ANALISIS
NOVEL RUMAH BARU VINKA BERDASARKAN TEORI DIALEKTIKA HEGEL (THESIS DAN
ANTITHESIS)
Diajukan
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Ilmu
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum
Disusun
oleh :
Nama : YUNI ERNAWATI
NIM : 1420104041
PENDIDIKAN BAHASA DAN
SASTRA INDONESIA
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2015
KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis
panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan makalah
ini sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
Terima kasih penulis
ucapkan kepada Prof. Dr. Sugeng Priyadi, M.Hum selaku dosen pengampu mata
kuliah Filsafat Ilmu yang telah membimbing dalam penyusunan makalah ini dan kepada semua pihak yang telah
membantu serta meluangkan
waktunya dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi penulisan maupun isinya. Untuk itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun khususnya
dari dosen pengampu agar
dalam penyusunan makalah selanjutnya dapat menjadi lebih baik dan mendekati
kesempurnaan.
Demikianlah makalah ini penulis susun semoga dapat memberikan manfaat yang berarti bagi
para pembaca.
Sekian
dan terima kasih.
Purwokerto, Juli 2015
Penulis
ANALISIS
NOVEL RUMAH BARU VINKA BERDASARKAN TEORI DIALEKTIKA HEGEL (THESIS DAN
ANTITHESIS)
1. Identifikasi Novel
Judul : Rumah Baru Vinka
Pengarang : RisTee
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : Pertama
Tahun
Terbit : 2010
Tempat
Terbit : Jakarta
Tebal
Buku : 216 hlm; 20cm
2. Sinopsis Novel
Hari gini masih tinggal di asrama? Pertanyaan itu terus
berkecamuk di benak Vinka. Selepas SMP, ibunya memutuskan
untuk untuk memasukkan Vinka ke boarding
school, sekolah berasrama. Semua itu dilakukan hanya karena ibunya merasa
tidak sanggup lagi menangani kebandelan dan kenakalan Vinka. Disisi lain, Vinka
merasa tidak mungkin dapat menuinggalkan teman-teman SMP-nya. Apalagi bandnya,
Venus, sedang giat-giatnya latihan dan manggung. Tapi, mau bagaimana lagi?.
Vinka tidak mungkin dapat melawan kemauan ibunya.
Setuap hari, Vinka memikirkan cara agar dapat keluar
dari “penjara” itu. Bagaimana beratnya hari-hari yang harus Vinka hadapi dalam
asrama itu. Bagaimana Vinka harus menghadapi teman-teman SMP-nya, bandnya,
teman-teman dan para senior di asrama itu. Bagaimana Vinka harus hidup dalam
asrama yang penuh dengan aturan dan disiplin dalam segala hal yang belum pernah
Vinka alami selama ini di rumah
3. Pembahasan
Pada bab satu dan dua dalam novel Rumah Baru Vinka
tedapat thesis yang berupa
pernyataan atau pendapat dari ibu Vinka ‘Ibu mengirimmu ke asrama Balakosa demi
kebaikan dan masa depan kamu, Vinka. Tak mungkin seorang ibu menginginkan
anaknya menderita. Kau adalah anak ibu satu-satunya, seluruh cinta dan sayang
ibu tercurah hanya untukmu. Jadi mana mungkin ibu akan tega membuatmu
menderita. Jauh dari anak adalah penderitaan terbesar buat ibu’. Thesis yang berupa pernyataan atau
pendapat dari ibu Vinka mendapat penyangkalan atau antithesis dari Vinka seperti yang tertulis dalam kalimat ‘ah, itu
sih bisa-bisanya Ibu saja! Paling Ibu hanya ingin memisahkan aku dari
teman-teman lamaku juga bandku’.
Pada dasarnya setiap ibu menginginkan yang terbaik
untuk anaknya, hanya saja terkadang seorang anak kurang bisa menerima keputusan
dan alasan dari setiap tindakan yang diputuskan oleh orangtuanya. Dalam hal ini
banyak terjadi dilingkungan keluarga. Dimana orangtua selalu mengambil
keputusan tanpa bertanya kepada anaknya apa dan bagaimana keinginan anak
tersebut.
Pernyataan berupa thesis
juga terdapat dalam bab keempat dalam kalimat “Tidak mudah bagi seorang ibu
meninggalkan anak perempuan pertamanya di sekolah asrama yang jauh dari
keluarga. Percayalah. Sekolah ini bagus untukmu. Tunggu saja. Nanti kamu akan
mengerti kenapa Ibu memasukkan kamu ke sini. Kamu masih muda. Jangan hanya
bergaul dengan tema bandmu saja. Carilah teman sebanyak-banyaknya. Punya
sahabat memang bagus, tetapi kalau punya sahabat lebih dari satu juga tidak ad
salahnya, kan?”
Thesis tersebut mendapat penyangkalan atau antithesis bahwa menurut Vinka tidak
ada sahabat yang dapat mengerti dirinya dengan baik seperti teman-teman bandnya
terutama Marissa. Di asrama tidak ada teman yang bisa diajak bekerja sama
apalagi menjadi sahabat. Yang ada hanya senior yang harus ditaati, dipatuhi
semua perintahnya oleh para siswa baru di asrama.
Sebenarnya semua sekolah pasti memiliki aturan yang
memang harus ditaati oleh semua siswa, apalagi dalam sekolah yang memiliki
asrama. Semua kegiatan siswa di sekolah dari pagi hingga siswa pulang kembali
ke asrama sudah terjadwal dengan baik. Semua harus melaksanakan sesuai dengan
jadwal yang sudah tertulis. Senior atau siswa yang lebih tinggi tingkatannya
biasanya memiliki tugas untuk menjadi pengurus dan memastikan tidak ada
pelanggaran yang dilakukan oleh adik-adik kelasnya. Apabila ada pelanggaran
maka sanki akan diberikan sesuai dengan jenis pelanggarannya.
Dalam sebuah narasi yang terdapat dalam bab keenam
terdapat thesis yang berupa pendapat
atau pernyataan dari Vinka yang menyatakan kalau Marissa, Lulu, teman-teman
bandnya baik sekali karena mereka sama sekali tidak marah karena Vinka tidak
dapat pulang dan latihan band karena sedang dihukum gara-gara berantem dengan
teman di asrama. Mereka bahkan mengatakan tidak akan pentas di ultah Bule hari
Sabtu nanti tanpa kehadiran Vinka.
Pendapat Vinka tersebut mendapat penyangkalan atau antithesis Dion karena ternyata band
Venus tetap tampil di ultah Bule walaupun tanpa kehadiran Vinka, pendiri band
Venus dan pencipta lagu ‘Di Mana’, yang pada saat tampil dinyanyikan oleh
Marissa dengan mengubah kuncinya. Semua menyukai lagu yang dibawakan dan oleh
Marissa diakui sebagai lagu ciptaanya. Pada saat itu kebetulan ada sepupu Bule
yang bekerja sebagai wartawan di Majalah Dara. Dia tetarik dengan kemampuan
Marissa dan akan mewawancarainya sebagai salah satu remaja berbakat di majalah
tersebut.
Dalam realitas kehidupan remaja, peristiwa yang
dialami oleh Vinka banyak terjadi. Seseorang yang dianggap menjadi teman,
sahabat terbaik ternyata tidak seperti yang kita harapkan. Kita sering
menyia-nyiakan orang-orang yang justru ada untuk kita. Sudah seharusnya Vinka
menyadari kesalahannya dan meminta maaf kepada teman-teman di asrama.
Narasi pada bab kesepuluh terdapat pernyataan atau
pendapat berupa thesis dari Vinka.
Disitu tertulis bahwa selama hidupnya baru kali ini dia merasa takut menghadapi
sesuatu. Biasanya dia tidak pernah takut melakukan apa pun, termasuk hal-hal
yang bisa membuatnya dihukum. Mungkin karena ini pertama kalinya dia bermasalah
dengan Marissa. Untuk pertama kalinya pula dia akan meluruskan masalah
dengannya. Sebagian hatinya merasa takut kehilanga Marissa, karena Marissa
sahabat yang paling dia percaya. Sebagian hatinya merasa tidak rela
diinjak-injak oleh Marissa dan menuntut penjelasan mengapa Marissa tega berbuat
seperti itu.
Penyangkalan atau anthithesis
yang disampaikan oleh Marissa dan teman-teman di band Venus bahwa apa yang
mereka lakukan sebenarnya karena perasaan muak, capek dengan sikap Vinka yang
selalu memerintah, mengatur dan tidak memberikan kebebasan kepada anggota band
untuk berkreasi dalam bermain musik. Semua harus sesuai dengan keinginan dan
selera Vinka dalam bermusik.
Dalam hal ini Vinka harus menyadari kesalahan yang
selama ini dia lakukan. Tanpa sadar pilihannya tentang musik dan lagu dalam
band Venus telah mengakibatkan anggota band yang lain merasa dibatasi
kreatifitasnya. Yaang bagus oleh Vinka belum tentu bagus menurut anggata band
yang lain. Setelah Vinka dapat meluruskan semua permasalahannya dan meminta
maaf, Vinka dapat keluar dari band Venus dengan perasaan lega. Vinka menyadari dan merasa beruntung bahwa
Tuhan sudah memperlihatkan siapa mereka sebenarnya.
Pernyataan atau pendapat berupa thesis juga terdapat pada bab selanjutnya dimana diceritakan dalam
sebuah narasi bahwa Marissa senang akhirnya Vinka keluar dari band Venus.
Marissa dan anggota band yang lain tidak takut kalau lagu-lagu band Venus
dibawa oleh Vinka karena memang dia yang menciptakan sebagian besar lagu-lagu
dari band Venus. Marissa mengganggap Vinka tidak pantas untuk menjadi anggota
band Venus dan tidak akan bisa memiliki teman dalam bermusik apalagi mendirikan
band baru.
Pendapat Marissa dan teman-temannya di band Venus
ternyata dapat disangkal oleh Vinka dengan antithesis
yang merasa senang adalah Vinka karena bisa keluar dari band Venus setelah
meluruskan permasalahan dengan anggota band yang lain. Dengan penuh perjuangan,
Vinka dibantu teman-teman di asrama, akhirnya Bu Ivon menyetujui pendirian ekskul
baru yaitumusik dengan membentuk band dibawah asuhan Pak Zen. Band yang
diprakarsai oleh Vinka, beranggotakan teman-teman di asrama sepakat untuk
memberinama band mereka dengan ‘Rosemary.’ Vinka tidak ingin melakukan
kesalahan seperti yang telah dilakukan bersama band Venus. Dalam band Rosemary
semua dimusyawarahkan dan diputuskan bersama.
Tindakan Vinka untuk belajar dari pengalaman dan tidak
ingin mengulang kesalahan yang sama dapat dijadikan contoh untuk semua orang.
Jangan sampai kita melakukan kesalahan yang sama untuk yang kedu kali. Hanya
orang-orang yang rendah hati yang dapat melakukannya. Semua orang pasti pernah
melakukan kesalahan. Beruntunglah orang-orang yang menyadari hal itu dan dapat
bangkit kembali menjadi orang yang lebih baik.
Pada bab keempat belas dan lima belas, tanpa diduga,
Vinka dan temaan-teman band Rosemary bertemu dengan band Venus dalam sebuah
lomba band pelajar tingkat SMA. Terdapat thesis
yaitu pada saat penampilan terakhir, band Venus menyanyikan lagu ‘Di Mana’
dengan aransemen yang berbeda dan diakui sebagai ciptaan Marissa dan
teman-temannya. Penampilan band Venus menyanyikan lagu ‘Di Mana’ ternyata
disukai oleh penonton. Kekecewaan dan kemarahan Vinka tidak dapat dibendung,
tetapi Vinka hanya bisa menangis berlari menjauh dari teman-temannya.
Vinka berusaha melupakan kejadian itu sampai pada
akhirnya muncul penyangkalan atau antithesis
yang dilakukan oleh Dion, temannya waktu SMP. Dion berusaha memberitahukan
kepada panitia lomba dan penonton bahwa lagu ‘Di Mana’ bukan ciptaan band
Venus, tetapi ciptaan Vinka dengan cara mengupload tayangan pada saat Vinka
masih bersama band Venus tampil di acara ultah Dion. Di acara itulah untuk pertama
kalinya Vinka dan band Venus menyanyikan lagu ‘Di Mana’. Lagu itu ia ciptakan
untuk ayahnya yang pergi meninggalkannya, ibu, serta adiknya. Dion merasa bahwa
lagu itu memiliki arti yang dalam bagi Vinka, maka Dion merasa tidak adil kalau
lagu itu diakui oleh orang lain. Akhirnya setelah tayangan itu muncul di
youtube dan dilihat oleh panitia, band Venus didiskualifikasi dari lomba
tersebut.
Peristiwa seperti itu banyak terjadi di Indonesia,
dimana banyak musisi dengan mudahnya mengakui karya orang lain sebagai kerya
sendiri. Tanpa rasa bersalah atau malu mereka membawakan karya-karya tersebut
demi keuntungan dan kepentingan bisnis mereka sendiri. Bahkan yang lebih
memalukan lagi adalah orang-orang yang menjiplak lagu karya musisi luar negeri
kemudian diubah ke dalam bahasa Indonesia dan dinyanyikan oleh penyanyi
Indonesia tanpa meminta izin kepada pengarang aslinya. Tindakan seperti ini
tidak pantas dilakukan karena sudah melanggar hak cipta dan bisa dilaporkan
kepada pihak yang berwajib. Berkaryalah sesuai bidang dan kemampuan kita tanpa
harus melanggar hak orang lain. Kita mampu menghasilkan karya yang bagus dengan
usaha.
4. Simpulan
Isi cerita dalam Novel Rumah Baru Vinka banyak terjadi
disekitar kita. Seorang Ibu mengatur, memilih dan memutuskan yang terbaik untuk
anaknya dalam semua hal terutama pendidikan. Tidak adanya komunikasi yang baik
antara seorang Ibu dengan anak akan membuat kesalahpahaman terjadi. Pada usia
remaja, mereka masih sangat tergantung dengan lingkungan dan teman-teman dimana
mereka tumbuh. Vinka yang berusia remaja masih menginginkan kebebasan. Vinka
beranggapan bahwa sekolah di asrama hanya akan membatasi kebebasan dalam
bergaul, beraktivitas dan akan menjauhkan dari teman-teman SMP dan teman-teman
di band Venus yang selama ini bersama. Vinka belum menyadari dengan pergaulan
yang luas dan memiliki banyak teman ia dapat melihat dan menilai siapa teman
yang sesungguhnya. Dengan sekolah di
asrama Vinka dapat melakukan kegiatan atau aktivitas sesuai dengan aturan yang
telah ditetapkan.
Pada akhirnya, setelah banyak peristiwa yang dialami
oleh Vinka dengan teman-teman di band Venus, ia merasakan banyak keuntungan
memiliki banyak teman dan tidak membeda-bedakan teman. Di asrama Vinka baru
merasakan nikmatnya memiliki banyak teman. Dengan kejadian itu Vinka jadi tahu
siapa-siapa yang benar-benar baik. Vinka jadi memiliki tempat curhat,
teman-teman yang dapat diandalkan, saling membutuhkan satu sama lain. Hal
itulah yang membuat Vinka mulai merasa betah tinggal di asrama. Vinka tidak
ingin kehilangan momen atau berita penting di asrama bersama teman-teman
barunya. Vinka bersyukur Ibu menyekolahkannya di asrama. Vinka merasa asrama
adalah rumahnya sendiri, rumah yang akan selalu ia rindukan setelah rumah yang
ia tempati bersama Ibu dan adiknya.
DAFTAR
PUSTAKA
Priyadi,
Sugeng. 2013. Dasar- Dasar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
RisTee.
2010. Rumah Baru Vinka. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………………i
Kata Pengantar………………………………………………………………ii
Daftar Isi…………………………………………………………………….iii
Identifikasi Novel……………………………………………………………
Sinopsi Novel………………………………………………………………..
Pembahasan………………………………………………………………….
Simpulan …………………………………………………………………….
Daftar Pustaka………………………………………………………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar