Yuan (China) yang sudah meninggal. Sementara itu, barang
antik yang berbahan dasar logam adalah jinggaran coin (Kerajaan Gowa),
mata uang kerajaan Majapatih, koin VOC, dan kursi antik asal Jawa Tengah.
Selain untuk dipamerkan, benda-benda di D’topeng
ini juga dimanfaatkan sebagai media pelestarian budaya. Selanjutnya, D’topeng
berfungsi pula sebagai museum, yaitu sebagai konservasi benda-benda langka
agar terhindar dari perdagangan illegal.
Sumber: http://indoturs.com
B.Instrumen
Penilaian
1.
Teknik Peniaian : Tes
Praktik (Pertemuan II)
2.
Instrumen : Perintah
Unjuk Kerja (Pertemuan II)
B.1. Perintah Unjuk Kerja
B.1.1 Kisi-kisi :
`
Kisi-Kisi
|
IPK
|
Materi
Pembelajaran
|
Indikator Soal
|
Bentuk Instrumen
|
No Soal
|
Analisis struktur teks laporan hasil
observasi
|
4.1.1
Siswa dapat mengidentifikasikan isi
teks laporan hasil observasi
4.1.2
Siswa memaparkan/ mempre-sentasikan
hasil mengidentifi-kasikan isi teks laporan hasil observasi secara lisan
|
Maksud
isi teks (tersirat dan tersurat).
|
1. Siswa
dapat mengidentifikasikan isi teks laporan hasil observasi
2. Siswa
dapat mempresentasikan hasil mengidentifikasikan isi teks laporan hasil
observasi secara lisan
|
Perintah Unjuk Kerja
Perintah Unjuk Kerja
|
1
2
|
B.1.1 Perintah Unjuk Kerja :
1. Tuliskanlah
pokok-pokok isi teks
laporan hasil observasi yang terdapat pada bagian pendahuluan, isi (deskripsi
bagian dan manfaat), dan penutup teks laporan hasil observasi berjudul D’topeng Museum Angkut kemudian susunlah kembali dalam bentuk ringkasan menggunakan bahasa
Anda sendiri!
2. Presentasikan ringkasan yang Anda (kelompok)
buat secara lisan atau dalam bentuk power
point di depan kelas! Berikan kesempatan kepada kelompok lain untuk
menyampaikan tanggapan atas presentasi kelompok Anda!
B.1.3 Rubrik
Penilaian
1) Ringkasan pokok isi teks LHO
No
|
Jawaban
|
Skor
|
|
Sub
|
Total
|
||
1
|
Isi teks laporan hasil observasi
1. Pendahuluan
Keberadaan “D’Topeng” dan
“Museum Angkut” sebagai museum topeng di Jawa Timur
2. Isi
a. deskripsi bagian
·
Benda yang diminati
pengunjung adalah topeng dari kayu dan batu
·
Koleksi lain berupa barang
tradisional, perhiasan wanita, dan batik
·
Koleksi benda antik logam
dan keramik
b.
deskripsi manfaat
·
Museum “D’Topeng” dan
“Museum Angkut” sebagai media pelestari budaya
3. Penutup
Keberadaan museum D’Topeng”
dan “Museum Angkut” untuk melindungi benda-benda budaya dari perdagangan
ilegal
|
1-5
1-5
1-5
1-5
1-5
|
25
|
Jumlah Skor
|
|
25
|
NiLAI = Skor Perolehan/ Sekor Maksimal X 100
2) Presentasi
No
|
Aspek
Penilaian
|
Skor
|
|
Sub
|
Total
|
||
2
|
1. Tampilan
a.
Penguasaan
Materi
b.
Kelancaran
Presentasi
2. Isi
Kesesuaian dengan
pokok-pokok isi LHO
3. Kebahasaan
a. Penggunaan tataejaan
b.
Struktur/ sistematika
tuturan
|
1-5
1-5
1-10
1-5
1-5
|
30
|
Jumlah Skor
|
|
30
|
NiLAI = Skor Perolehan/ Sekor Maksimal X 100
B.1.3 Jurnal
Penilaian Sikap melalui Jurnal
Mata
Pelajaran
|
:
|
Bahasa
Indonesia
|
Kelas/
Semester
|
:
|
X/ 1
|
Nama
|
:
|
..............................................
|
Pedoman Pengisian Jurnal
1.
Tuliskan identitas peserta didik yang diamati, tanggal
pengamatan , dan aspek yang diamati
2.
Tuliskan kekuatan dan kelemahan peserta didik dalam
pembelajaran baik selama
di dalam dan di luar kelas
JURNAL
|
|
Aspek yang Dinilai
|
Nama Peserta Didik
|
...
|
...
|
Kejadian
|
Nomor Peserta Didik
|
.....
|
....
|
Tanggal ....
|
|
Catatan Hasil Pengamatan:
|
Mengetahui
Kepala SMA Ya BAKII 1 Kesugihan
Moh.Hasbulloh
Maulana,S.Pd.I
NIP -
|
|
Kroya, 18 Mei 2017
Guru Pengampu
S U K R I N I A M
NIP -
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar